Forexchief

Rahmatrabani

Trader baru
Sukses Dan Lamanya Belajar Trading Forex


Sudah banyak orang yang merasakan lamanya belajar forex, tetap belum memiliki penghasilan yang cukup dari forex. Bertahun-tahun lamanya bisnis forex yang dianggap oleh sebagian dari mereka adalah bisnis yang menjanjikan, ternyata tidak seindah janjinya. Banyak yang gagal,banyak yang frustasi, dan banyak pula yang bangkrut akibat dari forex. Hampir tidak ada orang yang benar-benar sukses dari trading forex. Apakah seperti itu adanya? Berapa lama sebenarnya dibutuhkan untuk belajar forex? Mari kita bahas lebih dalam pada artikel ini.

Melihat dari teman-teman yang ada di forum, website, group facebook, masih saja banyak yang mengeluh terkena Margin Call padahal katanya sudah menekuni trading selama empat tahun. Ada yang bilang sejak puluhan tahun yang lalu mengenal forex, tapi sampai sekarang tidak kaya raya. Mungkinkah sukses trading forex adalah hal yang semu? Ataukah justru kita sendiri yang membuat trading terasa sulit?

Lamanya Belajar Trading Tidak Ada Pengaruhnya


Berbeda dengan hal-hal mendasar seperti mengendarai mobil, berjalan, bersepeda dan semacamnya, sukses dalam bisnis forex tidak ada hubungannya dengan berapa lama seseorang menekuni bisnis ini. Kesuksesan dalam trading forex, bergantung dari cara belajar masing-masing trader.

Bisa saja mereka yang sudah bertrading bertahun-tahun masih stagnan sampai sekarang, karena tidak pernah berusaha memperbaiki dirinya dari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan. Akhirnya, mereka hanya berputar pada lingkaran setan yang sama pada transaksi mereka tanpa tahu bagaimana trading forex yang sebenarnya.

Pernah dijumpai orang yang sudah lama terjun di forex dan masih belum berhasil meraih profit konsisten. Ternyata, ia melakukan transaksi buy dan sell berdasarkan feeling dan sama sekali tidak mengindahkan Money Management. Open posisi didasari dari pengalaman di masa lalu saja. Apa yang terjadi selanjutnya? Ia tidak pernah berhasil mengumpulkan keuntungan dan melipatgandakan hasil profit yang sudah diperoleh. Untungnya ada penghasilan lain, jadi trader senior ini dapat injeksi dana ketika tradingnya mengalami kerugian, dan hingga kini ia sudah berkali-kali melakukan depo karena MC.

Sebaliknya, trader lain yang baru beberapa bulan bertransaksi malah mampu profit besar. Apakah itu hanya keberuntungan awal saja? Oh, ternyata tidak. Ia telah belajar dari mentor yang tepat, lalu menerapkan money management yang baik. Hasilnya, meski tak bisa sepenuhnya menghindari loss sesekali, tetapi secara keseluruhan profitnya konsisten.

Belajar Trading Forex Bukan Hanya Soal Durasi

Setelah mengetahui bahwa lamanya waktu belajar trading forex tidak selalu mempengaruhi hasil trading, kini Anda tahu apa yang harus dilakukan yaitu: Carilah cara belajar forex yang efektif. Dalam dunia forex, tidak ada senioritas yang berlaku. Pasar forex selalu berkembang dan selalu ada peluang yang bisa diambil.

Yang paling penting untuk Anda adalah selalu ingat bahwa: masih banyak yang belum diketahui dari forex ini. Masih banyak yang belum bisa dalam memahami market. Oleh karena itu, janganlah kita menjadi mudah jadi arogan dan teruslah belajar.

Jangan terheran-heran jika melihat seorang newbie lebih pintar, lebih hebat, dan lebih sukses dari kita. Karena mungkin newbie tersebut sudah mampu mentaati aturan, terutama tentang Money Management dan tidak mengulangi kesalahan yang sama pada hasil transaksinya. Jadi malah sebetulnya banyak yang dapat kita pelajari dari seorang newbie yang benar-benar tekun dan serius mempelajari forex trading ini.

Perlu diperhatikan juga bahwa belajar yang efektif bukan melulu soal profit dan loss, tetapi juga soal pengendalian emosi trading. Semakin kita merasakan lamanya belajar trading forex, mental kita sudah sepatutnya semakin terbentuk. Jika mendapatkan profit besar, jangan telanjur lupa diri dan memaksakan membuka posisi. Begitu juga saat sedang loss, jangan merasa trading forex adalah hal yang menakutkan.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Belajar Forex Dari Sistem Trading Terburuk


Baru-baru ini di suatu forum trader, ada seorang member yang memberikan pengumuman yang menurut saya agak aneh. Bunyinya, "Dicari EA yang dijamin selalu loss". Lho, buat apa cari Expert Advisor yang dijamin loss?

Ternyata, dia berharap bisa menggunakan sinyal dari EA tersebut sebagai sinyal terbalik. Entah bagaimana cara dia mencari atau memanfaatkan EA yang dijamin selalu loss itu dan saya takkan mengulasnya di sini. Namun, melihat pengumuman tersebut membuat saya berpikir, memang ada baiknya kita mengetahui hal terburuk supaya kita bisa mengetahui di mana letak kesalahan atau kelemahannya, agar kelak bisa menghindarinya.

Nah, sehubungan dengan sistem trading, saya pernah membaca tentang satu metode yang dikatakan sebagai sistem trading terburuk yang pernah ada. Memang sih, sistem trading tersebut memiliki rekor terburuk ketika digunakan sistem trading di pasar saham. Namun, tak ada salahnya kita coba lihat, siapa tahu kita bisa ambil pelajaran dari sistem trading terburuk tersebut.

Sistem Trading Terburuk

Metode yang disebut-sebut sebagai sistem trading terburuk tersebut dikenal dengan istilah Average Down. Inti dari strategi ini adalah, trader melakukan aksi buy di saat tren sedang turun (harga bergerak berlawanan dengan keinginan trader), dan aksi buy ini dilakukan berulang-ulang selama tren terus menerus turun. Tujuan asalnya adalah mencari harga terendah dan mencoba menurunkan harga rata-rata saham yang sudah dibeli tersebut, sehingga apabila nantinya harga mulai naik, kita bisa menjual dengan keuntungan yang lebih tinggi.

Contohnya, katakanlah harga per lembar saham saat itu USD50 dan kita membeli sebanyak 1 lot. Harga kemudian turun menjadi USD40 per lembar. Bukannya melakukan Cut Loss, kita justru melakukan pembelian lagi sebanyak 1 lot pula, sehingga harga rata-rata 2 lot saham yang kita miliki adalah USD45. Jika harga ternyata masih turun lagi, kita kembali melakukan aksi beli kembali dengan tujuan untuk makin mengurangi harga rata-rata saham yang sudah kita miliki. Demikian seterusnya.

Nah, sudahkah terbayang bagaimana seandainya harga terus turun dan tak juga berbalik naik, padahal persediaan dana trader terbatas? Wah… menurut saya, itu sih sama saja dengan membuang uang.

Terbayangkah bila kita melakukan strategi yang sama di pasar forex? Mungkin Anda berpendapat, melawan trend seperti itu bisa saja kita lakukan apabila Money Management kita kuat.

Saya tak bermaksud mengatakan kalau melawan tren itu salah. Toh, kata para master, tak ada posisi yang "salah" dalam trading. Tapi… mari kita berpikir secara rasional saja. Buat apa "menyia-nyiakan" margin kita untuk mengulang posisi yang masih floating (jauh) negatif? Bukankan akan lebih menguntungkan secara rasional untuk menggunakan margin di posisi yang searah dengan trend saja!? Walaupun seandainya tren memang kemudian berubah arah dan floating negatif tersebut akhirnya ter-closed positif, bukankah kita tetap rugi waktu!?

Poin-poin yang Dapat Dipelajari Trader

Dalam ilmu ekonomi, apalagi bila berhubungan dengan investasi, kita harus selalu menghitung biaya kesempatan alias Opportunity Cost. Makna Opportunity Cost adalah kerugian karena kita tak memanfaatkan suatu alternatif bagus lantaran memilih alternatif lain pada waktu yang sama.

Jadi, seandainya kita memelihara posisi floating minus tersebut selama seminggu, kita seharusnya berpikir bahwa kita telah menyia-nyiakan modal trading kita selama seminggu tersebut, karena masih terpakai untuk menjaga posisi floating yang entah kapan akan berakhir. Akibatnya, kita jadi kehilangan kesempatan menggunakan modal tersebut untuk melakukan open position lain yang kemungkinan bisa menghasilkan profit lebih cepat dan atau lebih banyak.

Oke, jadi, pelajaran apa yang bisa kita ambil dari sistem trading terburuk ini? Kalau boleh saya simpulkan di sini, ada empat hal:
  1. Jangan trading dengan menentang tren.
  2. Jangan terlalu percaya diri dan keras kepala mempertahankan pendapat, padahal pasar kemungkinan sudah memberikan sinyal berbeda.
  3. Jangan ragu untuk melakukan Cut Loss atau mengeksekusi Stop Loss, alias meng-"amputasi" posisi merugi sebelum kerugian makin membengkak.
  4. Saat dihadapkan pada banyak sinyal trading pada tempo bersamaan, pilihlah yang potensi profit dan risikonya paling proporsional. Jangan sampai kita harus menanggung Opportunity Cost karena salah mengeksplorasi peluang yang profitabilitasnya paling buruk dan risikonya paling tinggi.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Manfaat dan Kerugian Menggunakan Laverage Besar

Ingin sharing dan diskusi terkait Laverage. Semua pasti sudah tau apa itu laverage.
Dalam forex, investor menggunakan leverage untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi nilai tukar antara dua Negara yang berbeda. Leverage yang dicapai di pasar forex adalah salah satu yang tertinggi yang didapat oleh investor. Leverage adalah pinjaman yang diberikan kepada investor oleh broker yang menangani account forex nya. Ketika seorang investor memutuskan untuk berinvestasi di pasar forex, dia harus terlebih dahulu membuka rekening margin dengan broker. Biasanya, jumlah leverage yang diberikan adalah baik 50:1, 100:1 atau 200:1, tergantung pada broker dan ukuran posisi investor dalam trading.

Walaupun kemampuan untuk mendapatkan keuntungan signifikan dengan menggunakan leverage adalah besar, leverage juga dapat bekerja melawan investor. Sebagai contoh, jika mata uang yang mendasari salah satu trading Anda bergerak ke arah yang berlawanan dari apa yang Anda percaya akan terjadi, leverage akan sangat menguatkan potensi kerugian.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Motivasi Trading, Langkah Pertama Belajar Forex


Apa yang membuat Anda ingin belajar trading forex? Atau, kalau Anda memang sudah lama melakukan kegiatan ini, apa sih yang membuat Anda bertahan untuk terus bertrading?

Jawaban pertanyaan tentang motivasi untuk melakukan kegiatan trading ini bisa jadi sangat beraneka ragam. Ada teman trader yang menjawab bahwa motivasi trading dia adalah karena trading sudah menjadi hobi baginya. Ada juga trader menjawab, karena trading bisa mendatangkan penghasilan tambahan yang lumayan. Bahkan ada yang menjawab karena trading memang profesi utamanya.

Bagaimana dengan motivasi trading Anda? Sebaiknya, luruskan motivasi sebelum belajar, karena ini bisa mempengaruhi trading Anda kelak.

Motivasi Trading Bisa Bermacam-Macam

Iya sih, memang bisa jadi motivasi antara satu orang dengan orang lainnya berbeda, meskipun untuk kegiatan yang sama. Motivasi itu sendiri bisa diartikan sebagai hal atau faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. Jadi memang dimungkinkan, hal yang mendorong satu orang untuk melakukan satu kegiatan akan berbeda dengan orang lain.

Bagi teman-teman trader yang menganggap kegiatan trading sebagai hobi, saya bisa kira-kira nih, mereka inilah jenis trader yang biasanya suka telaten ngoprek indikator, betah berjam-jam mengamati chart, dan merasa kesepian saat market tutup di akhir pekan.

Sedangkan bagi trader yang menganggap trading sebagai pekerjaan sampingan atau bahkan yang sudah menjadikan trading sebagai penghasilan utama, bisa jadi mereka malah lebih mengandalkan EA alias Robot Trading dan berinvestasi sebagaimana investor yang rasional. Syukur-syukur sih kalau ada teman trader yang memang hobi trading dan bisa menjadikan trading sebagai penghasilan utamanya. Wah, bisa kebayang sih asyiknya, kalau kita bisa bekerja sesuai dengan minat kita.

Okelah, bagi teman-teman trader yang sudah "jadi", saya tidak terlalu mempermasalahkan apa motivasi trading utama mereka. Yang sering membuat saya prihatin, adalah motivasi teman-teman yang baru mulai belajar trading. Banyak teman-teman (calon) trader yang salah anggapan, menganggap trading adalah jalan singkat menuju kaya. Bahwa hanya dengan sekedar main tebak-tebakan buy atau sell, bisa mengeruk keuntungan tanpa harus bersusah payah.

Trading Bukan Jalan Singkat Jadi Kaya

Biasanya para (calon) trader yang ingin cepat kaya itu terjun ke dunia trading ini dengan semangat menggebu-gebu, invest dengan nominal yang relatif besar, dengan harapan bakalan memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar dalam waktu singkat. Tipe (calon) trader semacam inilah yang akhirnya nanti justru mempunyai pandangan negatif tentang trading forex. Setelah mengalami Margin Call (MC), barulah mereka sadar bahwa ternyata trading itu tidak semudah yang dibayangkan.

Nah, kalau anda sekarang memang baru dalam tahapan tertarik untuk belajar trading forex dengan motivasi ingin cepat kaya, wah, saya sarankan untuk stop dulu deh. Coba review dulu sebelum invest atau deposit.

Saya tegaskan bahwa trading ini bukanlah jalan cepat dan mudah untuk menjadi kaya. Kalaupun Anda mendengar cerita dari trader-trader yang sudah berhasil memperoleh keuntungan yang stabil dan lumayan besar dari trading, jangan cepat-cepat tergiur deh. Coba tanyakan dulu, sudah berapa lama mereka belajar? Tanyakan juga berapa waktu, tenaga dan biaya yang sudah mereka habiskan dalam prosesnya? Pertimbangkanlah hal-hal tersebut. Apakah Anda mau, mampu, dan bersedia, untuk terus belajar dan berusaha sekeras mereka?

Ngomong-ngomong, saya jadi ingat salah seorang teman trader suka menguji (calon) trader yang ingin belajar trading. Pertanyaan standarnya adalah, "Sudah siap babak belur belum? kalau memang udah siap babak belur dan benjut-benjut, ayo kita bareng-bareng belajar".

Nah lho, biasanya sih banyak yang sudah mundur duluan tuh, dengan pertanyaan seperti itu. Lah iya, mana ada sih orang yang mau belajar sesuatu yang baru dengan motivasi pengen babak belur!? Tapi realitanya, di dunia trading, tidak ada ramuan instan untuk jadi kaya; semuanya tetap membutuhkan usaha. Punya keinginan belajar dan nyali yang kuat merupakan dua prasyarat untuk sukses belajar trading forex.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Mulai Belajar Trading Forex

Berawal dari kegagalan minggu pertama yang berbuah Margin Call, saya kemudian bertemu dengan rekan-rekan trader yang lebih senior. Tak hanya itu, saya juga menemukan forum tempat para trader bisa sharing, saling berbagi pengalaman dan memberikan semangat. Ternyata, belajar dengan bimbingan mentor dan komunitas forum itu jauh lebih mudah, dibanding belajar sendiri lewat e-book maupun site-site atau bahkan kursus-kursus singkat. Mengapa? Karena mentor dan teman-teman di forum, selain berfungsi mengarahkan apa yang perlu kita pelajari, juga bisa memberikan dorongan semangat dalam menghadapi situasi yang terkadang tidak sesuai harapan.

Saya masih ingat, ketika pada suatu saat saya mengalami MC (untuk kesekian kalinya), saya kemudian laporan ke mentor saya. Ternyata beliau cuma berkomentar, "MC? biasa, ambil aja pelajaran dari situ dan jangan lakukan kesalahan yang sama." Teman-teman di forum juga bisanya justru memberikan semangat dan dorongan untuk terus belajar bagi teman-teman yang mengalami loss maupun MC.

Dari kejadian itulah akhirnya saya menyimpulkan bahwa mempunyai mentor dan komunitas akan lebih memudahkan kita belajar trading, sehingga waktu yang diperlukan juga menjadi relatif singkat. Selain itu, sharing bisa memudahkan kita untuk berbagi semangat dan dukungan satu sama lain, sehingga proses belajar menjadi lebih cepat dan menyenangkan. Sangat jauh berbeda ketika saya mencoba belajar sendiri yang hasilnya juga amburadul. Nah, itulah sebabnya, saya sangat menganjurkan kepada teman-teman yang ingin belajar trading forex untuk mencari mentor sebagai pembimbing utama dalam proses belajar trading.

Bagaimana Cara Menemukan Mentor Yang Tepat?

Memang belajar di bawah arahan mentor bisa mempersingkat waktu belajar trading forex kita. Namun pertanyaannya adalah, mentor seperti apa yang tepat untuk dijadikan pembimbing? Barangkali beberapa kriteria mentor di bawah ini dapat dijadikan dasar untuk menemukan mentor yang tepat:

  1. Mentor trading forex juga harus seorang trader. Ada baiknya demikian, karena belajar dengan mentor yang tidak berprofesi sebagai trader, atau tidak memiliki pengalaman dalam trading, bisa jadi cukup menyulitkan. Ketahui juga rekam jejak karirnya (histori) sehingga kualifikasi seorang mentor sekaligus trader jadi lebih meyakinkan.
  2. Seorang pembimbing trading forex harus realistis, artinya mentor harus bisa menjelaskan tentang kondisi pasar, manajemen risiko, serta hal-hal mendasar penting lainnya. Mentor yang hanya menjanjikan profit tanpa loss hendaknya diwaspadai. Sebaliknya, mentor yang realistis bisa menjelaskan bagaimana memperoleh profit yang konsisten.
  3. Pastikan mentor menguasai materi. Untuk mengetahui apakah mentor menguasai materi, bisa dilihat dari jawaban yang ia berikan, apakah memuaskan atau tidak.
  4. Mentor trading forex yang baik mau memberikan evaluasi. Seorang pembimbing trading forex selayaknya mau memberi penilaian pada kekurangan kita untuk bisa diperbaiki, tidak hanya mengejar materi bimbingan agar cepat selesai. Trading forex adalah proses, sehingga dibutuhkan Follow Up untuk memonitori perkembangan trading selama ini.
  5. Yang paling penting dan paling utama adalah, seorang mentor hendaknya orang yang sabar. Belajar trading forex agaknya cukup membingungkan, sehingga perlu kiranya seorang mentor yang sabar dan telaten.
Lalu, dimana kira-kira mentor yang seperti kriteria di atas biasa dijumpai? Kalau saran saya, aktiflah di forum-forum ataupun chat room yang membahas tentang forex. Anda bisa mengamati dari post-post yang ada, mana trader yang senior dan kelihatan sabar serta mampu memberikan penjelasan yang mudah dipahami. Rajinlah bertanya, tunjukkan bahwa kita serius mau belajar. Biasanya sih mereka akan dengan senang hati membantu dan menerima kita jadi murid. Tapi perlu diingat juga, sesabar-sabarnya mentor kita, jangan selalu berharap mereka menjelaskan panjang lebar tentang hal-hal dasar dalam forex yang sebenarnya bisa kita dapatkan jawabannya dari berbagai artikel forex. Kunci dari belajar trading adalah jangan pernah berputus asa dan terus mencoba. Gunakan juga akun demo agar proses belajar trading forex lebih optimal.

 

Rahmatrabani

Trader baru
REBATE TRADING DAN PRICE ACTION

Strategi trading forex harian ini didasarkan pada rebate Electronic Communication Network (ECN) sebagai sumber utama pendapatan. ECN dapat memberikan rebate bagi mereka pelaku pasar (baik pembeli atau penjual) yang membawa likuiditas tambahan melalui penempatan limit order mereka mempertahankan harga saham.
Strategi price action adalah strategi forex harian gratis yang didasarkan pada analisa investor dari data mentah pasar seperti harga, volume saham, dll, dalam bentuk angka, dan kemudian diadopsi dari keputusan berdasarkan pada kombinasi dari keseluruhan seperti indikator teknikal dan memprediksikan gerakan mereka berikutnya.

Dalam price action strategi trading forex harian, mungkin ada alat yang berbeda dan aplikasinya. Misalnya, investor dapat menganalisa volatilitas harga, candlestick atau band, serta faktor perilaku dan lainnya. Hal ini membuat price action strategi trading forex harian membutuhkan pengetahuan tinggi dan kemampuan analisa dari investor.
Contoh penerapan strategi price action mungkin ketika investor mengawasi skenario di mana harga saham diprediksi jatuh pada sore hari. Jika skenario ini terbukti benar (yaitu harga merosot sore hari), investor kembali menyelidiki asumsi sebelumnya. Jika ia percaya (berdasarkan analisa data teknikal) bahwa tidak ada penurunan harga lagi, investor membeli saham tersebut. Sebaliknya, jika harga diharapkan untuk lebih turun, investor mungkin memerlukan waktu tambahan sebelum membeli sekuritas.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Belajar Dari Membuat Jurnal Trading Forex Harian


Belajar trading forex pemula dapat dimulai dari berbagai hal, salah satunya dengan membuat jurnal trading forex harian. Semua orang yang sedang belajar perlu membiasakan diri mencatat kegiatan trading dalam jurnal. Karena itu, artikel kali ini akan mengupas tuntas pembuatan jurnal trading forex harian sebagai bagian dari proses belajar trading forex pemula.

Apa Itu Jurnal Trading Forex Harian?

Semua trader tentunya tidak ingin mengalami rugi terus-terusan. Meskipun kesalahan adalah hal yang lumrah terjadi dalam proses belajar trading forex pemula, tetapi yang diharapkan setelahnya tentu mencapai sukses dalam bertrading. Pertanyaannya, bagaimana agar bisa begitu?

Salah satu tips yang perlu diperhatikan dan dibiasakan oleh para pelaku belajar trading forex adalah mencatat aktivitas trading. Tujuannya, agar kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan dan tidak mengulangi kekeliruan yang sama.

Pentingnya Jurnal Sebagai Bagian Dari Belajar Trading Forex Untuk Pemula

Jurnal trading forex harian adalah catatan yang merekam aktivitas kita selama trading. Isi di dalamnya tidak perlu terlalu rumit dan dapat disesuaikan dengan kenyamanan kita sendiri. Meskipun begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar manfaat jurnal trading forex bisa dirasakan.

Pastikan jurnal trading forex yang Anda punya memiliki elemen-elemen berikut:

1. Informasi Waktu


Kita semua telah memahami bahwa belajar trading forex adalah sebuah proses. Darimana kita bisa tahu perkembangan yang terjadi, kalau tidak membuat jurnal trading forex tanpa mencantumkan tanggal dan tahun trading? Karena itu, tuliskanlah informasi waktu yang jelas pada bagian atas jurnal trading Anda. Dari situ, Anda bisa memiliki bahan refleksi; apakah belajar trading forex Anda sudah ada peningkatan dari 3 bulan yang lalu? Sudah sejauh mana pengendalian emosi trading serta manajemen risiko Anda berkembang?

Selain tanggal dan tahun, detail seperti jam juga sangat penting dicatat. Pasar forex bisa sangat tenang, tetapi bisa juga sangat volatile terutama saat ada berita besar penggerak pasar. Jadi, sangat penting untuk mencatat kapan tepatnya Anda membuka posisi dan menutup posisi.

Ambil saja contoh sebagai berikut:




Chart GBP/USD di atas diambil pada tanggal 11 November 2018, dengan time frame 1-hour. Dalam waktu beberapa jam, harga terlihat bisa berubah dengan sangat drastis. Harga menguat sampai 0.30 persen pada jam 3 sore, lalu turun hingga 0.32 persen pada jam 9 malam.

Dari sini, jelas bahwa perubahan besar bisa terjadi dalam waktu singkat. Jika Anda tidak mencatat detail jam di jurnal trading, maka Anda akan mudah melewatkan momen signifikan yang bisa mempengaruhi posisi trading. Tentu saja hal ini tidak serta-merta mengharuskan Anda untuk mencatat perubahan per jam setiap harinya. Anda cukup siaga ketika pasar sedang dalam volatilitas tinggi. Hal itu bisa diperkirakan dengan mudah jika Anda mengetahui karakteristik sesi trading forex.

2. Pasangan Mata Uang

Kini Anda telah menulis informasi waktu, jangan lupa juga menulis pasangan mata uang yang ditransaksikan. Jika hanya menulis "11 Desember 2018 jam 15.00, open posisi", tentu informasi yang kita butuhkan kurang. Data mengenai pasangan mata uang yang dipakai sangat penting, karena masing-masing pair memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Para trader pemula pada umumnya disarankan untuk trading pada mata uang mayorm karena spreadnya relatif rendah.

3. Detail Trading

Selain informasi waktu dan pasangan mata uang, detail trading seperti harga Entry, Stop Loss, Target Profit, Volume Trading, Harga Exit, Profit/Loss juga penting untuk dicatat. Melalui detail-detail angka ini, Anda dapat mengevaluasi diri apakah posisi yang diambil selama bertrading sudah benar atau belum.

Perlu diingat, kegagalan yang Anda alami pada satu waktu, tidak selalu dikarenakan strategi yang salah. Bisa jadi, sedang ada faktor-faktor eksternal yang membuat pasar bergejolak. Untuk menentukan apakah kesalahan berasal dari teknik trading Anda atau bukan, Anda dapat menambahkan detail berita atau info pasar berdampak tinggi di jurnal trading.

Pelupa adalah sifat dasar manusia, terutama jika berhubungan dengan angka-angka dan waktu. Karena itu, mencatat detail trading sangat berguna karena kita tidak perlu menerawang apa yang terjadi belakangan ini, cukup melihat pada jurnal trading harian yang dimiliki untuk dipelajari lagi.

Tips Membuat Jurnal Trading Forex Harian Lebih Menarik

1. Menambahkan Gambar Dan Warna


Meskipun trading forex bisa dijadikan sumber mata pencaharian, Anda tidak perlu terlalu kaku dalam membuat jurnal trading. Hal-hal sederhana seperti memilih buku jurnal dengan warna favorit, menambahkan gambar seperti chart sederhana, atau menempelkan hasil screenshot di jurnal, juga dapat dilakukan agar membuat jurnal trading forex tidak terasa membosankan.

2. Cari Inspirasi Lewat Forum Trading

Jika Anda adalah trader yang suka berselancar di internet, mencari inspirasi jurnal trading secara online juga bisa menjadi solusi. Gaya penyampaian jurnal trading ini pun macam-macam. Ada yang seperti menulis diary, ada juga yang singkat dan hanya berisi keterangan buka-tutup posisi serta prediksi.

Saat ini, telah banyak forum-forum trading dimana para trader forex membagikan aktivitas trading mereka. Beberapa forum trading yang populer di antaranya Forex Factory dan TradingView. Di Indonesia, trader-trader biasanya berkerumun di Kaskus, indo.mt5, atau di Forexindo. Seputarforex juga menyediakan wadah diskusi bagi trader di platform Telegram. Ternyata, banyak sekali ya pilihan untuk belajar trading forex pemula?

Kesimpulan

Pelajaran yang bisa kita petik dari membuat jurnal forex harian adalah: Kesuksesan tidak bisa dibangun dalam sekejap, dan hal itu berasal dari ketekunan diri sendiri. Karena forex adalah aktivitas individual, dimana tidak ada bos yang memerintah kita, maka sudah sewajarnya jika kita berdisiplin mengisi jurnal trading forex harian, untuk melakukan evaluasi terhadap performa diri sendiri. Kemauan untuk mengevaluasi diri dan tidak cepat menyerah adalah kunci kesuksesan dalam forex.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Sukseskan Belajar Trading Forex Dengan Evaluasi Mingguan


Apa yang Anda lakukan saat akhir pekan? Mmm… berhubung market sedang libur, apabila pertanyaan tersebut dilontarkan kepada saya, saya akan jawab: tidur sepuasnya. Iya sih, akhir pekan memang saat istirahat dari kegiatan trading. Akan tetapi, bukan berarti kita tidak melakukan kegiatan apapun yang sehubungan dengan trading. Kalau boleh saya menyarankan, sebaiknya saat akhir pekan kita mereview kembali history transaksi yang telah kita lakukan sepanjang pekan.

Eits, jangan protes dulu. Mungkin Anda merasa, selama akhir pekan, sebaiknya kita istirahat total dari segala kegiatan yang berbau chart. Itu pilihan masing-masing trader sih. Malahan ada teman trader yang sama sekali tidak mau menyentuh PC atau laptop selama akhir pekan. It’s okay, deh. Maksud saya mengusulkan untuk me-review transaksi yang telah kita lakukan selama sepekan adalah sekedar mengetahui apabila ada kesalahan yang telah kita lakukan dan memahaminya agar tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.

Belajar Trading Forex Butuh Ketelitian


Trading forex itu kegiatan yang memerlukan ketelitian, ketelatenan dan kesabaran; selain tentunya keberanian untuk mengambil keputusan. Saya ingin menggarisbawahi perlunya ketelatenan dan kesabaran di sini. Salah seorang teman dan mentor saya mengatakan, bahwa dalam trading, perlu adanya ilmu "titen". Hehehe… apa lagi itu?

Maksudnya, dalam trading, kita perlu mengamati dan mengingat-ingat satu kejadian dan apa pengambilan keputusan saat kejadian itu. Apabila hasil dari pengambilan keputusan itu ternyata buruk, alias kita menderita loss atau bahkan mungkin terkena Margin Call (MC), maka kita perlu waspada, apabila di kemudian hari kita menghadapi kondisi yang sama. Jangan sampai kita mengulangi lagi keputusan yang salah tadi.

Lebih lanjut lagi, apabila kita menemukan kejadian yang sama, ada baiknya kalau pengambilan keputusan kita coba dibalik. Maksudnya, apabila saat yang lalu kita, misalnya, melakukan pending order berupa sell limit, maka pada kejadian yang sama di kemudian hari, kita coba untuk melakukan transaksi yang sebaliknya, misalnya buy stop.

Terus terang saya sangat terkesan dengan transaksi pending order berupa sell limit, karena sudah dua kali saya kena MC gara-gara over-self-confidence memasang sell limit ini. Sekarang, apabila saya menghadapi kondisi yang sama seperti saat dulu saya gagal dengan transaksi sell limit itu, saya akan memasang buy stop.

Rajin-Rajinlah Rekam Posisi

Trading Bagaimana kita bisa mengingat begitu banyak transaksi yang pernah kita lakukan? Mmm… salah satu tips yang mungkin bisa Anda coba adalah: rajin-rajinlah meng-capture chart beserta posisi yang Anda ambil. Kalau perlu, setelah posisi tersebut ter-closed, capture sekali lagi. Atau gampangnya, capture chart kita secara berkala, untuk mengetahui apakah posisi yang kita ambil sudah tepat di setiap kondisi. Kita bisa sewaktu-waktu melihat kembali dan belajar dari catatan transaksi kita, bagaimana sebaiknya menghadapi setiap kondisi market.

Oke deh, bukan maksud hati menganjurkan Anda terus berkutat dengan perkara trading forex ini. Toh sebenarnya review ini bisa kita lakukan kapan saja, tidak harus bener-bener di hari Sabtu atau Minggu kok. Bisa saja setiap hari Jumat menjelang market tutup, atau kapan saja Anda merasa perlu.

Selain belajar dari kesalahan kita sendiri, kita juga bisa belajar dari kesalahan orang lain. Salah seorang teman dan mentor saya malah berpesan, "Kalau abis MC bilang-bilang yaa, ntar minta capture transaksi penyebab MC itu". Bukan maksud mengolok-olok kok. Justru, dari kesalahan yang terjadi, kita bisa ambil pelajaran dari situ.

Inti yang ingin saya sampaikan di sini: Selalulah belajar dari kesalahan. Jangan ulangi kesalahan yang sama, akan tetapi ambil kebalikannya. Dalam trading forex, history itu selalu berulang, jadi kita bisa belajar dari pengalaman dan kesalahan yang pernah kita lakukan, seperti yang pernah saya diskusikan dengan partner diskusi, teman dan mentor saya, Rizqi. Oke, selamat berakhir pekan, sampai ketemu lagi di market Senin depan.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Jurus Anti Rugi Untuk Trader Forex Pemula

Menentukan kapan harus exit adalah hal yang cukup krusial dalam trading. Anda entri dan harga telah bergerak sesuai prediksi, Anda telah memperoleh profit. Kemudian harga bergerak berbalik arah, dan Anda panik. Mungkin Anda pernah mengalami kejadian seperti itu, atau ketika Anda telah mendapatkan profit dan Anda memutuskan untuk exit, tetapi ternyata pergerakan harga terus melaju sementara Anda telah meninggalkan arena.

Seperti halnya dalam permainan catur, Anda mesti bisa mengantisipasi keadaan agar tidak salah dalam melangkah. Kejadian seperti itu sangat sering dialami trader forex, baik yang trading dengan cara mechanical ataupun yang discretionary. Lalu apakah hal tersebut merupakan bagian dari trading atau ada cara tertentu agar kita bisa exit dengan benar? Cara exit yang pasti benar tidak ada, seperti juga cara entri yang pasti. Jawaban yang logis adalah Anda harus obyektif. Artinya Anda menyesuaikan dengan kondisi pasar dan tidak emosional. Gunakan cara analisa sesederhana mungkin dan tidak kompleks.

Banyak trader yang mengalami kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat untuk exit. Ada yang menganggap sepele dan asal exit (yang penting profit), tetapi ada juga yang melakukan analisa berlebihan hingga sering ragu-ragu ketika hendak keluar dari pasar. Trader yang berpengalaman berpendapat bahwa cara exit bisa membedakan antara seorang pemenang dan pecundang, lebih signifikan dari cara entri. Ada analis yang akurasi prediksinya 80% selalu benar, tetapi ketika ia benar-benar trading tidak bisa menghasilkan profit yang konsisten karena cara exit-nya yang sering kali amburadul.

Mengubah pandangan dan pemahaman exit dalam trading
Mungkin Anda berpikir bahwa exit bisa dilakukan kapan saja, yang penting stop loss tidak kena. Dalam hal ini mungkin Anda bisa profit tetapi telah mengabaikan money management, atau memang Anda tidak menggunakannya. Jika Anda bertahan dengan cara trading seperti ini maka sulit menghasilkan profit yang konsisten dalam jangka panjang, karena dari awal Anda tidak merencanakan perbandingan antara resiko dan perolehan (reward) yang ingin Anda capai.

Anda tidak tahu pasti berapa persen account Anda akan berkurang jika Anda rugi dan berapa persen akan bertambah jika profit. Jadi Anda trading secara acak, kadang bisa profit dan kadang bisa loss dengan tanpa ukuran yang pasti. Gaya trading semacam ini biasanya tidak bertahan lama karena profit yang diperoleh cenderung lebih sedikit dari kerugian yang dialami. Anda lebih fokus untuk menghindari resiko daripada memperoleh profit.

Exit memang bagian yang tidak terpisahkan dalam proses trading, dan ditentukan bersamaan dengan saat entri. Anda seharusnya tidak exit sebelum level target Anda tercapai. Jika target profit belum tercapai berarti permainan belum selesai. Untuk memperoleh profit yang konsisten Anda mesti menentukan target profit yang pasti, dan agar diperoleh hasil yang efektif, Anda bisa menerapkan risk or reward ratio lebih besar dari 1:1, bisa 1:1.5 atau 1:2.

Sebelum menentukan risk or reward, Anda mesti obyektif melihat kondisi pasar dan trend pergerakan harga. Gunakan cara analisa sesuai metode dan strategi trading Anda. Mungkin Anda menggunakan indikator teknikal atau hanya mengacu pada price action untuk memprediksi trend guna menentukan level stop loss dan level exit. Jika ternyata kemungkinan risk or reward ratio terbaik hanya 1:1, maka sebaiknya tidak entri pada pasangan mata uang tersebut. Pilih pasangan lain atau tunggu hingga kondisi pasar benar-benar memungkinkan. Cara exit yang obyektif berarti logis, sesuai dengan kondisi pasar dan tidak emosional. Sebagai contoh untuk menentukan cara exit yang sederhana dan logis Anda bisa baca di sini.

Tentu saja Anda bisa menerapkan berbagai variasi untuk memaksimalkan profit seperti teknik trailing stop, averaging dan lainnya, tetapi penggunaan money management dan cara menentukan exit yang obyektif sangat dianjurkan untuk memperoleh hasil trading yang konsisten.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Benarkah Forex Trading Adalah Bisnis Online Paling Menjanjikan?

Di suatu forum, pernah ada bahasan seru tentang apa sih bisnis online yang paling prospektif? Kebanyakan respons menyebutkan forex trading sebagai salah satu bisnis online paling menjanjikan. Bahkan ada yang mengaku sudah mendapatkan keuntungan ratusan hingga ribuan Dolar AS. Menyimak komentar-komentar yang ada di sana, saya jadi bertanya-tanya, benarkah seperti itu? Sebelum kita menilai apakah pendapat tersebut benar atau tidak, ada baiknya kita simak alasan-alasan yang mendasari pendapat tersebut. Coba kita simak satu per satu ya.

1: Volume Perdagangan Harian Hingga Triliunan Rupiah
Alasan pertama yang dikemukakan oleh teman-teman saya dalam forum itu adalah: volume transaksi per hari alias uang yang terlibat dalam bisnis forex berkisar triliunan rupiah. Ini bukan sekadar bualan, melainkan data yang dirilis oleh lembaga bonafide. Menurut Bank of International Settlement (BIS), total volume mencapai 5 triliun Dolar AS per hari lho!
Oke deh, nilai total transaksi yang sedemikian besar memang cukup menggiurkan dan bisa diartikan bahwa prospek bisnis ini lumayan cerah. Forex trading bisa jadi memang merupakan bisnis online paling menjanjikan dengan skala internasional, meskipun bisa dilakukan dengan PC atau gadget dari rumah kita masing-masing.

Alasan Kedua: Perkembangan Bisnis Masif, Banyak Peluang Baru
Perkembangan bisnis forex trading, khususnya di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir ini sangatlah pesat. Pesatnya perkembangan forex trading, terutama di Indonesia, ditandai dengan bermunculannya perwakilan-perwakilan broker dari luar negeri dan meningkatnya jaringan broker-broker baru asli dalam negeri.

Hal ini menunjukkan bahwa market perdagangan forex dianggap masih besar, sehingga menguntungkan untuk digarap. Bahkan bukan hanya broker-broker baru maupun perwakilan broker yang bermunculan, tetapi juga bisnis lain yang menunjang kegiatan forex trading ini seperti misalnya bisnis exchanger dan IB (Introducing Broker). Ini juga bisa menjadi indikator yang menunjukkan bahwa memang peminat kegiatan forex trading ini masih lumayan besar dan diharapkan pertumbuhannya akan terus positif di masa yang akan datang.

Bisnis ini akan tetap bisa berjalan selama seluruh dunia belum menggunakan mata uang tunggal; satu hal yang kayaknya sangat sulit untuk terjadi. Jadi, forex trading bakal masih bisa berjalan untuk jangka waktu yang sangat lama. Bisnis Online Paling Menjanjikan

Alasan Ketiga: Tak Ada Pesaing
Inilah poin yang menurut saya paling menarik. Dalam bisnis ini, kalau kita bertindak sebagai trader, maka kita tidak mengenal adanya "pesaing". Menurut saya, ini alasan yang sangat menarik. Gimana nggak menarik tuh, satu bisnis tanpa pesaing dengan kemungkinan perolehan profit yang hanya tergantung pada besarnya modal plus kemampuan kita sendiri. Menarik bukan? Mana ada sih, bisnis tanpa pesaing selain menjadi trader forex?

Dalam bisnis jual-beli lain, kita akan merasa tersaingi apabila muncul pedagang baru. Namun, sebagai trader forex, kita nggak perlu khawatir apalagi merasa tersaingi kalau semakin banyak trader yang bermain di market. Justru, semakin banyak trader (plus modal yang terlibat), maka market akan semakin aktif. Semakin aktif market, semakin besar kemungkinan kita untuk mengambil keuntungan. Jadi, semakin banyak trader baru, justru semakin menguntungkan bagi kita.

Apa yang saya kemukakan di atas itu memang hal-hal positif dari forex trading. Nah, bagaimana dengan hal negatifnya? Mmm…yah, mungkin ini lebih berasal dari individu si trader. Banyak trader yang kurang bisa mengendalikan diri secara psikologis pada saat melakukan trading, sehingga trading-nya bukannya mendatangkan pendapatan, tetapi justru menghabiskan modal besar-besaran.

Banyak pula trader yang mulai forex trading tanpa pemahaman maupun kemampuan analisis pasar yang memadai, sehingga hanya mengandalkan untung-untungan atau tebak-tebakan. Padahal, tanpa pengetahuan memadai, kegiatan trading yang dia lakukan tidak jauh beda dengan sekedar mengundi nasib alias berjudi. Itulah mengapa semua trader pemula disarankan agar menyimak belajar trading forex secara bertahap, atau mencoba berlatih simulasi trading tanpa keluar modal terlebih dahulu.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Sekilas Mengenai Margin Call

Saat mulai terjun ke dunia trading forex, Anda akan akrab dengan istilah Margin Call. Ada berbagai kisah yang diceritakan oleh banyak trader mengenai "panggilan tidak mesra" ini, tetapi sangat sedikit yang membagikan tips bagaimana cara menghindari penyebab Margin Call. Sebelum berbicara lebih lanjut, sudah tahukah Anda seperti apa Margin Call yang sebenarnya?

Kebanyakan trader salah mengira bahwa Margin Call sama dengan Stop Out, dimana posisi yang sedang dibuka dan mengalami Loss akan secara otomatis ditutup oleh broker karena modal sudah tidak mencukupi. Hal ini tidak sepenuhnya benar, tetapi tidak sepenuhnya salah. Ada broker yang memberikan level Margin Call dan Stop Out-nya pada nilai yang sama, tetapi ada juga broker yang menyediakan batasan berbeda. Kuncinya adalah membaca dengan teliti penawaran broker mengenai Margin Call dan Stop Out.

Contohnya seperti ini:

Jika Anda bertrading pada broker yang memberikan peraturan Margin Call Level 30% dan Stop Out Level 20%, berarti pada saat Margin Call Level (Equity/margin total x 100%) sudah mencapai 30%, maka Anda akan 'diperingatkan' oleh sistem broker untuk menambah dana. Dalam kasus ini, Anda masih bisa terus trading.

Namun apabila Anda mengacuhkan peringatan tersebut dan membiarkan kerugian hingga mengikis modal trading Anda hingga tersisa 20% saja (Stop Out Level), maka barulah posisi trading akan secara otomatis dihentikan. Di sinilah saat posisi trading yang terbuka secara otomatis akan tertutup.


Nah, sekarang Anda tahu apa itu Margin Call yang benar. Margin Call bukanlah hal yang tiba-tiba terjadi, atau yang sering dikatakan oleh para trader awam sebagai "akal-akalan broker untuk menguras modal trading". Melalui perhitungan yang benar serta ketelitian, ada yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebab Margin Call. Sebelum mengetahui cara menghindarinya, kita perlu tahu apa saja penyebab Margin Call tersebut.

Penyebab Margin Call Berasal Dari Diri Sendiri

Ada pepatah yang mengatakan, "Jika Anda mengenal musuh dan mengenal diri sendiri, Anda tidak perlu takut akan hasil dari seratus pertempuran. Jika Anda hanya mengenal diri sendiri tanpa mengenal musuh, pada setiap kemenangan yang Anda dapatkan, Anda juga akan mengalami kekalahan."

Dari petikan di atas, dapat disimpulkan bahwa ketidaksadaran terhadap diri sendiri adalah hal yang sangat berbahaya. Dalam trading forex pun demikian, karena kerugian besar yang sampai bisa mendatangkan Margin Call secara umum berasal dari kurangnya kesadaran diri trader terhadap kelemahannya.

Sekarang, tanyakanlah pada diri Anda sendiri: apakah Anda masih sering melakukan dua hal yang menjadi penyebab Margin Call ini?

1. Over Self-Confidence Alias Terlalu Percaya Diri

Self-Confidence (kepercayaan diri) dengan takaran yang benar memang mutlak diperlukan bagi seorang trader. Jika seorang trader tidak punya rasa percaya diri, tentu akan sulit meraih profit. Jangankan meraih profit, jika untuk membuka atau menutup posisi saja tidak memiliki kepercayaan diri, tentu trader tersebut tidak akan bergerak kemana-mana. Akan tetapi, perasaan percaya diri yang berlebihan juga berbahaya.

Anda baru saja mendapatkan profit besar? Selamat. Namun jangan lupa untuk tetap berdisiplin dengan Money Management yang dimiliki. Kecenderungan untuk kembali membuka posisi setelah mendapatkan profit, merupakan aksi berisiko yang tanpa disadari dapat menjadi penyebab Margin Call. Beberapa trader merasa sangat beruntung saat baru saja meraih profit dan merasa pasar sedang berpihak kepadanya, lalu 'mempertaruhkan' modalnya dengan membuka posisi baru yang berukuran lebih besar.

Over Self-Confidence bisa membuat trader menjadi terlalu berani untuk membuka posisi, bahkan di saat analisa yang dilakukannya terkadang tidak sesuai dengan kondisi pasar. Dengan berbekal keyakinan yang terlalu tinggi, biasanya trader yang terkena penyakit ini akan terus main hantam sesuai keyakinan dia, meskipun akibatnya berakhir dengan mengoleksi Floating negatif. Cepat atau lambat, Over Self-Confidence akan menjadi penyebab Margin Call datang menyapa.

2. Overtrading Alias Melakukan Trading Di Luar Kemampuan

Saat penyakit Over Self-Confidence melanda, maka biasanya diikuti dengan penyebab Margin Call berikutnya, yaitu Overtrading. Kalau keyakinan sudah terlalu berlebihan, maka melakukan Open Posisi akan lebih didasari oleh emosi, bukan lagi perhitungan matang. Trader jadi menganggap enteng aktivitas trading yang dia lakukan. Ketika salah meletakkan Stop Loss, bukannya rehat dan mengevaluasi diri, dia justru masuk ke pasar lagi. Jika masih salah juga, dia justru jadi semakin penasaran dan membuka posisi baru, kali ini dengan Volume yang lebih besar.

Pernah melakukan hal seperti ilustrasi di atas? Berarti Anda telah terjangkit penyakit Overtrading. Mungkin Anda pernah mendengar strategi trading dengan metode Martingale, dimana trader terus membuka posisi ketika memperoleh kerugian sampai mendapat keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi, cara seperti itu bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh trader pemula dengan modal terbatas.

Harus diingat kembali, trading forex bukanlah sebuah perjudian. Saat Anda membuka posisi, pastikan Margin yang Anda miliki kuat untuk menahan risiko kerugiannya. Hal ini terkadang susah untuk dilakukan, karena sifat penasaran manusia memang biasanya menuntut seseorang untuk selalu membuktikan bahwa hasil analisanya benar.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Platform Trading Yang Digunakan: Fitur Dan Reliabilitasnya

Tergantung dari karakteristik hardware dan software masing-masing, platform trading bisa mengacu pada desktop application atau web based (Java) application. Mengerti dengan benar platform trading mana yang paling cocok dengan Anda adalah hal yang sangat penting.

Anda harus yakin bahwa platform trading yang akan Anda gunakan tidak sering crash atau mengalami gangguan, terutama pada waktu rilis data fundamental penting. Jika Anda gemar trading berdasarkan berita (trade by news), maka hal tersebut akan sangat mengganggu. Bagaimanapun juga, pergerakan harga yang ditampilkan harus stabil. Reliabilitas platform trading jauh lebih penting dibandingkan penampilan yang menarik.

Trader yang agresif, scalper, atau trader dengan banyak klien yang sering keluar masuk pasar, tentu akan menggunakan platform trading yang stabil dan sangat jarang terjadi crash. Sebaliknya, trader yang cenderung pasif dan konservatif yang tidak selalu memonitor pasar, tentu akan lebih fleksibel dalam memilih platform. Dalam trading, platform yang gampang digunakan (user friendly), artinya penempatan order yang kita lakukan akan segera dieksekusi, baik ketika membuka atau menutup posisi.

Cara penempatan order yang sangat mudah, misalnya dengan one-click trading, management stop dan limit serta tipe-tipe order lainnya tentu merupakan keuntungan tersendiri dan akan sangat dipertimbangkan trader. Pada saat ini ketersediaan tampilan chart, indikator teknikal dan alat analisa adalah mutlak. Trader harian dan scalper yang sebagian besar mengandalkan analisa teknikal akan sangat bergantung pada fasilitas ini. Bahkan swing trader dan trader jangka panjang sering kali juga menggunakan analisa chart.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Mengenal Strategi Day Trading

Pernahkah Anda mendengar jenis strategi Day Trading? Cara trading satu ini adalah "kawan" dari strategi Scalping, Swing Trading, hingga Position Trading. Keempat jenis strategi tersebut dapat Anda anggap sebagai kawan karena mereka dikategorikan berdasarkan time frame yang digunakan. Scalping biasanya menggunakan time frame kecil mulai dari 1M hingga 30M, Day Trading menggunakan time frame 1H, 4H, serta 1D, Swing Trading menggunakan 1W (mingguan), sementara Position Trading menggunakan time frame 1Mo (bulanan).

Di antara empat jenis strategi trading tersebut, satu yang menjadi favorit trader adalah Day Trading. Jenis strategi satu ini memungkinkan Anda untuk buka-tutup posisi dalam sehari. Selain itu, strategi ini juga biasanya didukung oleh penggunaan indikator teknikal, mulai dari yang paling sederhana seperti Moving Average, hingga Keltner Channel yang mirip Bollinger Bands. Dalam artikel kali ini, Anda akan disuguhkan ulasan lengkap mengenai tips trading menggunakan Keltner Channel untuk para Day Trader.

Sekilas Tentang Strategi Day Trading
Day Trader adalah istilah yang umum digunakan untuk menyebut orang-orang yang memiliki gaya trading jangka pendek. Biasanya, mereka akan membuka dan menutup posisi perdagangan di pasar forex dalam tempo satu hari saja, atau bahkan kurang dari itu. Beberapa alasan mengapa orang memilih strategi Day Trading adalah karena tidak suka mempertahankan posisi perdagangan hingga berhari-hari dan ingin mendapatkan kepastian profit atau loss dengan cepat. Meskipun demikian, mereka tak lantas tertarik untuk bertrading kilat ala Scalping yang identik dengan stick to windows all the time.

Namun tahukah Anda, strategi ini rupanya dipercaya hanya berhasil untuk 10% pemula. Menurut beberapa studi, 90% trader mengalami kerugian dari penggunaan strategi ini. Iming-iming profit dalam sehari menjadi "motivasi" trader untuk segera terjun dalam Day Trading, meski bekal dalam dirinya belum mumpuni.

Selain karena skill yang kurang ciamik, kegagalan Day Trading juga disebabkan oleh besarnya modal yang harus dimiliki. Jika Anda tertantang untuk menjadi Day Trader, pastikan modal trading yang Anda miliki cukup besar (sudah termasuk leverage), agar transaksi rutin harian dapat mencapai BEP (Break Even Point) dengan pengeluaran.

Meskipun demikian, bukan berarti Anda tak bisa jadi bagian dari 10% Day Trader yang berhasil. Asal Anda tahu dasar-dasarnya, bagaimana cara membaca sentimen pasar harian, serta mengupayakan agar kondisi psikologis tetap tenang, maka profit harian bisa jadi Anda kantongi. Pun, gunakan juga bantuan berbagai indikator teknikal agar sinyal trading harian Anda kian terkonfirmasi.

Dalam artikel kali ini, salah satu indikator teknikal yang bisa Anda gunakan sebagai pelengkap Day Trading adalah indikator Keltner Channel. Meski sekilas tampak mirip dengan Bollinger Bands, tetapi indikator ini berbasis pada perhitungan Average True Range (ATR) sebagai pengukur volatilitas harga. Di samping itu, tampilan Keltner Channel cenderung lebih rapat dibandingkan Bollinger Bands, sehingga memudahkan Anda untuk mengambil sinyal dari penutupan harga di luar channel.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Resiko Leverage Tinggi Dalam Trading Forex


Konsep leverage memang sangat menguntungkan dalam trading forex, tapi juga bisa berbahaya jika Anda kurang berhati-hati dalam menggunakannya, terutama bila Anda menggunakan leverage yang sangat tinggi (over-leverage). Leverage yang tinggi akan menyebabkan margin minimum atau jaminan minimum yang dibayarkan setiap kali transaksi makin sedikit. Disadari atau tidak, resiko leverage sering menyerang pemula yang bercita-cita ingin cepat kaya dari trading.

Leverage tinggi pada dasarnya menguntungkan, karena nilai margin minimum yang Anda bayarkan setiap transaksi semakin sedikit. Contohnya, jika Anda ingin membuka posisi 1 lot pada pasangan EUR/USD dengan leverage 1:1000. Anda hanya membutuhkan Margin sebesar 100 USD. Menarik bukan?

Yah inilah trading forex dengan segala kemudahan yang teknologi pendukungnya saat ini. Banyak broker forex memberikan fasilitas seperti minimal deposit yang sangat kecil ditambah dengan leverage tinggi. Hal ini tentu saja sangat menarik bagi para pemula bermodal kecil. Dengan modal 10 USD dan leverage 1:1000, mereka sudah bisa transaksi forex dengan ukuran besar. Bahkan saat ini, ada broker yang menyediakan leverage hingga 1:3000.

Resiko Leverage Berhubungan Dengan Emosi

Trading Leverage tinggi memang menggiurkan, tapi juga bisa menjerumuskan trader karena berdampak buruk bagi emosi trading. Dengan menggunakan leverage yang kelewat tinggi, trader pemula mudah meremehkan resiko karena "merasa" didukung dengan modal besar untuk membuka banyak posisi. Padahal, semakin besar Volume dan semakin banyak posisi trading, jelas semakin tinggi resiko kerugian yang ditanggung. Inilah yang disebut dengan risiko leverage tinggi.

Secara psikologis, semakin tinggi leverage, maka Anda akan semakin berani dalam membuka posisi trading. Hal ini disebabkan karena nilai Margin minimum yang Anda pinjam dari broker semakin sedikit. Jika Anda melihat tabel di bawah, hanya dengan modal 10,000 USD saja, Anda sudah bisa trading dengan ratusan bahkan ribuan lot. Mencengangkan bukan? Itulah kekuatan leverage.

Resiko Leverage Tinggi Lainnya

Resiko leverage tinggi lainnya adalah pada saat Anda terkena Margin Call. Margin Call adalah suatu sistem peringatan dari broker yang muncul saat ekuitas saldo nilainya sama dengan Margin yang digunakan. Lalu apa hubungannya leverage tinggi dengan Margin yang digunakan?

Mari kita contohkan bagaimana perhitungannya. Pada contoh kasus ini, akan digunakan contoh seorang trader yang tidak memasang Stop Loss dan hanya menggunakan Margin Call sebagai pengaman. Trader ini menggunakan broker yang level Margin Call dan Stop Out-nya 100%. Contoh akan diambilkan dari kasus Budi dan Ani tadi.

Budi dengan modalnya 3,000 USD dan leverage 1:500 membutuhkan Margin 200 USD untuk membuka posisi sebesar 1 lot pada pasangan EUR/USD. Jika Budi mengalami Stop Out, semua posisinya akan ditutup saat nilai ekuitasnya sama dengan Margin yang digunakan. Karena Budi menggunakan Margin sebanyak 200 USD, maka posisi Budi tersebut akan ditutup saat akun Budi hanya menyisakan dana sebanyak 200 USD.
Memiliki jumlah modal yang sama dengan Budi, Ani memilih untuk menggunakan leverage sebesar 1:3000. Ani tidak tahu akan risiko leverage tinggi, dia trading dengan membuka posisi 1 lot pada pasangan EUR/USD. Untuk membuka posisi ini, Ani hanya membutuhkan margin sebesar 33 USD. Namun karena masih pemula, analisanya berbalik arah. Mengingat broker yang dipilih menetapkan level Stop Out di 100%, maka seluruh posisi Ani akan ditutup saat akunnya hanya menyisakan dana sebesar 33 USD.


Sekarang, semua terserah Anda, ingin menjadi Ani yang memilih leverage setinggi-tingginya, atau menjadi Budi?


 

Rahmatrabani

Trader baru
Meraup Profit Dari Revolusi Finansial Di Era Modern


Sebelum ini, investasi di pasar keuangan terbatas hanya untuk segelintir orang, sebab dibutuhkan kemampuan khusus untuk memahami kondisi pasar. Jadi rasanya tidak mungkin dapat terjun di pasar keuangan tanpa pengetahuan dan keahlian yang mumpuni.

Sisi eksklusif inilah yang ditangkap broker sebagai ide untuk menambah keuntungan. Selanjutnya, para broker menghimpun koneksi trader-trader dalam satu wadah aplikasi. Mereka menciptakan aplikasi yang menggunakan sistem Copy Trading, untuk mempermudah koneksi satu trader dengan trader lainnya di seluruh dunia.

Dengan begitu, keterbatasan ilmu pengetahuan sudah tidak menjadi sekat penghalang untuk berinvestasi di pasar keuangan. Investor semakin mudah mendapatkan pengetahuan melalui Copy Trading yang mendapatkan respon positif, sehingga populasi orang yang minat di pasar keuangan pun semakin berkembang. Kemudian, kondisi ini memunculkan platform baru yang dikenal dengan sebutan Social Trading, yang secara bertahap mendapatkan popularitas di seluruh dunia.

Lebih Dekat Dengan Social Trading Social

Trading adalah bentuk investasi yang memungkinkan trader dan investor dapat mengikuti strategi trading dari trader profesional, dengan menggunakan Copy Trading maupun Mirror Trading. Kemudahan itu didukung dengan adanya akses internet yang semakin canggih. Saat ini, setiap orang dapat saling berkomunikasi tanpa mengenal batas tempat maupun waktu.

Internet secara radikal mengubah cara berinteraksi masyarakat dengan lingkungan sekitar. Sebagian besar orang menggunakan media sosial untuk sharing tentang segala hal, mulai apa yang dimakan, sedang melakukan aktivitas apa, kemana mereka pergi, hingga bagaimana perasaan mereka saat itu.

Segala macam ungkapan itu selanjutnya dapat dibagikan ke siapa saja dengan mudah. Hanya tinggal "klik-klik" di handphone, apa saja yang ingin Anda bagikan itu dapat diketahui banyak orang. Bahkan, tidak perlu menunggu berhari-hari, aktivitas itu dapat dilakukan dalam hitungan detik saja.

Coba saat ini perhatikan orang-orang di sekitar Anda, apakah masih ada yang belum memiliki atau update di media sosial? Rasanya, itu hanya segelintir orang saja. Karena perkembangan teknologi saat ini sangat menarik perhatian setiap orang, tanpa memandang status sosial maupun usia.

Topik-topik yang digunakan dalam media sosial semakin mengerucut sesuai dengan kebutuhan masing-masing, salah satunya pembahasan tentang trading forex. Premis inilah yang menjadi keunggulan Social Trading, karena ilmu pengetahuan yang dulunya sesuatu yang langka, kini menjadi lebih mudah didapatkan oleh trader. Hasilnya, setiap trader memiliki kesempatan untuk belajar banyak hal di pasar forex.

Trader tidak lagi harus membaca koran atau buku untuk mencari informasi tentang profil perusahaan, sebab semua informasi itu bisa didapatkan melalui internet. Sayangnya, kemudahan ini dapat menjadi pisau bermata dua, karena orang bisa mengalami kebingungan dalam menyaring informasi-informasi yang didapatkan.

Tidak hanya menyediakan informasi tentang produk dan kondisi pasar, dihadirkan juga strategi trading untuk membantu para trader. Trader pemula yang masih kurang berpengalaman bisa menyontek strategi dari trader profesional, mulai dari pertimbangan dalam memilih produk investasi hingga bagaimana membuat keputusan dalam trading.

Dengan begitu, Social Trading mampu mengurangi kesenjangan pengetahuan antara trader profesional dan pemula yang kurang berpengalaman dalam trading. Contohnya, pengetahuan tentang cara membeli saham, apa fungsi Leverage dan Stop Loss, dan bagaimana mengambil keuntungan. Semua pengetahuan itu, kini bisa didapatkan oleh trader melalui aplikasi CopyTradingTM dari broker yang didirikan sejak 2007 itu.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Malapetaka Si Trader Agresif

Sifat tidak sabaran seringkali menghadirkan kisah horor forex yang mencekam bagi kebanyakan trader. Si Trader Agresif membuktikannya sendiri, setelah ia mengalami kisah horor forex yang membuatnya menjauh selama-selamanya dari dunia trading.

Ceritanya dimulai dari keinginan kuatnya belajar trading. Ia ingin sekali menguasai ilmu price action dan segala hal yang berkaitan dengan cara menjadi trader sukses. Tak ada yang salah dalam hal itu, kecuali niatnya untuk mencerna semua itu dalam waktu sehari.

Ibarat seorang anak yang belajar berlari sebelum bisa berjalan, Si Trader Agresif jelas-jelas tak memahami pentingnya kesabaran dalam trading forex. Baru juga mengenal price action, ia tergesa-gesa menggunakannya di akun real tanpa latihan di akun demo. Setiap formasi pin bar di chart H1 disambarnya, begitu juga dengan pola candlestick lain di time frame rendah.

Praktis, ia telah masuk ke jurang overtrading yang perlahan-lahan menghancurkan akun tradingnya. Namun anehnya, Si Trader Agresif tak sadar akan bahaya tersebut dan malah menganggap hal itu sebagai sebuah progres. Ia bahkan membuka sebuah blog untuk merekam semua tradingnya dan menulis kisah "from nobody into a millionaire".

Tak lama kemudian, Si Trader Agresif akhirnya menghadapi peristiwa horor yang telah lama mengintainya. Dana tradingnya habis, akunnya cuma tinggal kenangan, dan blog-nya pun ditutup. Hingga saat ini, nama Si Trader Agresif tak pernah kedengaran lagi.

Belajar Trading Dari Trader Agresif

Ilmu trading forex sangatlah luas dan mustahil untuk dipelajari dalam waktu singkat, apalagi sehari saja. Bersabarlah dalam proses belajar trading, karena setiap teori, strategi, dan cara trading forex menuntut ketelatenan serta pemahaman yang mendalam. Seorang calon koki tak bisa berharap untuk menjadi master chef setelah berlatih hanya dalam waktu semalam, begitu pula situasinya dengan trader forex.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Agar bisa trading selaras dengan pasar Anda harus mengetahui kenyataan yang tidak bisa Anda hindari, yaitu:

1. Anda akan mengalami kerugian


Tidak peduli strategi atau sistem trading apa yang digunakan atau besar kecilnya account, kerugian adalah bagian dari trading. Jika ingin sukses dalam trading, maka Anda harus mengetahui kenyataan bahwa frekuensi winning trade yang besar tidaklah menjamin hasil akhir bisa profit.

Adalah sangat wajar bagi trader untuk berharap selalu benar dalam memprediksi arah pergerakan harga pasar hingga bisa mendapatkan profit. Namun, benar atau salahnya prediksi arah pergerakan pasar tidak berhubungan langsung dengan kesuksesan seseorang dalam trading forex pada jangka panjang. Yang langsung berhubungan dengan profit Anda dalam jangka panjang adalah faktor risk/reward ratio yang Anda gunakan pada setiap kali entry. Jika angka ratio-nya berubah-ubah, hasilnya juga akan berubah-ubah. Untuk memperoleh hasil akhir yang profitable, risk/reward ratio biasanya ditetapkan lebih besar dari 1, bisa 1.5, 2 atau bahkan 3.

Jika Anda takut mengalami kerugian dan sering memindahkan level stop loss, atau menutup posisi Anda sebelum waktunya tanpa alasan yang jelas maka Anda telah mengurangi persentasi profit (win rate) Anda dan membuat sistem trading yang Anda gunakan kurang efektif.

2. Anda tidak tahu pasti trade mana yang akan profit dan mana yang akan loss

Jika Anda mempunyai sistem trading yang telah teruji dengan persentasi profit 70% selama periode waktu setahun, Anda tidak akan tahu trade mana yang akan profit dan mana yang akan loss, namun Anda bisa berharap bahwa dengan menggunakan sistem tersebut secara disiplin maka dalam waktu setahun Anda akan memperoleh profit setelah sekian kali trade. Perlu selalu diingat bahwa hasil trade sebelumnya tidak ada hubungannya dengan trade yang akan Anda lakukan.

Setiap posisi yang Anda buka adalah independen karena pasar tidak bergerak dengan aturan tertentu dan tidak bisa dikendalikan. Jika Anda bisa disiplin dan selalu mengontrol diri Anda untuk trading sesuai dengan sistem trading yang telah Anda uji, maka pasar akan memberikan sinyal trading dengan probabilitas tinggi. Dalam hal ini Anda seharusnya membuka posisi hanya jika sinyal telah muncul, dan menghindari over trading.

3. Pasar selalu bergerak tanpa aturan dan tidak bisa dilawan

Tak peduli Anda akan tetap bertahan melawan aliran pergerakan harga pasar atau mengikuti arah pergerakannya, pasar akan tetap terus bergerak dengan membawa Anda serta. Kenapa trader mencoba menahan arah aliran pergerakan pasar? Mereka melakukan itu karena mereka cenderung bermain secara psikologi dengan pasar. Permainan yang paling umum adalah Anda merasa bisa mengendalikan aliran pergerakan pasar walaupun sebenarnya tidak pernah bisa. Anda tidak menyadari bahwa Anda sedang bersusah payah melawan pergerakan harga pasar. Sebaliknya, Anda berusaha untuk terus menerus menemukan cara agar bisa melawan pasar.

Aliran pergerakan harga pasar jauh lebih besar dari yang Anda perkirakan. Jika Anda mencoba melawan pasar, pasar akan tampak melawan balik Anda, tetapi pasar bukanlah masalah utamanya. Masalah utamanya adalah bagaimana Anda menyikapi aliran pergerakan harga pasar tersebut dengan trading secara disiplin sesuai dengan strategi dan sistem yang telah teruji.

Dengan memahami karakteristik pasar forex dan kenyataan tersebut ditas, Anda akan bisa trading selaras dengan pergerakan pasar.

Baca selengkapnya di: SeputarForex

 

Rahmatrabani

Trader baru
Bisakah Trading Forex Diajarkan?

Artikel ini mengulas pendapat mengenai bisa atau tidaknya trading forex diajarkan melalui seorang mentor atau guru. Pertanyaan yang sering muncul adalah: bisakah seseorang yang ingin berhasil dalam trading forex, belajar dari seorang guru, mentor atau coach? Ataukah kecakapan dalam trading justru lebih merupakan bakat bawaan? Ada berbagai pendapat dan teori mengenai kemampuan seseorang untuk bisa belajar trading dari para trader yang lebih berpengalaman. Ada yang setuju, tetapi banyak juga yang tidak sependapat.

Pro: Belajar Trading Forex Sama Saja Dengan Belajar Hal Lainnya

Mereka yang setuju berpendapat bahwa belajar trading forex tidak ada bedanya dengan belajar disiplin ilmu lainnya. Metode, strategi maupun trik-trik dalam trading bisa dipelajari, termasuk analisa fundamental, teknikal dan money management. Ada banyak mentor atau coach trading yang bisa menjadi pengajar andalan, terutama di Amerika Serikat.

Selain membuka kelas private dan kelompok belajar secara langsung bertatap muka (face to face), mereka juga mengadakan kursus trading secara on-line. Tarifnya cukup bervariasi, dari yang relatif murah hingga yang sangat mahal. Para mentor tersebut yakin bahwa seseorang bisa belajar trading forex sampai berhasil asalkan mereka siap untuk melakukan apa yang seharusnya perlu dilakukan. Apa yang perlu dilakukan adalah bersikap realistis, mau menggunakan strategi trading yang paling efektif, mau disiplin, dan mau belajar mengendalikan emosi.

Contoh mentor yang dinilai cukup berhasil dalam mengajarkan trading adalah Richard Dennis dari Turtle Trader (The Turtles). The Turtles adalah kelompok trader murid-murid Richard Dennis. Dennis sendiri menjadi mentor dengan tidak disengaja, setelah ia bertaruh dengan rekannya William Eckhardt yang mengatakan bahwa trading tidak bisa diajarkan. Ia kemudian memasang iklan di Wall Street Journal dan memilih 21 pria serta 2 wanita dengan berbagai latar belakang. Beberapa di antaranya punya sedikit pengalaman trading, namun sebagian besar belum mengenal trading dengan baik.
Richard Dennis minta mereka mau komit untuk mengikuti karakter psikologi tradingnya, serta benar-benar disiplin dalam menerapkan strategi dan sistem trading yang akan diajarkan. Setelah berjalan beberapa minggu, sebagian dari mereka menunjukkan hasil trading yang mengagumkan, sementara sebagian lagi mengalami kemajuan yang pesat. Eckhart kemudian menerima kenyataan bahwa trading memang bisa diajarkan dengan berhasil, bila sang mentor mempunyai cara yang sistematis dan efektif, sementara si murid mau serius dan terbuka.

Kontra: Ada Perbedaan Psikologi Antara Guru Dan Murid

Mereka yang tidak setuju dengan pengajaran trading forex, cenderung berpendapat bahwa faktor kepribadian (personality) dan psikologi sangat berperan dalam trading. Kepribadian dan psikologi sang guru belum tentu sama persis dengan murid. Guru bisa agresif sedang murid defensif, atau sebaliknya si murid sangat agresif tetapi sang guru 'slow but sure', sehingga bisa menyebabkan salah paham.

Dalam kursus trading, banyak pula murid yang gagal karena faktor psychology gap dengan para mentornya. Banyak mentor yang menyerah oleh kebiasaan para muridnya yang dianggap terlalu berani atau terlalu takut, serakah, tidak disiplin atau kurang bisa mengendalikan emosi. Sebaik apapun mentor trading, faktor psikologi murid tetap memegang peranan penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya sistem trading yang diajarkan.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keberhasilan belajar trading forex sebenarnya bergantung pada komitmen guru dan murid untuk sama-sama mencapai hasil yang diinginkan. Guru perlu bisa mengenali psikologi trading murid yang bisa diajarnya, agar tidak terjebak mengedukasi trader pemula yang tidak cocok dengannya. Dari sisi murid pun harus ada penyesuaian dan komitmen untuk serius dan terbuka. Jika kedua hal itu tercapai, maka belajar trading forex dengan mentor bukan lagi menjadi metode yang diragukan. Jadi, banyaknya murid yang gagal bukan berarti trading forex tidak bisa diajarkan sama sekali. Seperti yang dipahami William Eckhardt dari contoh kasus di atas, mentor mesti mempunyai cara mengajar yang sistematis dan efektif, sementara si murid harus memiliki kegigihan untuk belajar trading dengan serius.

Baca selengkapnya di: SeputarForex


 

Rahmatrabani

Trader baru
Trading Itu Mudah Jika Pantang Menyerah

Sedikit saya ingin sharing di sini ya. Kurang lebih dua tahun yang lalu, dengan semangat menggebu, saya pun nyemplung ke dunia forex trading ini. Jangan kira trading forex berjalan mudah, seperti yang saya (atau mungkin anda juga) bayangkan. Pengorbanan yang diperlukan dalam proses belajar memang tidak sedikit, baik pengorbanan waktu, tenaga, maupun tentu saja, modal. Terus terang, saya yang biasanya menyombongkan diri sebagai fast learner, di forex trading ini ternyata bener-bener ketemu batunya.

Diawali dengan kesombongan yang mengakibatkan Margin Call (MC) dalam waktu 2 minggu. Untungnya, kemudian timbul kesadaran akan perlunya pemahaman yang benar dan perlunya mengabaikan keinginan balas dendam.
Dari rasa tertantang dan pengakuan bahwa ternyata forex tidak semudah yang saya bayangkan, mulailah timbul pencerahan yang konsekuensinya menuntut hari-hari penuh "perjuangan": membaca seabreg e-book, googling sana-sini, nanya (dan dicuekin) sana-sini. Hiks! Hasilnya? Nah, itu dia, yang jelas sih, tampang jadi kusut abis, karena kurang tidur. Tapi, semua proses belajar itu saya lalui dengan semangat pantang menyerah dan justru saya anggap suatu tantangan tersendiri.

Belajar Trading Forex Perlu Persiapan

Nah, bagi anda yang sudah bertekad ingin belajar trading, ada beberapa hal yang perlu anda pahami dan persiapkan terlebih dahulu, supaya tidak mengikuti jalan saya belajar yang terlalu berliku-liku.

Pertama, siapkan mental. Lah, kok mental duluan? Iyalah, kalo mental sudah tahan banting, apapun kondisi yang bakalan dihadapi, kita sudah akan siap. Menjadi seorang trader itu harus punya mental yang tahan banting. Seorang teman saya bilang, dalam belajar trading, bersiap aja setahun awal untuk babak belur dulu. Makanya, siapkan mental (dan modal secukupnya saja) untuk babak belur di tahun pertama.

Kedua, persiapkan dan rencanakan cash flow (aliran dana) yang diperlukan. Hal yang perlu anda ingat adalah, jaga cash flow anda. Jangan terburu nafsu untuk melakukan invest (deposit) besar di tahun pertama.
Biasanya nih… seorang (calon) trader merasa sudah menguasai teknik trading hanya dengan beberapa kali "kebetulan" melakukan open position yang menghasilkan profit dan kemudian memutuskan untuk melakukan deposit yang relatif besar. Eits, tunggu dulu, kalo anda tidak ingin pensiun dini sebagai trader, tahan keinginan untuk deposit besar-besaran di tahun pertama, apalagi di bulan pertama.

Dari sharing pengalaman teman-teman trader lain, biasanya hasil yang konsisten baru akan tercapai setelah seseorang berpengalaman trading lebih dari setahun. Jadi, kalau anda baru belajar trading selama beberapa bulan dan merasa sudah menguasai cara trading yang benar kemudian memutuskan untuk melakukan deposit, sebaiknya lakukan deposit dalam jumlah yang tidak terlalu besar terlebih dahulu.

Ketiga, cari mentor (pembimbing) anda dalam proses belajar trading ini dan bergabunglah dengan komunitas trader yang bisa saling memberikan dorongan,semangat serta sharing teknik maupun pengalaman dalam ber-trading.
Dimana kita bisa cari mentor dan komunitas trader? Mudah saja kok. Aktiflah di forum-forum trader dan carilah trader yang sudah lebih senior dan mau memberikan bimbingan. Atau setidaknya, carilah partner diskusi yang bisa memberikan semangat dan masukan yang positif. Terus terang nih, saya tetep bisa bertahan melalui tahun awal karena dukungan semangat dari temen-temen trader yang lain, terutama temen-temen trader di MV.

Keempat, lakukan proses belajar trading forex dengan penuh kecintaan. Halahh… kok jadi mellow gini ya? Maksud saya gini loh…, biasanya nih… kalau dasarnya sudah cinta, maka pengorbanan pun akan terasa sebagai kenikmatan. Iya, nggak? Nah, sehubungan dengan belajar trading ini, kalau anda memang sudah cinta dengan trading, maka pengorbanan seperti misalnya begadang sampai jam 3 pagi buat melototin chart atau dalam rangka belajar satu indikator teknikal, nggak akan kerasa sebagai suatu yang berat.

Percaya deh, orang yang sukses itu orang yang mencintai apa yang dia kerjakan. Belajar atau bekerjalah dengan passion, maka anda akan jadi orang yang penuh semangat dan sukses. Oke, hal-hal di atas sekedar saran buat anda yang berminat untuk nyemplung di dunia trading ini. Saya ucapkan: Welcome to the jungle, enter at your own risk! But don’t worry, it’s fun!

Baca selengkapnya di: SeputarForex

 

Rahmatrabani

Trader baru
Profit Taking

Istilah Profit Taking telah banyak dikenal. Saat membaca berita ekonomi pun, mungkin Anda sering mendengar kalimat semacam "Investor melakukan aksi Profit Taking", "Rupiah Melemah Akibat Aksi Profit Taking", dan semacamnya. Bagi yang belum terlalu lama berkecimpung di ranah trading, tentu bertanya-tanya, apa itu Profit Taking? Bisakah kita melakukan Profit Taking forex?

"Sesuai dengan arti katanya, profit berarti keuntungan dan taking artinya mengambil. Jadi secara harfiah, Profit Taking adalah sebuah aksi mengambil keuntungan. Sedangkan dalam konteks trading, definisi Profit Taking merupakan tindakan mengambil untung dalam jangka pendek dengan memanfaatkan situasi tertentu."

Profit Taking biasa dilakukan oleh trader jika ada data atau informasi penggerak pasar yang akan, sedang atau sudah dirilis. Dengan melakukan Profit Taking, trader mengharapkan keuntungan yang lebih dari keadaan pada umumnya. Selain untuk mengambil keuntungan, Profit Taking juga bisa dilakukan untuk mengunci keuntungan trading forex yang dimiliki.

Profit Taking sebenarnya adalah istilah trading saham, yang digunakan untuk menjelaskan aksi sell para investor untuk mengunci keuntungan. Namun karena dalam forex, posisi trading bisa lebih mudah dilakukan secara dua arah, maka Profit Taking forex bisa berarti melakukan aksi sell untuk menutup posisi buy, atau menutup order sell dengan aksi buy.

Mendengar kata keuntungan yang tersemat pada Profit Taking, tentu semua jadi ingin melakukannya bukan? Sebagai seorang trader, Anda juga bisa melakukan Profit Taking Forex jika keadaan memungkinkan. Tetapi perlu diingat juga bahwa Profit Taking pun tetap membutuhkan kecermatan serta kehati-hatian. Sebelum terburu-buru melakukan Profit Taking forex, mari kita pelajari dulu kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.

 
Top