Forexchief

Rahmatrabani

Trader baru
Memilih Indikator untuk Trading

Fungsi indikator akan digunakan sebagai entry untuk kapan buy dan kapan kita sell. Dan dari sinilah kita bisa menentukan sebuah sistem trading yang sesuai dengan keinginan kita. Disini kita akan sedikit belajar tentang indikator standar yang ada dalam platform Meta Trader yang dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

Indikator yang bersifat Oscillator

Indikator ini biasanya tidak menempel dalam chart dan mempunyai nilai tersendiri di suatu range tertentu. Beberapa indikator yang masuk dalam kategori oscillator adalah : Avarage True Range, Bears power, Bulls Power, DeMarket, Envelopes, Force Index, Ichimoku kinko hyo, MACD, Momentum, Moving Avarage of Oscillator, Relative Strenght Index, Relative Vigor Index, Stochastic Oscillator, Williams’ Percent Range.

Indikator berdasarkan Volume


Indikator ini menggunakan volume transaksi sebagai basis perhitungan yang berguna untuk mengetahui psikologi pelaku pasar, seperti Accumulation/Distribution, Money Flow Index, On Balance Volume dan Volumes.

Indikator berdasarkan Tren


Indikator ini sangat berguna untuk mengtahui apakah saat ini market forex sedang uptrend atau downtrend. Indikator ini menempel pada grafik di dalam chart. Contohnya: Average Directional Movement Index, Bolling Bands, Commosity Channel Index, Moving Average, Parabolic SAR dan Standard Deviation.

Indikator Bill William

Indikator ini adalah sistem trading yang diciptakan oleh 'Bill William', yang sangat berguna untuk mengukur percepatan dan perlambatan harga dari kekuatan pergerakan harga atau mengevaluasi efisiensi dari pergerakan harga.Jenis indikator ini adalah: Accelerator Oscillator, Aligator, Awesome Oscillator, Fractals, Gator Oscillator dan Market Facilitation Index.

Indikator lainnya atau Costum Indicator


Costum Indicator adalah indikator dalam Meta Trader 4 yang sudah di setting secara default. Untuk penggunaannya kita cukup attach indicator kedalam grafik.

Untuk memilih indikator yang tepat, saya sarankan untuk langsung praktek saja sendiri mencoba berbagai macam indikator yang ada. Semua orang mempunyai karakter yang berbeda-beda sehingga saya yakin tidak semua orang cocok dengan suatu indikator tertentu. Jadi untuk mengetahui indikator yang paling coook untuk kita pakai, akan lebih baik jika kita mencoba indikator tersebut sendiri setelah sebelumnya mencari-cari dahulu dasar perhitungan dan kegunaan dari indikator-indikator tersebut.



 

Rahmatrabani

Trader baru
Hemat Energi Di Saat Penting

Coba Anda amati laba-laba yang hinggap di jaring buatannya sendiri. Apakah mereka akan berjalan-jalan memutari jaringnya tersebut dan mengeceknya sepanjang hari sambil menunggu mangsa datang? Tentu saja tidak. Mereka hanya akan diam di tempat sampai benar-benar ada mangsa terperangkap oleh jebakan jaring yang mereka buat.

Melihat filosofi hidup laba-laba di atas, kenapa kita harus menghabiskan energi untuk mengejar pasar, jika pada akhirnya kesempatan tersebut akan bisa datang dengan sendirinya? Mempelajari forex menuntut Anda untuk berpikir selangkah, bahkan dua langkah ke depan, supaya Anda bisa lebih hemat tenaga dan bertrading dengan lebih efisien.

Sekarang coba Anda jawab dengan jujur, berapa kali Anda memeriksa chart trading setiap harinya? Apakah 10 kali, 20 kali, atau mungkin 50 kali? Pernahkah Anda berpikir bahwa itu akan sangat melelahkan, terutama bagi psikologis Anda? Melihat chart trading secara intens hanya akan membuat waktu dan energi terbuang.

Ini mungkin hanya spekulasi, tapi jika Anda melakukan hal di atas, bisa jadi Anda adalah seorang trader yang bertrading tanpa memasang Stop Loss sama sekali. Jika Anda sudah memasang Stop Loss, tentu Anda tidak perlu cemas harga bergerak kemanapun karena Money Management sudah melindungi akun Anda dari loss yang fatal.

Oleh karena itu, daripada Anda mempelajari forex dengan memeriksa chart terlalu intens, alangkah baiknya jika mengatur strategi trading yang teruji sejak awal, serta pasang Stop Loss dan Take Profit di tempat yang strategis.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Profit Taking Forex

1. Aksi Profit Taking Memiliki Pengaruh Jangka Pendek
Dalam dunia trading, telah dikenal prinsip buy the rumor, sell by the facts. Aksi Profit Taking sendiri biasanya didasari oleh isu-isu yang mampu menggerakan pasar, tapi belum tentu semuanya sudah terkonfirmasi. Karena itu, trader yang ingin mengambil keuntungan dari pengaruh Profit Taking harus bertindak cepat dalam mengambil keputusan, sebelum harga kembali ke arah aslinya.

2. Periksa Kembali Kebijakan Broker Anda
Apabila banyak trader melakukan aksi Profit Taking dalam satu waktu, maka hal itu dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam pergerakan harga dan masalah pada server broker. Untuk itu, beberapa broker memberikan pengumuman tentang perubahan kondisi trading pada waktu-waktu tertentu, guna mencegah aksi Profit Taking klien yang dilakukan secara masal dan bisa menimbulkan masalah pada sistem mereka. Hal ini biasanya berujung pada tidak maksimalnya aksi Profit Taking forex yang dilakukan trader sebelum rilis berita penting.

3. Tetap Gunakan Rasio Risk/Reward
Meskipun penjelasan di atas banyak berfokus pada aksi Profit Taking Forex yang berpedoman pada analisa teknikal dan rilis berita penting, tetapi jangan lupakan juga perhitungan Risk And Reward.

"Level target profit atau Take Profit biasanya ditentukan setelah risiko. Artinya, kita akan lebih dulu menentukan batas kerugian dengan Stop Loss, lalu diikuti Take Profit sesuai dengan rasio Risk/Reward yang kita rencanakan. Jika misalnya batas kerugian atau Stop Loss sebesar 50 pip, maka dengan rasio 1:2, kita akan menentukan Take Profit sebesar 100 pip."

Metode ini penting untuk memastikan kelangsungan profitabilitas dalam akun trading Anda.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Ukuran Margin Tidak Menjadi Penentu

Leverage tinggi memang bisa menghasilkan margin kecil. Namun demikian, bukan berarti margin kecil bisa dijadikan alasan memperbesar ukuran transaksi, agar profit yang didapat bisa semakin banyak. Anggapan itu tidak salah, tapi tidak sepenuhnya benar juga, karena Anda juga harus memperhitungkan faktor risiko.

Perumpamaannya seperti ini:
Trader A dan B sama-sama memiliki dana $5000. A menggunakan leverage 1:200, sedangkan B memakai 1:500. Ketika trader A hendak membuka posisi buy, ia merasa 1 lot saja cukup karena margin yang dibutuhkan sudah sebesar $500, atau 10% dari keseluruhan balance-nya. Sementara itu, trader B merasa 1 lot adalah ukuran yang terlalu kecil, karena dengan leverage 1:500, margin yang perlu ia siapkan cuma sebesar $200. Ia pun akhirnya mengambil 2.5 lot sehingga marginnya bernilai $500.

Walaupun margin trader A dan B sama, besar profit atau loss yang mereka hasilkan akan berbeda. Hal itu karena keuntungan dan kerugian dalam forex ditentukan oleh ukuran transaksi, bukan margin. Jadi dengan memperbesar lot trading karena merasa leverage-nya bisa menunjang ukuran transaksi yang lebih besar, trader B bukan hanya memperbesar peluang keuntungan, tapi juga meningkatkan risiko loss.

Jika nilai per pip 1 lot standard adalah $10, maka nilai untuk 2.5 lot adalah $25. Dalam skenario harga merosot sebanyak 100 pip, maka besar kerugian trader A hanya bernilai $1000 (100 x $10), sedangkan trader B menderita rugi sebesar $2500 (100 x $25).

Dari contoh di atas, jelaslah bahwa penggunaan leverage tinggi rawan disalahgunakan trader yang tidak benar-benar mengetahui risikonya. Sebabnya tidak lain adalah karena semakin tinggi leverage yang dipilih, maka semakin besar pula ukuran yang bisa ditransaksikan. Kesalahan trader pemula atau mereka yang hanya mengejar profit akan menganggap hal itu sebagai celah untuk memperbesar ukuran transaksi. Padahal, semakin besar ukuran yang digunakan, semakin besar pula nilai penurunan yang akan mengikis dana trader saat harga bergerak melawan posisi trading.

Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah leverage sebijak mungkin. Memilih leverage tinggi hanya karena ingin menggunakan ukuran transaksi yang besar dengan margin kecil nyatanya sangat berisiko. Margin kecil atau besar tidak menentukan besar profit atau loss, karena semua itu diukur dari seberapa besar ukuran transaksi Anda. Kesimpulannya, Leverage tinggi memang bisa memberikan banyak kesempatan, tetapi hanya pada trader yang dapat memanfaatkannya dengan bijak.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Keuntungan Trading Forex Dengan Price Action


Tulisan ini adalah pandangan dari Nial Fuller, seorang trader dan mentor trading forex dengan price action, tentang apa saja manfaat dan keuntungannya bila kita trading dengan metode price action.

Pasar forex punya bahasa sendiri. Bahasa ini berakar dari pola bentuk pergerakan harga. Untuk memahami dan bisa ‘berbicara’ dalam bahasa pasar forex tersebut, kita harus belajar membaca perubahan pola gerak harga (price action) pada trading chart yang bersih dari indikator teknikal. Segala sesuatu yang terjadi pada pasar telah tercermin dalam pola pergerakan harga pada trading chart. Jadi jika kita trading berdasarkan interpretasi terhadap pola perubahan gerak harga pasar, maka dalam waktu yang bersamaan kita juga melakukan interpretasi terhadap berita ekonomi yang adalah juga variabel yang mempengaruhi pasar. Banyak trader yang telah membuat kesalahan dengan bersasumsi bahwa mereka akan bisa ‘membaca’ pergerakan harga pasar dengan efektif dan akurat bila bisa mencerna rilis berita fundamental ekonomi, menerapkan kombinasi indikator teknikal atau menggunakan software trading dan robot yang telah diprogram. Metode trading dengan price action tidak memerlukan software trading dan robot, kombinasi beberapa indikator teknikal yang rumit, ataupun interpretasi berita fundamental ekonomi. Berikut akan dijelaskan alasannya.

Software trading dan robot

Salah satu masalah pada semua robot dan software untuk trading adalah bahwa software tersebut tidak mempunyai karakter dan sifat manusia yang benar-benar bisa membuat pertimbangan untuk masuk atau keluar dari pasar. Hanya dengan identifikasi kondisi pasar yang bijak, rasional dan obyektif kita bisa mengantisipasi pergerakan harga pasar, dimana robot dan sotware tidak bisa melakukannya. Selain itu, apa yang disebutkan oleh sebagian para pembuat software trading bahwa produknya bisa mengatasi masalah emosi dan disiplin dalam trading adalah tidak benar. Jika kita kurang bisa disiplin dalam menjalankan rencana trading kita, maka kita tidak akan bisa menerapkan software trading yang sering juga membutuhkan pengaturan beberapa parameternya dengan disiplin. Faktor utama untuk mencapai hasil maksimal dalam trading tetap ada pada diri kita sendiri dan kemampuan kita dalam melakukan analisa pasar. Disiplin, teratur dan tidak emosional sewaktu trading adalah mutlak dibutuhkan.

Kombinasi beberapa indikator teknikal

Indikator-indikator teknikal diturunkan dari perubahan pola gerak harga (price action), jadi mengapa kita tidak belajar membaca pola pergerakan harga? Dengan menerapkan beberapa indikator teknikal pada trading chart, maka kita jadi sulit mencermati setup price action yang terjadi dan rancu dalam menangkap gambaran riil dari pasar. Kombinasi indikator yang bisa berjalan baik pada kondisi pasar dan time frame tertentu belum tentu bisa bekerja pada kondisi dan time frame yang berbeda. Antara indikator yang satu dan lainnya seringkali menunjukkan sinyal trading (sinyal untuk buy atau sell) yang bertentangan atau konflik interpretasi. Selain itu indikator teknikal cenderung lambat (lagging) dalam memberikan prediksi karena dihitung setelah terjadinya perubahan harga pasar. Kombinasi indikator biasanya digunakan untuk saling mengkonfirmasi, misalnya indikator RSI atau stochastic tidak bisa mengindikasikan kondisi pasar trending dibanding dengan indikator ADX, tetapi ADX cenderung lambat dalam antisipasinya. Dengan metode price action tidak akan terjadi konflik interpretasi seperti diatas karena memang tidak bergantung pada banyak indikator teknikal dalam menganalisa pasar, dan hanya menggunakan indikator sederhana untuk menentukan momentum dalam membuka posisi trading, biasanya exponential moving average (ema).

Interpretasi berita fundamental ekonomi

Memang tidak ada salahnya untuk berlangganan situs berita yang paling cepat dalam memberikan informasi terkini, terutama untuk rilis berita fundamental sesuai kalender ekonomi. Masalahnya pergerakan harga pasar sangat banyak ditentukan oleh emosi dan feeling para pelaku pasar tentang apa yang paling mungkin terjadi berdasarkan ekspektasi mereka, tidak sepenuhnya berdasarkan logika. Mereka trading berdasarkan ekspektasi bagaimana berita tersebut akan mempengaruhi pasar. Ketika berita yang sebenarnya telah dirilis, ekspektasinya bisa saja berubah. Oleh karena itu sering pergerakan harga pasar berlawanan dengan yang seharusnya terjadi setelah berita dirilis. Jadi kita tidak bisa selalu berasumsi bahwa jika hasil rilis berita lebih baik dari sebelumnya atau lebih baik dari prediksi (forecast) maka secara logika harga akan naik dan sebaliknya. Yang jelas semua faktor yang mungkin tidak kita ketahui telah tercermin pada pergerakan harga saat berita tersebut dirilis. Setup price action yang terjadi pada trading chart adalah refleksi dari perubahan variabel yang menggerakkan pasar termasuk rilis berita fundamental.

Trading dengan metode price action

Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa trading forex dengan metode price action tidak diperlukan robot atau software trading, tidak dibutuhkan kombinasi beberapa indikator teknikal, dan tidak diharuskan analisa mendetail pada berita fundamental yang akan dirilis. Jika Anda ingin trading dengan price action, bersihkan trading chart Anda dari indikator teknikal yang rumit karena indikator diturunkan dari perubahan gerak harga. Hindari melakukan analisa yang berlebihan terhadap rilis berita fundamental. Pelajari konsep dasar price action yang sederhana, efektif dan akurat.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Bagaimana Cara Menemukan Mentor Yang Tepat?

Memang belajar di bawah arahan mentor bisa mempersingkat waktu belajar trading forex kita. Namun pertanyaannya adalah, mentor seperti apa yang tepat untuk dijadikan pembimbing? Barangkali beberapa kriteria mentor di bawah ini dapat dijadikan dasar untuk menemukan mentor yang tepat:

  1. Mentor trading forex juga harus seorang trader. Ada baiknya demikian, karena belajar dengan mentor yang tidak berprofesi sebagai trader, atau tidak memiliki pengalaman dalam trading, bisa jadi cukup menyulitkan. Ketahui juga rekam jejak karirnya (histori) sehingga kualifikasi seorang mentor sekaligus trader jadi lebih meyakinkan.
  2. Seorang pembimbing trading forex harus realistis, artinya mentor harus bisa menjelaskan tentang kondisi pasar, manajemen risiko, serta hal-hal mendasar penting lainnya. Mentor yang hanya menjanjikan profit tanpa loss hendaknya diwaspadai. Sebaliknya, mentor yang realistis bisa menjelaskan bagaimana memperoleh profit yang konsisten.
  3. Pastikan mentor menguasai materi. Untuk mengetahui apakah mentor menguasai materi, bisa dilihat dari jawaban yang ia berikan, apakah memuaskan atau tidak.
  4. Mentor trading forex yang baik mau memberikan evaluasi. Seorang pembimbing trading forex selayaknya mau memberi penilaian pada kekurangan kita untuk bisa diperbaiki, tidak hanya mengejar materi bimbingan agar cepat selesai. Trading forex adalah proses, sehingga dibutuhkan Follow Up untuk memonitori perkembangan trading selama ini.
  5. Yang paling penting dan paling utama adalah, seorang mentor hendaknya orang yang sabar. Belajar trading forex agaknya cukup membingungkan, sehingga perlu kiranya seorang mentor yang sabar dan telaten.
Lalu, dimana kira-kira mentor yang seperti kriteria di atas biasa dijumpai? Kalau saran saya, aktiflah di forum-forum ataupun chat room yang membahas tentang forex. Anda bisa mengamati dari post-post yang ada, mana trader yang senior dan kelihatan sabar serta mampu memberikan penjelasan yang mudah dipahami. Rajinlah bertanya, tunjukkan bahwa kita serius mau belajar. Biasanya sih mereka akan dengan senang hati membantu dan menerima kita jadi murid. Tapi perlu diingat juga, sesabar-sabarnya mentor kita, jangan selalu berharap mereka menjelaskan panjang lebar tentang hal-hal dasar dalam forex yang sebenarnya bisa kita dapatkan jawabannya dari berbagai artikel forex.


 

Rahmatrabani

Trader baru
5 Mitos Tidak Benar Tentang Trading Forex


Trading forex merupakan kegiatan jual dan beli mata uang asing atau valuta asing dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dikurangi harga beli.

Kegiatan trading forex sudah lama populer di Indonesia. Namun seperti halnya trading saham, di trading forex pun berkembang mitos-mitos yang hidup di masyarakat yang sebenarnya tidak benar dan perlu diluruskan sehingga tidak menimbulkan kesalahan persepsi.

Di antara mitos-mitos yang berkembang di masyarakat yang umumnya populer, antara lain:

1. Trading Forex Sulit dan Hanya Dikuasai Ahli Ekonomi

Orang yang awam tentang pasar keuangan akan menganggap forex merupakan hal yang sulit dimengerti, hitungannya rumit dan hanya yang mengerti ilmu ekonomi yang bisa trading forex.

Mereka dianggap memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang pasar sehingga bisa mengerti penyebab nilai mata uang melemah atau menguat.

Namun sebenarnya mitos tersebut tidak benar karena siapapun bisa trading forex, baik orang tua atau muda, sarjana maupun lulusan SMA, pengusaha dan karyawan hingga ibu rumah tangga. Semua orang bisa menjadi trader profesional asalkan mau selalu belajar, konsisten trading forex dan memiliki kesabaran.

Warren Buffet, investor sukses dari Amerika Serikat pernah mengatakan bahwa Anda tidak perlu menjadi ilmuwan roket. Investasi bukanlah pertandingan dimana orang yang ber-IQ 160 mengalahkan orang yang ber-IQ 130.

2. Perlu Modal Sangat Besar

Memang mitos ini tidak sepenuhnya salah karena puluhan tahun lalu pialang forex mengharuskan modal minimal $10.000 untuk bertransaksi. Kini, seiring kemajuan teknologi, perusahaan pialang forex menawarkan trading dengan ukuran yang lebih kecil sehingga modal trading bisa terjangkau oleh masyarakat luas.

Tapi tentunya bila Anda ingin mengharapkan hasil yang besar, perlu modal yang lebih besar.

3. Trading Forex Sama Seperti Judi

Banyak yang masih beranggapan forex sama dengan judi. Padahal jelas sekali perbedaan antara Judi dengan Forex.

Pada judi, pengambilan keputusan berdasarkan unsur mujur atau tidak, dengan kata lain untung-untungan. Hal ini berbeda dengan forex dimana pengambilan keputusan berdasarkan analisa teknikal dan juga analisa fundamental.

Dalam judi juga tidak ada produk atau barang yang diperdagangkan, seperti halnya judi togel yang hanya menebak nomor. Sementara di trading forex ada produk atau barang yang diperdagangkan yaitu mata uang.

4. Forex Bikin Bangkrut

Seperti halnya bisnis, trading forex harus dikelola dengan baik sehingga bisa menghasilkan profit yang diidam-idamkan.

Sama dengan investasi yang lain, dana yang digunakan untuk trading bukanlah dana yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau untuk keperluan bisnis Anda. Tapi dana yang memang Anda sisihkan khusus untuk trading. Jadi, bila performa trading Anda tidak seperti yang Anda inginkan, tidak akan mengganggu kehidupan Anda.

Selain itu, ada risk management atau pengelolaan risiko seperti halnya bisnis pada umumnya, yaitu stop loss, money management, dan risk reward ratio.

5. Selalu Memantau Harga di Depan Monitor

Bayangan Anda terhadap seorang trader forex mungkin adalah orang yang selalu berada di depan layar monitor komputer untuk memantau harga valas. Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, namun tidak sepenuhnya benar juga.

Saat ini, trader bisa melakukan aktivitas trading forex melalui smartphone. Selain itu, jika Anda ingin mengeksekusi trading di harga tertentu, misalnya Anda ingin mengambil keuntungan (Take Profit) trading pasangan mata uang di level tertentu, Anda bisa menggunakan fasilitas di aplikasi untuk mengeksekusi trading di harga yang kamu inginkan tanpa kamu berada di depan layar komputer.

Demikianlah beberapa anggapan dari masyarakat mengenai trading forex yang biasa kita temui. Tentunya, anggapan yang Anda dengar perlu dibuktikan dan ditanyakan ke pelaku trading forex yang langsung mengalami bagaimana trading forex sesungguhnya.

 

Rahmatrabani

Trader baru
KREDIT PERDAGANGAN

Kredit perdagangan merupakan leverage tambahan yang memungkinkan untuk meningkatkan posisi perdagangan dan sebagai kesempatan untuk menambah potensi profit. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa ukuran posisi terus bertambah dengan mengorbankan dana tambahan, potensial jumlah kerugian dana yang menanti trader dalam kasus perubahan quote tidak berhasil bertambah juga.

Jika ada kredit trading aktif di akun, penutupan paksa posisi mungkin terjadi hanya dalam dua kasus: jika tingkat margin mencapai 30% atau jumlah dana pada akun menjadi di bawah jumlah kredit yang aktif. Trader harus sepenuhnya menyadari resiko yang timbul apabila terjadi penggunaan kredit trading.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Trading Menggunakan Insting? Mengapa Tidak?


Pernahkah Anda sebagai trader berada dalam situasi di mana Anda memiliki firasat kuat bahwa pasangan mata uang akan berperilaku dengan cara tertentu, tetapi Anda tidak merasa cukup berani untuk masuk ke pasar berdasarkan insting atau naluri tersebut?

Dan ketika ternyata nilainya benar-benar bergerak sesuai prediksi Anda, apakah kemudian Anda merasa kecewa karena tidak mempercayai naluri Anda?

Naluri trading ini biasanya dimiliki oleh para trader berpengalaman. Buktinya mereka kerap berada pada titik dimana pasar akan lanjutkan tren (atau malah berbalik arah) lebih awal dari trader lain. Memang, trading berdasarkan emosi atau berdasarkan dugaan sangat ditentang karena bisa menyebabkan kerugian. Namun naluri trading tidak sama dengan emosi.

Trading forex berdasarkan naluri tidak berarti bahwa Anda mengesampingkan analisis fundamental dan teknikal. Trading semacam ini tidak mengandalkan murni pada perasaan, namun cara trading ini menuntut jenis intuisi khusus yang banyak disebut sebagai "merasakan pasar" atau "berada di zona itu."

Dibentuk oleh Pengalaman

Intuisi khusus tersebut merujuk pada titik spesifik dalam karier trading Anda di mana Anda telah memperoleh cukup pengalaman untuk selaras dengan pergerakan pasar dan dengan cepat menunjukkan jenis pengaturan trading mana yang dapat meningkatkan peluang.

Dalam hal ini, intuisi trading forex Anda adalah sesuatu yang telah dikembangkan dari waktu ke waktu dan melalui pengalaman trading Anda.

Jika Anda telah menghabiskan waktu trading yang cukup serta melakukan praktik latihan yang tepat, Anda akan bisa merasakan bagaimana pasar berperilaku pada waktu tertentu. Hal ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan ide yang lebih baik tentang bagaimana harga akan bergerak nanti.

Tetap Menerapkan Manajemen Risiko

Kebanyakan trader forex akan merasa sedikit tidak yakin jika memasuki perdagangan yang sebagian besar didasarkan pada naluri. Jika ini masalahnya, Anda dapat mulai dengan mengingat kembali naluri trading Anda sebelum-sebelumnya dan menilai: apakah naluri Anda sebelumnya cenderung tepat atau tidak. Ini dapat membantu Anda mengembangkan kepercayaan pada intuisi perdagangan Anda sendiri serta memungkinkan Anda untuk memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk benar-benar menghasilkan keuntungan dari insting Anda sendiri.

Jika Anda belum yakin, mulailah dengan mengambil posisi kecil terlebih dahulu dan coba Anda perkirakan ke arah harga akan bergerak. Pastikan Anda selalu ingat untuk mempraktikkan manajemen risiko yang tepat dan memiliki rencana keluar jika pergerakannya tidak mengarah ke posisi yang Anda prediksi.

 

Rahmatrabani

Trader baru
"Black Swan"

Terminologi "Black Swan" (Angsa Hitam) berasal dari abad ke-17, bermula dari asumsi masyarakat Eropa bahwa semua angsa berwarna putih, padahal sebenarnya ada angsa hitam yang hidup di alam liar. Dalam konteks ini, angsa hitam (Black Swan) sering dilihat sebagai simbol untuk sesuatu yang tidak terprediksi dan berdampak besar, sesuatu yang luar biasa di luar kendali, atau sesuatu yang semestinya eksis dalam anggapan umum.

Di era modern, istilah ini dipopulerkan oleh Nassim Nicholas Taleb, seorang mantan trader Wall Street yang kemudian menjadi penulis dan profesor kenamaan di bidang keuangan, dalam buku berjudul "The Black Swan" yang diterbitkan tahun 2007.

Menurut Taleb, aneka penemuan ilmiah dan peristiwa yang menjadi fenomena Black Swan terjadi dengan tidak diramalkan sebelumnya. Misalnya adalah kemunculan internet, komputer pribadi, Perang Dunia I, termasuk peristiwa 11 September 2001 yang menenggelamkan mata uang dollar dalam sekejap, serangan Amerika terhadap Irak yang melambungkan harga minyak, dan lain-lain. Dalam bukunya, Taleb juga menyampaikan sejumlah perspektif yang diperlukan pelaku pasar untuk mengantisipasi dan menanggapi peristiwa Black Swan.

Buku Taleb yang memaparkan teori Black Swan ini kemudian masuk dalam jajaran best seller serta ditempatkan dalam daftar 12 buku paling berpengaruh pasca Perang Dunia II oleh The Sunday Times.

7 Peristiwa Black Swan

Meski buku The Black Swan baru dirilis tahun 2007, tetapi sebenarnya peristiwa-peristiwa yang tak terprediksi sekaligus menggemparkan dunia finansial telah terjadi berkali-kali sebelumnya. Bahkan setelah teori Taleb diketahui banyak orang pun, kejadian seperti itu tak terhindarkan. Berikut 7 peristiwa menggemparkan yang kerap disebut sebagai contoh Black Swan di pasar finansial.

1. Krisis Finansial Asia (1997)

Pemicu Krisis Finansial Asia adalah keputusan Thailand untuk melepas pegging (patokan) nilai tukar Bhat terhadap Dolar AS. Keputusan itu berdampak domino hingga terjadi devaluasi mata uang di seluruh Asia Tenggara dan Asia Timur. Sebagian besar mata uang Asia anjlok hingga 38% dan pasar saham dunia melorot hingga 60%.

George Soros dituduh memicu krisis ini dengan melakukan shorting atas Baht dan memanen profit dari jatuhnya mata uang-mata uang Asia. Namun, ia berdalih bahwa dirinya tidak memicu krisis, walau tak menampik langsung kalau ia ada andil dalam gejolak yang terjadi.

2. Pecahnya Dot Com Bubble (2000)

Seiring dengan makin meluasnya penggunaan internet di seluruh dunia, bisnis-bisnis daring yang disebut juga "perusahaan Dot Com" mengalami peningkatan pesat. Harga sahamnya meroket, terlihat dari kenaikan indeks NASDAQ (indeks saham AS yang berfokus pada emiten sektor teknologi) dari 1,000 poin di tahun 1995 ke lebih dari 5,000 di tahun 2000.

Saat NASDAQ tengah "nangkring" di puncak, mendadak sejumlah perusahaan mayor seperti Dell dan Cisco melakukan aksi jual atas saham-sahamnya, sehingga memicu panic selling. Akibatnya, dalam waktu kurang dari sebulan, nyaris satu triliun Dolar AS hangus dari pasar. Indeks komposit NASDAQ yang sempat naik 682% dari 751.49 pada Januari 1995 ke 5,132.52 pada Maret 2000, terjun bebas hingga 78% dan terdampar di 1114.11.

Meski sejumlah perusahaan Dot Com dari masa itu masih sukses hingga kini, seperti Amazon, eBay, dan Netflix, tetapi tak sedikit perusahaan teknologi AS yang terlindas oleh insiden Black Swan ini.

3. Bangkrutnya Lehman Brothers (2008)

Sebelum peristiwa Black Swan ini terjadi di tahun 2008, Lehman Brothers termasuk salah satu perusahaan jasa keuangan kawakan dunia dan menempati posisi bank investasi terbesar keempat di Amerika Serikat. Namun, pada 15 September 2008, Lehman Brothers mendadak mendeklarasikan kebangkrutan. Saat itu, perusahaan ini memiliki aset senilai $639 milyar dan utang sebesar $619 milyar, sehingga menjadikannya deklarasi kebangkrutan terbesar dalam sejarah.

Kebangkrutan Lehman Brothers sekaligus mengungkap kebobrokan praktek sertifikasi utang sektor properti dalam sistem finansial AS yang kemudian dikenal dengan istilah Krisis Subprime Mortgage. Akibatnya, kekhawatiran meluas ke seluruh dunia karena para investor khawatir lembaga-lembaga keuangan besar lainnya akan ikut tumbang.

Dampak domino yang lebih besar dari peristiwa Black Swan ini berhasil terhindarkan, setelah pemerintah Amerika Serikat menyalurkan dana untuk mem-bail out perusahaan-perusahaan keuangan bermasalah yang berpusat di sana. Namun, pertolongan dari pemerintah AS ini sebenarnya dipandang negatif oleh masyarakatnya sendiri, karena menganggap bahwa dana pajak rakyat diberikan pada orang-orang kaya yang tidak berhak. Kejadian ini juga yang kemudian memunculkan julukan "too big to fail" untuk bank-bank investasi AS.

4. Krisis Utang Yunani (2010)

Pada tahun 2010, sementara pasar finansial global masih berjuang untuk pulih dari krisis sebelumnya, Yunani tiba-tiba mengumumkan bahwa mereka selama ini menyembunyikan angka defisit anggaran negara yang sesungguhnya. Keyakinan pasar langsung kolaps, hingga pada tahun 2012, Yunani mendeklarasikan pernyataan gagal bayar utang pemerintah terbesar dalam sejarah.

Situasi terus memburuk hingga pada 30 Juni 2015, Yunani menjadi negara maju pertama yang gagal membayar cicilan utang pada International Monetary Fund (IMF). Pasar finansial beraksi spontan, sehingga berdampak pada anjloknya pasar saham dari Hong Kong hingga London. Peristiwa Black Swan ini menggarisbawahi fungsi Emas dan Obligasi Pemerintah AS sebagai safe haven, karena investor dan trader global langsung memburu kedua aset begitu kabar menyeruak.

Meskipun gejolak di pasar finansial global yang ditimbulkan oleh Krisis Utang Yunani ini telah mereda, tetapi negara yang beribukota di Athena itu masih bergantung pada praktek "gali lubang, tutup lubang" untuk menangani keuangannya. Perekonomiannya mengalami resesi dan pengangguran merajalela. Hingga kini pun, trader yang memperdagangkan mata uang Euro di pasar forex masih sering berhati-hati jika terdapat kabar rapat renegosiasi utang Yunani dalam berita ekonomi.

5. Bencana Nuklir Fukushima (2013)

Posisi geografis Jepang menjadikannya sering mengalami gempa dan tsunami. Namun, gempa di tahun 2013 menjadi "istimewa" karena mengakibatkan kebocoran di instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima. Seketika, kejadian itu memunculkan trauma dunia akan insiden Chernobyl (1986) yang meluluhlantakkan satu kawasan di Eropa Timur dengan kontaminasi radiasi masih membekas hingga kini.

Kita di Indonesia boleh jadi tak begitu terdampak oleh peristiwa Black Swan ini. Namun, NIKKEI 225 anjlok 14%, mencatatkan penurunan terburuk dalam 40 tahun. Di Amerika Serikat, Dow Jones juga melorot 1.15%.

Dalam perkembangan selanjutnya, Jepang menonaktifkan sebagian besar instalasi nuklirnya untuk sementara. Meski demikian, kebocoran di Fukushima belum sepenuhnya tertanggulangi bahkan hingga tahun 2017.

6. Pencabutan Pegging Franc Swiss (2015)

Sebelum 2015, nilai tukar Franc Swiss di-pegging setara dengan 1.20 Franc per Euro. Namun, Swiss National Bank (SNB) selaku bank sentral Swiss mendadak mencabut pegging tersebut sekaligus menurunkan suku bunga depositnya, sehingga seketika menggemparkan dunia finansial.

Segera setelah pengumuman SNB tersebar di media, Franc Swiss melesat 30% versus Euro dan melonjak 25% versus Dolar AS. Langkah tak terduga itu juga menghantam pasar saham Eropa, hingga indeks saham Swiss merosot 10 persen dalam waktu singkat.

Dibanding peristiwa Black Swan sebelumnya, kebijakan SNB ini bisa dikatakan berdampak paling buruk bagi trader forex. Bukan hanya banyak trader yang langsung bangkrut karena "rem"-nya jebol, tak sedikit pula jumlah broker forex yang terpaksa gulung tikar (contoh: Alpari UK) atau menanggung hutang besar setelahnya (contoh: FXCM US).

7. Keputusan Inggris Keluar Dari Uni Eropa Pada Referendum Brexit (2016)

Sebelum hasil referendum Brexit diumumkan, konsensus analis menilai Inggris tidak siap untuk keluar dari Uni Eropa, dan masyarakat pun tentunya tak sebegitu "gila"-nya hingga memilih "Yes, Brexit". Akan tetapi, realita berkata berbeda. Kubu Pro Brexit unggul dengan selisih tipis versus Kubu Pro Uni Eropa, sehingga seketika mengubur Pounds di level terendah dalam 31 tahun (sejak 1985) versus Dolar AS.

Secara global, kepanikan pasca pengumuman hasil referendum tersebut menghapus sekitar $2 triliun dari pasar finansial dunia. Hingga kini, para pelaku pasar masih mengamati perkembangan peristiwa ini dengan hati-hati. Kelancaran negosiasi Brexit dengan Uni Eropa dan kesehatan ekonomi Inggris hingga tiba waktu "perceraian"-nya terus dipantau massa.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Trading Forex Dalam Volatilitas Tinggi


Cara aman trading forex dalam volatilitas tinggi berfokus pada teknik mengendalikan risikonya. Jika sudah menguasai metode itu, volatilitas bahkan bisa dimanfaatkan untuk memetik profit besar. Berikut ini adalah 5 cara yang bisa kita jadikan pilihan:

1. Perlebar Target

Hal yang paling logis untuk dilakukan saat pasar mulai 'gelisah' adalah memperlebar target Take Profit atau Stop Loss kita. Dalam hal ini, ada tiga perilaku yang ditunjukkan Price Action saat volatilitas mengalami peningkatan:

  • Pasar yang volatil akan menjalankan ratusan pip dalam satu arah tanpa melihat ke belakang.
  • Ada kemungkinan ratusan pip bergerak dalam Price Action yang choppy, sehingga akan membuat pembalikan yang dalam di setiap leg-nya.
  • Ada kemungkinan pergerakan naik turunnya sangat cepat dalam rentang tertentu.
Cara aman trading forex di setiap jenis pasar yang volatil adalah dengan menaikkan target Stop Loss atau Take Profit kita supaya aman. Cara ini juga bisa membuat kita terhindar dari dampak negatif dari jungkat-jungkit harga, serta meminimalisasi Loss saat menaikkan potensi profit kita.

2. Kecilkan Loss

Langkah kedua ini berlawanan dengan yang pertama. Terkadang saat volatilitas tinggi dan Price Action choppy, kita memang perlu menggunakan target dengan Stop Loss kecil untuk target Take Profit yang besar. Teknik semacam ini biasanya akan memberikan hasil terbaik saat diaplikasikan dalam pasar yang volatilitasnya terbatas dalam range tertentu. Terkesan agak berbahaya, tetapi sebetulnya ampuh untuk mengantisipasi risiko breakout.

Contohnya, setelah event pengumuman kebijakan The Fed pada bulan Maret 2016, EUR/USD bergerak naik turun sekitar 400-500 pip dalam beberapa sesi, dengan batas bawah di kisaran 1.0500, dan batas atas sekitar 1.1050. Ketika akhirnya pasangan mata uang tersebut menembus level puncak, harga melonjak ke 1.1450. Bayangkan jika kita menempatkan Order Sell dengan Stop Loss sebesar 100, 200, atau 300 pip di atas level Top, tentu kita akan menderita kerugian yang besar setelah breakout, bukan?

3. Turunkan Leverage

Leverage sangat berguna bagi trader yang ingin mencetak profit besar dengan modal terbatas. Namun, leverage juga bisa jadi senjata makan tuan bagi akun kita. Jadi, jika kita sedang memperlebar target Stop Loss menggunakan cara trading dengan volatilitas tinggi, maka sebaiknya kita menurunkan leverage. Karena agar trading tetap aman, akun kita harus mempunyai rasio margin yang masih sebanding dengan situasi trading di volatilitas normal.

Ketika pasar saham China tumbang beberapa waktu lalu, pergerakan sejumlah pair forex mencapai 600 pip dalam beberapa jam saja. Katakanlah kita memutuskan untuk enter Long ke USD/JPY setelah penurunan 200 pip pertama. Kita buka posisi buy dengan target 300 pip untuk Take Profit dan Stop Loss. Tiba-tiba, pair tersebut bergerak turun 400 pip. Jika kita menggunakan leverage 3% untuk Stop Loss 30 pip, maka kita akan kehilangan 30% saldo akun kita dalam sekali trading. Namun, jika kita menurunkan leverage, misalnya dari 1:10 ke 1:2, maka kita hanya akan kehilangan 2% modal kita.

Perubahan leverage dalam trading forex cukup sulit dilakukan, karena tidak semua broker bisa mengabulkan keinginan tersebut dengan mudah. Jikapun bisa, beberapa broker biasanya tidak segera memroses permintaan perubahan leverage. Karena itu, ada baiknya untuk membuka akun tambahan dengan leverage kecil, yang bisa digunakan khusus untuk trading saat volatilitas tinggi.

4. Diversifikasi Portofolio

Trading Satu cara aman trading forex untuk jangka panjang adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio. Institusi-institusi besar selalu mendiversifikasi portofolio mereka dengan sejumlah instrumen dalam pasar-pasar yang berbeda. Diversifikasi memang membutuhkan usaha ekstra saat volatilitas tinggi. Namun, cara ini sangat menguntungkan saat harga choppy dan pasar forex sedang dalam volatilitas tinggi.

Dalam volatilitas normal saja kita tak bisa yakin 100% akan hasil trading kita, apalagi saat ketidakpastian meningkat dalam volatilitas tinggi. Oleh sebab itu, seperti kata Warren Buffet, jangan taruh semua telur di satu keranjang, tetapi sebarkan dalam beberapa keranjang. Artinya, menyebarkan dana yang kita tradingkan ke dalam beberapa pair dan arah yang berbeda akan dapat membatasi risiko.

5. Kalau Ragu, Minggir Saja

Sepele tapi penting. Saat kita ragu, cara aman trading forex adalah dengan tidak membuka posisi apapun dan cermati saja dulu arah pasar sampai kesempatan itu datang. Kesempatan akan selalu ada, jangan terlalu serakah dalam pasr forex yang sedang volatil.
Kita tak perlu selalu aktif di pasar. Toh, kita tidak bisa mengambil setiap pip yang pasar ciptakan saat bergerak naik turun. Ingat pesan trader senior Buge Satrio, bahwa tujuan kita bertrading adalah untuk mencetak profit. Jadi tak ada salahnya untuk menunggu sebentar demi kesempatan yang bagus.

 

Rahmatrabani

Trader baru
7 Tips Raih Keuntungan untuk Trader Paruh Waktu


Berkat kemajuan teknologi, Anda tidak perlu lagi menjadi trader forex full time untuk memiliki akses ke pasar. Anda hanya perlu terkoneksi ke Internet untuk bisa trading dari lokasi yang nyaman.

Kemudahan dari teknologi ini menyebabkan peningkatan jumlah trader paruh waktu atau part time trader. Yang termasuk kelompok ini di antaranya adalah mahasiswa, profesional muda, ibu rumah tangga, wiraswasta, pensiunan atau pelaku profesi lainnya - pada dasarnya siapa saja yang mengalokasikan sebagian besar waktunya untuk usaha atau pekerjaan lain, tetapi masih ingin mendulang keuntungan dari pasar forex.

Berikut adalah beberapa tips trading forex yang bermanfaat untuk para trader paruh waktu:

1. Tentukan Metode atau Gaya Trading Forex yang Sesuai dengan Jadwal Anda

Masalah terbesar bagi trader paruh waktu adalah soal jadwal. Jika Anda hanya punya waktu satu jam setiap harinya untuk trading, tentu saja hal ini dapat sangat membatasi opsi Anda.

Bagaimana jika dalam satu jam itu sesi perdagangan sedang memiliki volatilitas rendah? Tentu Anda tidak tidak bisa menerapkan strategi yang sama dengan trader harian. Mencoba menangkap tren pasar hanya dalam waktu satu jam pun terasa tidak masuk akal bukan?

Namun jika Anda memang hanya punya satu jam untuk trading setiap harinya, mungkin teknik scalping atau teknik swing trading (ayunan jangka panjang) lebih cocok untuk Anda terapkan.

Intinya adalah sebelum menentukan gaya trading Anda, cari tahu terlebih dahulu jadwal trading Anda; baru lanjutkan langkah berikutnya dari sana.

2. Maksimalkan Waktu Trading Anda

Sekali lagi kami ingatkan, bahwa jadwal sangatlah penting untuk trader paruh waktu. Mengelola waktu Anda adalah keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai, terutama selama tahap awal pengembangan trading Anda. Cobalah untuk memanfaatkan setiap menit yang sudah Anda luangkan untuk trading.

Saat melakukan trading, Anda harus mengasah kemampuan dengan mengulangi latihan-latihan kunci. Ini tidak hanya berarti perdagangan aktual, tetapi juga mencakup tugas inti lainnya seperti ulasan grafik, pengujian kembali, penjurnalan, dll.

Pada hari-hari ketika pasar minim volatilitas karena tidak ada peristiwa penting yang memicu pergerakan, Anda bisa memanfaatkan momentum tersebut sebagai kesempatan untuk membangun skill trading secara intensif.

3. Tandai Kalender Ekonomi

Karena waktu trading Anda terbatas, Anda kemungkinan besar melewatkan banyak peristiwa besar yang menciptakan peluang profit. Jadi, yang lebih penting bagi trader paruh waktu adalah Anda harus tahu apa yang mendorong pasar.

Edukasi diri Anda dengan membaca buku forex, dengan membaca blog yang mudah dipahami seperti BabyPips.com, dan tandai rilis data serta peristiwa pada kalender ekonomi yang akan berpengaruh besar terhadap pergerakan harga di pasar.

Anda perlu memetakan berbagai skenario dan strategi, karena waktu Anda yang jauh dari grafik akan membuat Anda tidak fleksibel untuk bergerak.

4. Jurnal Trading adalah Kunci

Sebagai trader paruh waktu, Anda mungkin sempat untuk belajar dengan mengamati pergerakan grafik pasar setiap harinya. Namun jurnal trading dapat menjadi guru pengganti yang baik. Pada dasarnya jurnal trading berfungsi mengingatkan cara trading yang benar, karena jurnal trading berisi seluruh catatan kegiatan trading Anda. Dengan mempelajari kembali riwayat trading, Anda bisa mencegah terulangnya riwayat trading buruk yang pernah dilakukan.

Anda harus membiasakan untuk mencatat riwayat trading Anda dalam sebuah jurnal trading sehingga Anda akan memiliki strategi trading yang sesuai dengan gaya serta tujuan trading masing-masing.

5. Memiliki Pola Pikir yang Benar

Walau jumlah trader full time ada banyak, namun tentu saja tidak ada trader yang sanggup melakukan trading selama 24 jam nonstop, apalagi bagi trader paruh waktu. Ini berarti Anda tidak perlu khawatir saat ketinggalan gerakan pasar yang besar.

Selama Anda merancang rencana trading yang benar, selalu ada peluang mendapat keuntungan.

6. Berpartisipasi dalam Forum

Selain belajar secara otodidak dari blog trader profesional, Anda juga bisa bergabung di forum para trader, baik trader paruh waktu dan full time. Ada banyak forum trader dimana Anda bisa bergabung secara online. Luangkan sebagian kecil waktu Anda untuk bersosialisasi dan belajar dari mereka karena mereka dapat menunjukkan hal-hal yang mungkin saja luput dari pengamatan Anda.

7. Masukkan Trading dalam Prioritas Aktivitas Anda

Sebagian besar dari Anda mungkin adalah trader paruh waktu, yang berarti bahwa sumber penghasilan utama Anda berasal dari tempat lain.

Walau bukan sebagai penghasilan utama dan hanya sebagai cara mendapatkan penghasilan tambahan, namun jangan remehkan trading forex ini karena pendapatan dari trading bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Karena itu, Anda perlu menaruh perhatian besar pada trading jika tidak ingin menderita kerugian.

Kiat ini berlaku untuk seluruh trader, baik full time/paruh waktu, modal kecil/besar, profesional/pemula. Ini akan sangat membantu Anda. Namun, jika Anda paruh waktu, Anda harus menjaga modal Anda ekstra ketat sehingga bisa menghasilkan keuntungan.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Konsekuensi Belajar Trading Forex

Adanya kesulitan-kesulitan yang ditemui selama belajar trading bisa jadi memunculkan sejumlah konsekuensi yang mau tak mau harus bisa Anda tangani, jika ingin bisa sukses dalam forex.

1. Dikendalikan Emosi
Banyak trader kesulitan mencapai keberhasilan, karena mudah dikuasai oleh emosi saat trading. Pasar forex yang likuid dan bisa diakses 24/5, dengan pergerakan harga yang selalu berfluktuasi secara real-time, membuat banyak trader pemula sering terbawa gejolak pasar. Mereka sering meninggalkan logika saat mengikuti naik turunnya harga.

Jika Anda selalu membiarkan alam bawah sadar menguasai, maka secara otomatis Anda akan sering melakukan kesalahan. Alam bawah sadar akan dengan mudah menipu Anda untuk menghindari peluang, meski sebenarnya sudah banyak sinyal yang mengkonfirmasi. Sebaliknya, saat Anda dikuasai oleh keserakahan, Anda akan cenderung untuk open posisi meski kenyataannya tidak ada sinyal yang cukup valid untuk mengkonfirmasinya. Lantas bagaimana hasilnya? Yaah bisa jadi yang Anda dapatkan justru loss besar-besaran.

Pada akhirnya, jika Anda mampu bertahan cukup lama di forex, Anda akan dituntut untuk menyesuaikan cara pikir Anda. Menghadapi pasar tidak bisa dilakukan dengan baik jika emosi Anda terlalu mendominasi. Ada baiknya rasa takut ataupun serakah dapat dikontrol dengan baik, sehingga tindakan Anda selama trading bisa tetap objektif. Jika Anda terbiasa melakukan setup emosi tersebut untuk kepentingan trading, maka bukan tidak mungkin Anda akan mampu menerapkan cara pikir yang sama di kehidupan sehari-hari.

2. Kehilangan Uang
Poin kedua ini bisa jadi merupakan konsekuensi yang menuntut Anda untuk bisa legowo menerima. Yapp, Anda harus siap kehilangan uang alias merugi. Bahkan ada yang mengatakan bahwa belajar forex belum lengkap bila belum pernah merugi. Ini karena kesuksesan dalam forex tak bisa diraih secara instan. Selain itu, seseorang seringkali baru bisa benar-benar belajar setelah mengalami kekalahan. Tapi, kalau baru belajar sudah rugi, lalu bagaimana bisa suksesnya? Kuncinya ada pada konsekuensi belajar trading forex ketiga di bawah ini.

3. Keharusan Untuk Terus Belajar
Apakah setelah selesai menempuh tahapan belajar forex, maka secara instan Anda bisa langsung panen profit? Tentu saja tidak. Faktanya, pasar terus berubah dari waktu ke waktu. Para trader profesional pun harus terus menerus belajar meskipun sudah menghasilkan jutaan Dolar. Dalam perjalanan Anda nantinya, akan selalu ada hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari setiap kekalahan maupun kesuksesan. Untuk membalas kekalahan itu, maka Anda harus belajar menghindari kesalahan yang sama. Sementara jika ingin mempertahankan hasil yang konsisten, Anda harus bisa menjaga "rahasia" keberhasilan serta meningkatkan performa trading sebaik mungkin.

Terlepas dari apakah Anda suka atau tidak, trading forex memiliki hubungan langsung dengan pengetahuan dan emosi Anda sebagai trader. Jika ingin menghasilkan uang melalui trading forex secara konsisten, sudah semestinya Anda mengontrol kondisi mental dan pikiran Anda lebih dulu.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Likuiditas Dan Volatilitas Dalam Pasar Forex

Seperti diketahui, pasar forex adalah yang paling likuid diantara jenis pasar-pasar lainnya seperti pasar saham, komoditi atau obligasi. Dalam pasar saham, kita tidak akan memperoleh harga buy sesuai yang kita kehendaki jika tidak ada pihak yang sell pada harga tersebut, atau kita mesti antri untuk mendapatkan harga buy sesuai dengan rencana trading kita. Namun, berapapun harga buy atau sell yang kita kehendaki di pasar forex pasti akan terjadi transaksi, baik dengan pending order maupun masuk pada harga pasar saat itu (market price). Inilah yang dimaksud dengan likuiditas, dan pasar forex adalah yang paling likuid.

Namun demikian, tidak semua pasangan mata uang diperdagangkan dalam kondisi likuiditas tinggi. Pasangan EUR/USD jauh lebih likuid daripada pasangan EUR/TRY (Euro versus Lira Turki). Pasangan USD/JPY tentu lebih likuid dibandingkan pasangan USD/MXN (US dollar versus Peso Mexico) atau USD/IDR (US dollar versus Rupiah). Semua pasangan mata uang utama yang ditawarkan pada platform trading forex pada umumnya likuid.

Ukuran likuiditas sebuah pasangan mata uang bisa dilihat dari besarnya spread yang dipatok oleh broker. Spread untuk EUR/USD biasanya 1 pip atau 2 pip, sedang spread EUR/TRY antara 16 sampai 20 pip, demikian juga spread USD/JPY umumnya 2 pip atau 3 pip, sedang USD/MXN 8 pip sampai 12 pip.

Likuiditas pasangan mata uang di pasar forex juga ditentukan oleh besarnya volume perdagangan.
Makin sedikit suatu pasangan mata uang diperdagangkan, maka makin kurang likuid pasangan mata uang tersebut. Beberapa pasangan cross mata uang utama yang jarang diperdagangkan juga kurang likuid hingga menyebabkan spread-nya relatif tinggi, semisal AUD/NZD dan GBP/CHF yang spread-nya antara 10 pip sampai 12 pip.

Walau demikian, jika ingin melakukan transaksi buy atau sell pada pasangan mata uang tersebut, Anda pasti memperoleh order sesuai dengan harga yang Anda inginkan. Nilai transaksi total di pasar forex yang mencapai US$ 4 trilliun per hari adalah yang terbesar di dunia, dan ini memungkinkan Anda untuk masuk dan keluar pasar pada harga berapapun yang Anda kehendaki.

Selain likuiditas, yang juga penting untuk diperhatikan adalah volatilitas. Setelah mendapatkan order dari transaksi yang telah Anda lakukan, Anda tentunya butuh volatilitas harga yang memadai dengan range trading yang wajar. Jika harga hanya bergerak ‘choppy’ (bolak-balik pada range yang sangat sempit) tentu Anda tidak bisa merealisasikan strategi trading sesuai dengan rencana.

Tidak semua pasangan mata uang yang likuid di pasar forex akan selalu bergerak dengan volatilitas tinggi, demikian juga pasangan mata uang yang kurang likuid kadang-kadang bisa bergerak dengan volatilitas yang sangat tinggi. Sebagai contoh, USD/JPY adalah salah satu pasangan mata uang utama yang sangat likuid. Rata-rata volatilitas USD/JPY biasanya lebih rendah dibandingkan dengan GBP/USD atau EUR/USD. Secara sederhana, ukuran volatilitas dapat diketahui dari range hariannya.

Perubahan volatilitas sebuah pasangan mata uang bisa terjadi karena sentimen pasar akibat berita tertentu
, rilis berita fundamental penting atau ulah para spekulan yang masuk dalam jumlah besar pada saat volume perdagangan sedang tipis atau likuiditasnya sedang menurun. Untuk yang terakhir ini pengaruhnya hanya sementara karena pada dasarnya tidak ada trader yang bisa ‘menggoreng’ pasar forex seperti yang terjadi pada pasar saham, kecuali dengan dana sindikasi yang sangat besar.

Likuiditas pasar forex yang paling tinggi terjadi pada saat overlap (pertemuan) sesi perdagangan pasar Asia, pasar London dan pasar New York, atau antara jam 08:00 GMT (jam 15:00 WIB) hingga jam 18:00 GMT (jam 01:00 WIB), sedang likuiditas yang relatif rendah terjadi pada sesi Asia dan menjelang penutupan pasar New York. Selain itu, pada saat hari-hari libur yang terjadi bersamaan (terutama menjelang hari Natal dan tahun baru) likuiditas dan volatilitas pasar forex akan sangat rendah. Dianjurkan untuk tidak masuk pasar pada hari-hari tersebut.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Awas, Teknik Trading Ini Bisa Menghancurkan Akun Anda

Dalam dunia forex trading, muncul berbagai macam strategi yang digunakan sebagai sinyal untuk masuk ke pasar. Diantara cara-cara tersebut ada dua cara yang sering digunakan untuk mendapatkan momentum open posisi. Walaupun secara sekilas menjanjikan dan masuk akal namun kiranya para trader, terutama pemula, sering kali terperangkap dalam mitos ini. Ini dia gambaran sekilasnya...

1. Membuka Posisi Saat Berita Terpenting

Dari sekian banyak jenis berita yang berkaitan dengan data fundamental suatu negara, biasanya ada beberapa jenis yang dapat dikategorikan sebagai berita level tertinggi. Berita ini jumlahnya tak begitu banyak dan frekuensinya dalam sebulan atau dalam empat bulanan pun paling hanya sekali ditampilkan. Namun justru dengan klasifikasi seperti itulah maka berita tersebut paling memberikan dampak terhadap kondisi fundamental atau paling menggambarkan rangkuman kondisi perekonomian suatu negara.

Coba saja diamati salah satu contoh berita yang muncul sebulan sekali ini..NFP di AS. Ini adalah data yang menggambarkan penyerapan tenaga kerja di hampir keseluruhan sektor industri di AS. Gambaran terpenting bagaimana denyut nadi industri-industri di AS mengalir terlihat disitu. Jika pada suatu periode jumlahnya merosot, maka hal ini dapat mengarahkan persepsi banyak pihak termasuk para pelaku pasar bahwa perekonomian AS memberikan sinyal kemunduran. Efeknya bagi nilai tukar mata uangnya adalah penurunan nilai.

Nah..skenario tersebutlah yang digunakan para trader untuk membuka posisi seturut hasil dari berita yang dirilis. Mereka juga sering memasang posisi berdasar perkiraan yang muncul sebelumnya. Kondisi inilah yang seringkali berubah menjadi neraka yang siap menelan bulat-bulat profit para trader dan mengubahnya menjadi loss yang tak terbayangkan. Para trader seperti dibutakan oleh perkiraan hitungan di atas kertas para ahli dan data yang muncul saat berita dibacakan.

Memang..seringkali saat berita paling berdampak tersebut muncul, pergerakan harga begitu fantastis. Dan ini sering kali menggoda para trader untuk masuk ke posisi ini dengan volume kontrak diluar kewajaran. Sepantasnya para trader harus ingat...pasar keuangan terutama forex sangat labil. Begitu banyak hal yang mempengaruhi pergerakannya. Skenario di atas memang masuk akal, namun sekali lagi, pasar keuangan tidak semata-mata digerakkan oleh akal. Sentimen pasar mudah sekali terombang ambing. Jangan sampai maksud hati meraih untung cepat dan berlimpah, apa daya pasar melumat habis profit dan modal.

2. Mengikuti Berita Sesering Mungkin

Banyak trader beranggapan dengan semakin sering mereka mendapatkan data lewat berita tentang kondisi fundamental suatu negara maka mereka akan dengan mudah bisa mengetahui arah pergerakan harga. Padahal, pasar keuangan itu sungguh unik. Butuh perpaduan antara seni dan logika untuk menaklukkannya.
Mungkin banyak trader yang sering membuat rangkuman dari sekian banyak data yang berkaitan dengan suatu negara dan data itu dikumpulkan setiap hari lalu dirumuskan dan disarikan. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang tabu untuk dipakai sebagai strategi untuk melihat kondisi pasar suatu mata uang.

Semakin lengkap data maka kemungkinan besarnya mereka akan untung. Itu harapannya..namun perlu diingat..banyak trader juga mampu mendapatkan profit konsisten dan besar hanya bermodalkan beberapa faktor fundamental saja. Bagi pasar keuangan, trader-trader yang perfeksionis inilah justru yang bakal menjadi makanan empuk. Para trader ini seharusnya memahami dari tiap-tiap berita yang mereka amati. Tidak semua berita, bahkan yang penting sekalipun, dapat mengarahkan pasar sesuai hasil. Nah..kalau begitu para trader fundamentalis ini harusnya tidak lagi berfokus pada rangkaian hasil berita yang mereka kumpulkan sebanyak-banyak itu. Pilihlah beberapa dan mulailah merasakan seni terlibat dalam pergerakan harga di pasar.

Itu adalah sebagian kecil saja. Banyak strategi lain yang sering juga menjadi jebakan bagi para trader, terutama mereka yang secara mutlak mempercayai hanya dari satu sisi fundamental suatu negara saja. Banyak hal yang tak terduga dapat memutarbalikkan situasi pasar dalam sekejap. Mungkin yang harus dipegang teguh para trader adalah tanamkan dalam sanubari masing-masing bahwa sesuatu yang pasti terjadi di dalam pasar adalah ketidakpastian. Semoga bermanfaat.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Bagaimana Membedakan Trading yang Baik dan Buruk?


Untuk dapat meningkatkan kemampuan trading Anda, tentu Anda perlu melakukan evaluasi, terutama pada posisi-posisi trading yang buruk. Namun, pertanyaannya, bagaimana membedakan baik dan buruknya sebuah posisi trading? Apakah tiap posisi trading yang menghasilkan profit adalah baik, sementara yang rugi adalah buruk? Jawabannya, tidak!

Sebuah transaksi trading dapat dikatakan baik jika telah direncanakan dengan matang, memiliki strategi serta tujuan yang jelas, dan dijalankan sesuai dengan rencana. Dengan begitu, mungkin saja Anda merasakan trade kalah yang baik, atau malah trade menang yang buruk.

Trade Kalah yang Baik

Bagaimana mengenali sebuah trade merupakan trade yang baik meskipun trade tersebut berakhir loss atau rugi? Anda dapat membayangkannya sebagai berikut.

Anggap Anda telah melakukan analisis fundamental dan menemukan bahwa nilai EUR memiliki potensi menguat besar terhadap USD. Selanjutnya Anda merumuskan strategi serta harga masuk dan keluar yang terbaik berdasarkan hasil analisis Anda. Saat harga bergerak mencapai titik masuk, Anda pun membuka transaksi BUY dan menunggu harga naik hingga ke target profit.

Sayangnya, kondisi pasar tiba-tiba berubah. Harga yang sempat perlahan naik, tiba-tiba turun drastis dan menyebabkan posisi Anda mengalami rugi hingga ke titik stop loss. Dengan kondisi tersebut, tentu saja posisi trading ini merupakan posisi kalah yang membuat Anda rugi.

Namun tidak perlu khawatir, Anda baru saja mengalami posisi kalah yang baik. Sebab, kekalahan yang Anda dapatkan berada dalam hitungan matang yang sebelumnya telah Anda rencanakan. Dengan kata lain, Anda telah berhasil menerapkan prinsip trading yang baik dengan mengikuti seluruh prosedur dan strategi trading yang telah Anda buat sebelumnya.

Trade Menang yang Buruk

Sebaliknya, bayangkan jika Anda memulai trading tanpa persiapan, namun kemudian melihat sebuah peluang yang muncul di satu pasangan mata uang. Keyakinan Anda akan profit yang mungkin muncul lantas membuat Anda menanamkan modal hingga 50% dari keseluruhan modal yang Anda miliki di posisi tersebut.

Selanjutnya dengan sisa margin yang sangat kecil, Anda berharap posisi Anda berakhir menang dan menghasilkan profit. Setelah beberapa saat, harapan Anda terkabul, harga bergerak sesuai perkiraan dan Anda berhasil meraih profit berlimpah.

Meskipun memang terlihat bagus, hal ini dapat dikatakan sebagai posisi trading menang yang buruk. Sebab, kemenangan yang Anda dapatkan hampir seluruhnya merupakan keberuntungan dan bukan dari perencanaan serta penerapan strategi trading yang terukur.

Dengan melakukan trading semacam ini, Anda telah merusak disiplin trading Anda sekaligus menyulitkan Anda dalam melakukan evaluasi terhadap strategi trading yang diterapkan. Padahal, keberuntungan sangat tidak dapat diandalkan, terlebih pada perdagangan forex yang penuh dengan perubahan tak terduga.

Dengan memahami kedua contoh di atas, maka Anda dapat dengan mudah mengenali ciri-ciri aktivitas trading yang baik dan buruk. Dengan menerapkan disiplin diri untuk selalu melakukan trade yang baik, maka proses belajar trading forex online Anda akan semakin baik dan terarah. Dengan begitu, Anda juga akan lebih cepat menemukan cara trading forex terbaik yang sesuai dengan kepribadian dan tujuan keuangan Anda.

 

Rahmatrabani

Trader baru
5 Tips Penting Dari Pedoman Belajar Trading "3S"

Untuk mencapai kesuksesan, tak ada satupun dari ketiga perdoman belajar trading yang bisa dikesampingkan. Skill, pengetahuan, dan strategi adalah fokus yang dibutuhkan para pemula karena tanpa ketiga aspek tersebut, trading forex tak akan ada bedanya dengan berjudi.

Namun demikian, hal-hal tersebut tak akan lengkap tanpa adanya performa psikologis yang memadai. Ketika tekanan datang, baik itu dari trading di time frame rendah, volatilitas meningkat, atau ketidakpastian pergerakan yang mengkhawatirkan, kendali emosi adalah kunci keberhasilan yang paling diperlukan.

Guna membantu Anda memperoleh skill, knowledge, strategy, dan state yang maksimal, berikut 5 tips dari Steve Ward untuk menunjang pedoman belajar trading Anda:

1. Tetapkan Fokus Untuk Belajar, Bukan Mencetak Profit

Ya, tujuan trader memang pada akhirnya adalah mendapat profit. Namun sebagai pemula yang masih belajar, terlalu fokus pada cara mencetak keuntungan justru cenderung menyesatkan.

Mengapa bisa begitu? Sangat kecil kemungkinan bagi seorang pendatang baru untuk langsung meraih profit yang diharapkan. Kata para trader berpengalaman, bisa balik modal saja sudah bagus di beberapa bulan pertama. Kalau seorang newbie meraih profit besar, maka ia seharusnya berhati-hati karena itu bisa jadi keberuntungan pemula semata.

"Terlalu memperdulikan besar keuntungan memang bisa mendatangkan sukses, tapi dalam jangka pendek saja. Jika hal itu mengorbankan waktu dan fokus Anda dalam belajar trading, maka efeknya tak akan menguntungkan untuk jangka panjang," ujar Steve Ward.

2. Jelajahi, Coba, Dan Mainkan

Tak ada salahnya bagi pemula untuk belajar dan mencoba berbagai strategi ataupun gaya trading. Bagaimanapun juga, proses ini dapat menambah pengetahuan dan memperkaya pengalaman trading, sehingga dapat membantu seorang trader untuk menemukan sendiri strategi yang paling tepat baginya. Seorang scalper profesional tak akan mengatakan swing trading tidak cocok untuknya jika belum pernah mencobanya, begitu pula dengan swing trader yang tak bisa melihat keuntungan menjadi scalper.

3. Akui Kesalahan

Naluri kompetitif mungkin berguna di bidang kehidupan lain, tapi tidak di trading forex. Kecuali Anda sedang mengikuti kontes trading, lebih baik singkirkan nafsu Anda untuk selalu menang. Dengan cara pikir seperti itu, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengakui kesalahan dan belajar darinya, bukan malah merasa tidak terima dengan kekalahan dan akhirnya mencari-cari kesalahan pihak lain.

4. Perdalam Ilmu Trading

Belajar trading sebaiknya tidak dilakukan setengah-setengah dan harus dipastikan keberlanjutannya. Ini merupakan faktor utama yang bisa menunjang peningkatan skill dan pengetahuan Anda. Di samping itu, proses ini akan lebih efektif jika dijalankan dengan minat atau passion terhadap dunia trading.

Jika Anda tidak memiliki ketertarikan tinggi terhadap bidang yang digeluti, maka rasa bosan akan cepat menghampiri dan hal ini tentunya sulit menjamin kelangsungan karir trading di masa depan. Untuk menumbuhkan minat terhadap trading bisa dilakukan sejak dini, tepatnya dengan belajar trading menggunakan cara-cara yang menyenangkan.

5. Banyak Latihan

Tanpa perlu dijelaskan panjang lebar, kiat ini sudah menjadi tips andalan yang direkomendasikan para ahli. Mempelajari teori saja tak akan ada gunanya jika tidak dipraktekkan. Trading forex sudah difasilitasi dengan akun demo yang bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma untuk melatih skill Anda. Jadi manfaatkanlah fitur tersebut seoptimal mungkin, jangan meremehkan fungsinya hanya karena tidak bisa memberikan keuntungan nyata.

Asah kemampuan juga sebaiknya tidak dilakukan secara asal. Untuk memastikan agar latihan berjalan efektif, tetapkan tujuan yang ingin Anda capai dengan latihan tersebut. Selain itu, susunlah program latihan dan rekam hasil yang Anda peroleh dari proses tersebut. Dengan cara itu, tak akan ada waktu yang terbuang sia-sia dalam proses latihan Anda.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Tips Aman Main Forex


Seorang yang berhasil dalam bisnis forex selalu memperhatikan keamanan akun dari risiko trading. Tidak mudah memang mengendalikan risiko ini. Sedikit saja kita lengah, maka modal awal saat trading bisa lenyap. Karena itu, diperlukan pemahaman tentang tips aman bermain forex yang benar agar kerugian bisa ditekan.

Perlu dipahami, sebenarnya tidak ada yang bisa menjamin profit dan loss saat trading, semua itu kembali lagi ke faktor kondisi pasar. Pakar trading yang ahli dalam menganalisa baik itu secara fundamental, teknikal, maupun menggunakan robot forex sekalipun, tidak berani menjamin secara mutlak bahwa analisa mereka itu tepat dan akurat.

Tetapi, bukan berarti analisa dalam melakukan trading itu percuma atau tidak perlu dilakukan. Tujuan dari diciptakannya analisa-analisa tersebut adalah untuk membantu kita mengambil langkah dengan persiapan yang rasional dan bisa dipertanggungjawabkan. Tanpa analisa, kita akan masuk pasar secara asal. Hampir tidak ada bedanya dengan tebak-tebakan atau bahkan gambling.

Jadi kalau analisa memang penting tapi tidak bisa menjamin profit, lantas apakah yang bisa membantu memastikan keuntungan trading dan menekan kerugian?

Pilih Broker Terpercaya

Karena kita berinvestasi di pasar forex secara online dan bertransaksi dengan modal real, jadi poin pertama yang perlu dipastikan dalam tips aman bermain forex adalah memilih broker terpercaya. Saat ini, banyak sekali broker yang beredar di masyarakat dan menawarkan berbagai promosi menggiurkan. Untuk keamanan Anda, carilah broker yang lokasi dan regulasinya sudah jelas. Lebih baik lagi jika Anda bisa mendaftar pada broker yang memiliki lisensi dari regulator kredibel seperti FCA (Inggris), ASIC (Australia), dan sebagainya. Di Indonesia sendiri, telah ada BAPPEPTI yang menangani regulasi broker-broker lokal. Carilah broker yang layanan pelanggannya responsif dan mudah dihubungi, karena hal ini akan mempermudah Anda dalam melakukan transaksi ke depannya.

Pahami Arti Hedging

Hedging atau Locking adalah strategi trading untuk "membatasi" atau "melindungi" dana trader dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan. Teknik yang membutuhkan perhitungan cukup matang ini banyak digunakan oleh trader forex berpengalaman. Trader pemula pun bisa mencobanya, asal memiliki budget yang mencukupi. Melakukan Hedging memerlukan strategi yang tepat dikarenakan kita harus menganalisa kapan waktunya membuka Hedging posisi tersebut. Selain itu, akan dibebankan biaya komisi dan interest swap 2 kali, sehingga dana kita harus cukup untuk membayar biaya-biaya tersebut. Berita baiknya, saat ini ada juga broker-broker yang memberikan fasilitas akun swap-free.

Jangan Open Posisi Saat Volatilitas Tinggi

Seperti yang telah dijelaskan, setiap analisa baik itu fundamental maupun teknikal dapat sangat berpengaruh pada pasar. Mulai biasakan diri Anda untuk memantau berita-berita market dunia, karena ketika ada berita ekonomi yang akan diluncurkan, volatilitas pasar akan mengalami perubahan drastis. Dalam situasi seperti ini, sebaiknya jangan open posisi karena memperkirakan pergerakan harga secara teknikal akan jadi jauh lebih sulit dari biasanya. Pasar didominasi oleh sentimen yang seringkali cepat berubah dalam waktu singkat, sehingga cukup mustahil untuk 'menungganginya' untuk mendapat profit yang meyakinkan. Belum lagi, ramainya Order yang masuk seringkali membuat sistem platform trading rentan mengalami gangguan, seperti halnya Slippage dan Requote.

Terapkan Manajemen Risiko

Salah satu kunci tips aman bermain forex adalah memahami manajemen risiko. Hal ini penting, agar apabila kita mengalami kesalahan prediksi, kerugian masih bisa diminimalisasi.

Hindari melakukan transaksi atau open posisi dengan menggunakan Margin atau modal di atas 20%. Sesuai dengan prinsip manajemen risiko, gunakanlah Margin di bawah 20%, agar sisanya dapat digunakan untuk menahan loss (kerugian) pada saat pergerakan mata uang berlawanan dengan arah yang kita pasang.

Di sinilah biasanya para trader pemula melakukan kesalahan. Karena terlalu bernafsu saat melihat potensi profit yang besar, mereka memasang margin yang tinggi dengan harapan akan kaya mendadak saat closing. Perlu diingat bahwa kesuksesan besar akan membawa risiko yang besar pula. Trading dengan hasil yang stabil dan konsisten tentu lebih baik daripada mendapat keuntungan besar dalam satu hari, lalu terkena kerugian berkali-kali setelahnya.

Pelajari Dasar-Dasar Analisa

Setelah memahami manajemen risiko, mungkin Anda berpikir ini saatnya untuk membuka platform trading lalu melakukan Open Order. Tunggu dulu, trading forex tidak sesederhana itu. Trader yang handal akan memikirkan berbagai faktor sebelum mengklik tombol Buy atau Sell. Setelah membahas manajemen risiko yang lebih banyak berhubungan dengan persiapan awal para trader sebelum membuka platform, kali ini tips aman yang diberikan akan lebih ke arah memahami dan membuat analisa. Tidak perlu menjadi sehebat Master trading George Soros untuk memulai, yang penting Anda mau belajar.

 

Rahmatrabani

Trader baru
5 Peluang Karir Yang Bisa Anda Kejar Di Industri Forex

Menjadi trader bukan satu-satunya jalan untuk terlibat di industri forex. Pasar forex merupakan pasar internasional terbesar berdasarkan volume trading dan likuiditas, serta buka 24 jam sehari. Volume rata-rata perdagangan mencapai lebih dari USD5 triliun per sesi. Jadi bisa Anda bayangkan betapa ramainya pasar forex dan banyaknya orang yang terlibat di sana.

Industri forex yang dinamis pasti menarik bagi Anda yang suka tantangan. Bekerja di dunia forex artinya Anda akan dituntut untuk terus belajar, bekerja dalam durasi yang panjang, serta membutuhkan wawasan luas mengenai landasan hukum dan regulasi di bidang keuangan. Di luar negeri, beberapa profesi di pasar forex bahkan harus lolos berbagai uji kompetensi.

Namun sisi positifnya, bekerja di industri forex memberi peluang Anda untuk bekerja di luar negeri. Selain itu, berkarir di pasar forex juga sangat menguntungkan secara finansial. Berikut 5 peluang karir yang bisa Anda kejar di industri forex:

1. Analis Pasar Forex
Profesi ini disebut juga sebagai currency researcher atau currency strategist. Analis forex biasanya bekerja untuk sebuah broker dan bertugas menganalisa pasar forex serta faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara, seperti isu ekonomi hingga politik. Bila selama ini Anda sering menerima sinyal trading dari broker Anda, itulah hasil kerja dari seorang analis pasar forex.

Bekerja sebagai analis juga berarti Anda harus siap menjadi "mentor". Ya, analis pasar forex kerap diminta untuk menjadi pembicara seminar, webinar, ataupun pengisi konten edukasi broker. Konten edukasi ini bertujuan untuk membantu trader pemula lebih memahami pasar forex.

Karena terbiasa memproduksi analisa pasar dalam bentuk tulisan, baik teknikal maupun fundamental, analis juga sering menulis di media-media forex. Di SeputarForex misalnya, ada banyak analis forex yang rutin menulis analisa forex harian.

Bila Anda tertarik untuk menjalani profesi ini, tentunya Anda harus punya pengalaman analisa forex yang bisa dipertanggungjawabkan, skill komunikasi yang mumpuni, serta pengetahuan yang update terkait industri forex.

2. Account Manager Forex
Untuk menjadi account manager, Anda harus merupakan trader profesional dan mampu menunjukkan rekam jejak sebagai trader yang bisa menghasilkan profit secara konsisten. Bagaimana tidak, profesi ini bertanggung jawab untuk mengelola dana klien.

Account manager biasanya dibutuhkan trader institusi seperti bank, korporat, bahkan bank sentral. Namun tak menutup kemungkinan trader skala individu juga memakai jasa account manager. Perlu Anda ingat, account manager mengelola dana yang besar sehingga profesi ini dibilang berisiko tinggi. Account manager dituntut untuk memenuhi target profit tertentu meski risiko loss yang menghantui pun besar. Namun, ada pula kasus account manager yang malah menggunakan dana klien untuk kepentingan pribadi. Bila Anda tertarik untuk menjadi account manager, Anda harus aktif trading di platform tertentu.

Selain forex, account manager biasanya juga dituntut punya rekam jejak trading di instrumen lain, seperti komoditas, option, dan lain-lain.

3. Regulator Industri Forex
Regulator pialang berjangka, seperti Bappebti, juga mempekerjakan staf di berbagai posisi untuk menjalankan fungsinya. Regulator ini bertugas mencegah broker melakukan penipuan dan melindungi hak-hak trader sebagai klien.

Regulator biasanya memerlukan pengacara, auditor, ahli ekonomi, investigator broker, dan berbagai tenaga profesional lainnya. Auditor misalnya, memerlukan seseorang dengan gelar akuntansi, sedangkan untuk ahli ekonomi biasanya mencari lulusan ilmu ekonomi. Di lain pihak, karir di industri forex sebagai investigator broker berurusan dengan iinvestigasi penipuan, manipulasi pasar, penyalahgunaan praktik trading, dan lain-lain.

4. Customer Service Broker
Broker forex seringkali membutuhkan customer service level advance berwawasan forex untuk membantu para kliennya. Mereka tak sekadar menjawab telepon dari klien, tapi banyak tanggung jawab lainnya. Misalnya memproses akun trader baru, memverifikasi identitas klien, memproses withdrawal, transfer, deposit, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan klien seputar itu.

Ada pula customer service yang khusus menangani terkait masalah trading. Mereka dituntut bisa berkomunikasi dengan baik, bekerja cepat, dan mengerti seluk-beluk trading forex serta platform-nya.

Customer service broker ini dipimpin oleh manajer yang punya banyak pengalaman dan tanggung jawab besar. Yang jelas, profesi ini bertugas membantu aktivitas trading klien agar selalu lancar dan bebas kendala.

5. Developer Software Forex
Setiap trader pasti membutuhkan platform trading untuk mengeksekusi transaksi mereka. Nah, ada profesi yang bekerja di balik platform trading yang selama ini Anda pakai, yakni software developer. Software developer bekerja untuk broker dengan menciptakan proprietary platform untuk trading para klien.

Kualifikasi untuk profesi ini seringkali lulusan ilmu komputer, teknik komputer, sistem informasi, dan jurusan-jurusan sejenis yang menghasilkan programmer. Mereka juga dituntut mampu memahami berbagai bahasa pemograman seperti Javascript, Perl, SQL, Python, atau Ruby.

Berbeda dengan karir di industri forex yang sudah dibahas sebelumnya, software developer tidak begitu memerlukan pengetahuan di bidang keuangan atau trading. Namun, kandidat yang punya wawasan terkait itu akan menjadi nilai plus. Hal ini karena platform trading yang memenuhi kebutuhan trader merupakan salah satu pertimbangan utama dalam memilih broker.

Masih Banyak Peluang Karir Lain di Industri Forex

Sebenarnya, karir di industri forex yang bisa Anda kejar tidak terbatas pada 5 pilihan di atas. Banyak profesi lainnya, seperti akuntan, personalia, humas broker, hingga UX designer yang dibutuhkan di industri forex. Bila Anda tertarik untuk bekerja di industri forex, pastikan Anda memenuhi kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang dibutuhkan.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Asal Usul Forex Trading


Asal usul perdagangan Forex sebenarnya sudah terjadi berabad-abad lalu. Mata uang yang berbeda dan kebutuhan untuk bertukar telah ada sejak adanya Babel pada jaman Babilonia. Zaman dulu, bentuk spekulasi hampir tidak pernah terjadi. Berbeda dengan zaman sekarang, spekulatif besar di pasar saat ini telah menjadi hal yang lumrah.

Pada masa itu, nilai barang yang dinyatakan dalam barang lainnya (juga disebut sebagai Sistem Barter). Keterbatasan yang jelas dari sistem tersebut akhirnya mendorong terciptnya mata uang serta terjadinya sistem tukar menukar. Di beberapa negara, barang-barang seperti barang-barang produksi bisa menggunakan sistem barter, tetapi setelah ditemukannya logam, khususnya emas dan perak, maka sistem barter berganti dengan pertukaran pembayaran dalam bentuk nilai. Perdagangan dilakukan antara orang-orang dari Afrika, Asia dan akhirnya sampai seluruh dunia.

Koin awalnya dicetak dari logam pilihan. Hingga pengenalan uang dalam bentuk kertas mulai digalakkan pada Abad Pertengahan. Sebelum Perang Dunia I, sebagian besar bank setuju dengan adanya konvertibilitas uang dengan emas. Namun, standar pertukaran emas memiliki kelemahan. Sebagai alat perdagangan, terkadang simpanan emas berkurang karena keperluan impor dari luar negeri. Akibatnya jumlah uang yang beredar akan berkurang, suku bunga meningkat dan aktivitas ekonomi melambat ke titik resesi.

Pada akhirnya, harga komoditas semakin tinggi. Dalam keadaan terpuruk ini, akhirnya pemerintah mulai membeli emas untuk menyokong uang kertas sebagai jaminan. Hasilnya suku bunga dapat menurun, uang yang diperjualbelikan memiliki nilai suku yang baik lagi.

Sayangnya cakupan untuk mendukung uang kertas akan memakan cadangan banyak emas. Sehingga negara harus memborong emas dalam jumlah besar dan tentu saja memotong anggaran. Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah berusaha memilih jalan lain dengan menjadikan kedalam bentuk bursa. Dimana pergerakan nilai mata uang tidak lagi menggunakan pasokan emas, namun berdasarkan permintaan dan penawaran di market valas.

Pada tahun 1931 forex mulai diperkenalkan ke dalam sistem keuangan. Dari tahun 1931 sampai 1973, pasar Forex telah melalui serangkaian perubahan. Perubahan ini sangat mempengaruhi ekonomi global. Karena uang yang ditransaksikan cukup besar dan hanya beberapa lembaga yang ditunjuk pemerintah, pada tahun tersebut tidak banyak bentuk spekulasi dalam arti ingin mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun lebih ke arah perlindungan nilai.

 
Top