Pemulung_Senja
Trader pemula
Mata rantai dalam trading forex:
1. Bank Investasi
2. Bank komersial
3. Prime Broker (broker2 utama dan besar)
4. Broker Retail
Retail trader melakukan order. Order diterima oleh sistem Broker Retail.
Order itu akan diproses lagi, dgn 3 kemungkinan skenario:
1. Order itu ditampung oleh broker itu sendiri, artinya broker itu sbg Marker Maker (operasi dealing desk/DD, broker buku B)
2. Order dari Broker Retail diteruskan ke Prime Broker. Broker Retail beroperasi sbg Buku A (DD). Order itu diterima, kemudian ditampung oleh Prime Broker itu (sbg operasi buku B), atau.... bisa jg order itu diteruskan/dilempar lagi ke Liquidity Provider (LP), artinya Prime Broker sbg operasi Buku A (NDD).
Atau...
3. Order dari Broker Retail (poin no 1) tadi langsung diteruskan ke Liquidity Provider (LP) tanpa melalui Prime Broker. LP inilah yg pd akhirnya menampung order (LP sbg Market Maker nya).
Market Making = beroperasi dgn Buku B= menampung order masuk (baik Buy atau Sell), dgn cara melawan posisi order itu. Karena memang agar suatu transaksi terjadi (order filled/matched), diperlukan adanya 2 pihak, Buyer & Seller, di saat bersamaan & di harga yg disepakati bersama. Market making ini bagus & diperlukan karena membuat pasar forex jadi likuid selama 24 jam.
Baik buku A atau buku B, pd dasarnya sama. Karena order akan ditampung juga oleh Market Maker ny. Market Maker itu bisa aja adalah Broker Retail itu sendiri, bisa Prime Broker, bisa juga Bank Investasi.
Prime broker dan broker retail itu beroperasi sangat mirip. Bisa sbg buku A, bisa sbg buku B. Hanya berbeda di skala bisnis nya aja.
Dalam sistem infrastruktur forex trading, bank komersial itu beroperasi mirip dgn Prime Broker. Tapi karena core bisnis mereka bukan penyedia infrastruktur trading forex, maka mereka nyaris selalu beroperasi sbg buku A, melemparkan order ke Bank Investasi. Mereka fokus pd bisnis kredit usaha dan kredit konsumen.
Bank Investasi inilah puncak dalam mata rantai forex trading. Semua order, baik langsung atau tdk langsung akan bermuara ke Bank Investasi. Mereka adalah Market Maker puncak.
Perlu diingat, Broker atau Bank Investasi bisa sesekali beroperasi dgn buku B, bisa juga dgn buku A. Mereka menentukan buku A atau B berdasarkan kriteria tertentu dan diproses secara otomatis. Kita tak pernah tahu order kita ini akan diproses dgn Buku A atau Buku B, karena semua itu otomatis. Kita, retail trader cukup fokus pada bgmn menghasilkan tarding yg profitable... karena pada akhirnya sama aja, order akan bermuara di Bank Investasi, baik langsung atau tdk langsung.
Siapa aja Bank Investasi ini? JP Morgan, Morgan Stanley, Citibank, Goldman Sach, Citadel, Credit Suisse, HSBC, Nomura, Barclays, UBS, Deutsche Bank, Commerzbank, BNP Paribas dan banyak bank2 lainnya.
Biasanya kita, trader retail tdk bisa trading langsung ke ekosistem mereka (interbank market). Kecuali, Bank Investasi tadi memang memiliki divisi bisnis khusus yg melayani retail trader.
1. Bank Investasi
2. Bank komersial
3. Prime Broker (broker2 utama dan besar)
4. Broker Retail
Retail trader melakukan order. Order diterima oleh sistem Broker Retail.
Order itu akan diproses lagi, dgn 3 kemungkinan skenario:
1. Order itu ditampung oleh broker itu sendiri, artinya broker itu sbg Marker Maker (operasi dealing desk/DD, broker buku B)
2. Order dari Broker Retail diteruskan ke Prime Broker. Broker Retail beroperasi sbg Buku A (DD). Order itu diterima, kemudian ditampung oleh Prime Broker itu (sbg operasi buku B), atau.... bisa jg order itu diteruskan/dilempar lagi ke Liquidity Provider (LP), artinya Prime Broker sbg operasi Buku A (NDD).
Atau...
3. Order dari Broker Retail (poin no 1) tadi langsung diteruskan ke Liquidity Provider (LP) tanpa melalui Prime Broker. LP inilah yg pd akhirnya menampung order (LP sbg Market Maker nya).
Market Making = beroperasi dgn Buku B= menampung order masuk (baik Buy atau Sell), dgn cara melawan posisi order itu. Karena memang agar suatu transaksi terjadi (order filled/matched), diperlukan adanya 2 pihak, Buyer & Seller, di saat bersamaan & di harga yg disepakati bersama. Market making ini bagus & diperlukan karena membuat pasar forex jadi likuid selama 24 jam.
Baik buku A atau buku B, pd dasarnya sama. Karena order akan ditampung juga oleh Market Maker ny. Market Maker itu bisa aja adalah Broker Retail itu sendiri, bisa Prime Broker, bisa juga Bank Investasi.
Prime broker dan broker retail itu beroperasi sangat mirip. Bisa sbg buku A, bisa sbg buku B. Hanya berbeda di skala bisnis nya aja.
Dalam sistem infrastruktur forex trading, bank komersial itu beroperasi mirip dgn Prime Broker. Tapi karena core bisnis mereka bukan penyedia infrastruktur trading forex, maka mereka nyaris selalu beroperasi sbg buku A, melemparkan order ke Bank Investasi. Mereka fokus pd bisnis kredit usaha dan kredit konsumen.
Bank Investasi inilah puncak dalam mata rantai forex trading. Semua order, baik langsung atau tdk langsung akan bermuara ke Bank Investasi. Mereka adalah Market Maker puncak.
Perlu diingat, Broker atau Bank Investasi bisa sesekali beroperasi dgn buku B, bisa juga dgn buku A. Mereka menentukan buku A atau B berdasarkan kriteria tertentu dan diproses secara otomatis. Kita tak pernah tahu order kita ini akan diproses dgn Buku A atau Buku B, karena semua itu otomatis. Kita, retail trader cukup fokus pada bgmn menghasilkan tarding yg profitable... karena pada akhirnya sama aja, order akan bermuara di Bank Investasi, baik langsung atau tdk langsung.
Siapa aja Bank Investasi ini? JP Morgan, Morgan Stanley, Citibank, Goldman Sach, Citadel, Credit Suisse, HSBC, Nomura, Barclays, UBS, Deutsche Bank, Commerzbank, BNP Paribas dan banyak bank2 lainnya.
Biasanya kita, trader retail tdk bisa trading langsung ke ekosistem mereka (interbank market). Kecuali, Bank Investasi tadi memang memiliki divisi bisnis khusus yg melayani retail trader.