Forexchief

Rahmatrabani

Trader baru
Keuntungan Trading Forex Dengan Price Action


Tulisan ini adalah pandangan dari Nial Fuller, seorang trader dan mentor trading forex dengan price action, tentang apa saja manfaat dan keuntungannya bila kita trading dengan metode price action.

Pasar forex punya bahasa sendiri. Bahasa ini berakar dari pola bentuk pergerakan harga. Untuk memahami dan bisa ‘berbicara’ dalam bahasa pasar forex tersebut, kita harus belajar membaca perubahan pola gerak harga (price action) pada trading chart yang bersih dari indikator teknikal. Segala sesuatu yang terjadi pada pasar telah tercermin dalam pola pergerakan harga pada trading chart. Jadi jika kita trading berdasarkan interpretasi terhadap pola perubahan gerak harga pasar, maka dalam waktu yang bersamaan kita juga melakukan interpretasi terhadap berita ekonomi yang adalah juga variabel yang mempengaruhi pasar. Banyak trader yang telah membuat kesalahan dengan bersasumsi bahwa mereka akan bisa ‘membaca’ pergerakan harga pasar dengan efektif dan akurat bila bisa mencerna rilis berita fundamental ekonomi, menerapkan kombinasi indikator teknikal atau menggunakan software trading dan robot yang telah diprogram. Metode trading dengan price action tidak memerlukan software trading dan robot, kombinasi beberapa indikator teknikal yang rumit, ataupun interpretasi berita fundamental ekonomi. Berikut akan dijelaskan alasannya.

Software trading dan robot

Salah satu masalah pada semua robot dan software untuk trading adalah bahwa software tersebut tidak mempunyai karakter dan sifat manusia yang benar-benar bisa membuat pertimbangan untuk masuk atau keluar dari pasar. Hanya dengan identifikasi kondisi pasar yang bijak, rasional dan obyektif kita bisa mengantisipasi pergerakan harga pasar, dimana robot dan sotware tidak bisa melakukannya. Selain itu, apa yang disebutkan oleh sebagian para pembuat software trading bahwa produknya bisa mengatasi masalah emosi dan disiplin dalam trading adalah tidak benar. Jika kita kurang bisa disiplin dalam menjalankan rencana trading kita, maka kita tidak akan bisa menerapkan software trading yang sering juga membutuhkan pengaturan beberapa parameternya dengan disiplin. Faktor utama untuk mencapai hasil maksimal dalam trading tetap ada pada diri kita sendiri dan kemampuan kita dalam melakukan analisa pasar. Disiplin, teratur dan tidak emosional sewaktu trading adalah mutlak dibutuhkan.

Kombinasi beberapa indikator teknikal

Indikator-indikator teknikal diturunkan dari perubahan pola gerak harga (price action), jadi mengapa kita tidak belajar membaca pola pergerakan harga? Dengan menerapkan beberapa indikator teknikal pada trading chart, maka kita jadi sulit mencermati setup price action yang terjadi dan rancu dalam menangkap gambaran riil dari pasar. Kombinasi indikator yang bisa berjalan baik pada kondisi pasar dan time frame tertentu belum tentu bisa bekerja pada kondisi dan time frame yang berbeda. Antara indikator yang satu dan lainnya seringkali menunjukkan sinyal trading (sinyal untuk buy atau sell) yang bertentangan atau konflik interpretasi. Selain itu indikator teknikal cenderung lambat (lagging) dalam memberikan prediksi karena dihitung setelah terjadinya perubahan harga pasar. Kombinasi indikator biasanya digunakan untuk saling mengkonfirmasi, misalnya indikator RSI atau stochastic tidak bisa mengindikasikan kondisi pasar trending dibanding dengan indikator ADX, tetapi ADX cenderung lambat dalam antisipasinya. Dengan metode price action tidak akan terjadi konflik interpretasi seperti diatas karena memang tidak bergantung pada banyak indikator teknikal dalam menganalisa pasar, dan hanya menggunakan indikator sederhana untuk menentukan momentum dalam membuka posisi trading, biasanya exponential moving average (ema).

Interpretasi berita fundamental ekonomi

Memang tidak ada salahnya untuk berlangganan situs berita yang paling cepat dalam memberikan informasi terkini, terutama untuk rilis berita fundamental sesuai kalender ekonomi. Masalahnya pergerakan harga pasar sangat banyak ditentukan oleh emosi dan feeling para pelaku pasar tentang apa yang paling mungkin terjadi berdasarkan ekspektasi mereka, tidak sepenuhnya berdasarkan logika. Mereka trading berdasarkan ekspektasi bagaimana berita tersebut akan mempengaruhi pasar. Ketika berita yang sebenarnya telah dirilis, ekspektasinya bisa saja berubah. Oleh karena itu sering pergerakan harga pasar berlawanan dengan yang seharusnya terjadi setelah berita dirilis. Jadi kita tidak bisa selalu berasumsi bahwa jika hasil rilis berita lebih baik dari sebelumnya atau lebih baik dari prediksi (forecast) maka secara logika harga akan naik dan sebaliknya. Yang jelas semua faktor yang mungkin tidak kita ketahui telah tercermin pada pergerakan harga saat berita tersebut dirilis. Setup price action yang terjadi pada trading chart adalah refleksi dari perubahan variabel yang menggerakkan pasar termasuk rilis berita fundamental.

Trading dengan metode price action

Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa trading forex dengan metode price action tidak diperlukan robot atau software trading, tidak dibutuhkan kombinasi beberapa indikator teknikal, dan tidak diharuskan analisa mendetail pada berita fundamental yang akan dirilis. Jika Anda ingin trading dengan price action, bersihkan trading chart Anda dari indikator teknikal yang rumit karena indikator diturunkan dari perubahan gerak harga. Hindari melakukan analisa yang berlebihan terhadap rilis berita fundamental. Pelajari konsep dasar price action yang sederhana, efektif dan akurat.

 

Rahmatrabani

Trader baru
5 Kiat Belajar Trading Tanpa Akun Demo

Terlepas dari empat alasan umum tersebut, harap jangan salah paham! Janganlah Anda yang sedang berlatih dengan akun demo kemudian merasa "cemen" lalu buru-buru masuk ke akun live dengan menyiapkan dana besar-besaran. Orang yang lebih memilih untuk melewatkan akun demo bukan lantas menjadi orang yang berani. Trading forex, utamanya untuk yang akan menjadikannya sebagai lahan penghasilan, memang harus penuh perhitungan.

Namun jangan pula merasa terlalu puas dengan prestasi yang Anda raih di akun demo, sehingga merasa jemawa saat memasuki akun live. Menurut Niall Fuller, forex guru ternama dari Learn To Trade The Market, bertrading di akun demo tidak bisa disebut sebagai pengalaman trading. Akun demo seringkali memiliki perbedaan harga, pengisian order, level stop out, dll. dibandingkan dengan akun live. Demo trading, masih kata Fuller, tidak akan mengajar Anda sebaik trading live.

Apabila tujuan akhir Anda adalah untuk konsisten menjadi trader dan menghasilkan uang sungguhan, maka tak perlu terlalu berlama-lama di akun demo atau lewatkan akun demo dengan mempraktikkan tips-tips berikut ini:


  1. Pergunakan Dana yang dikhususkan untuk belajar trading menggunakan akun live. Artinya, dana itu jangan terlalu besar karena akan menjadi dana yang siap hilang. Tidak ada yang gratis di dunia ini bahkan untuk belajar sekalipun, anggap saja sebagai modal untuk memulai usaha. Solusinya, pakai akun trading dengan ukuran kecil dan hanya menuntut modal kecil, seperti akun Cent dan akun Mikro.
  2. Aturlah persentase risiko yang siap diterima. Mulailah trading dengan risiko loss dalam nominal terkecil, karena trader pemula masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan platform tradingnya. Jika sudah Pe-De dengan akun berdana kecil itu, perlahan-lahan naikkan risiko dan sesuaikan dengan kemampuan trading Anda.
  3. Siapkan mental untuk menderita kerugian. Trading dengan akun live melibatkan uang sungguhan sehingga trader akan merasakan naik turunnya emosi secara siginifikan. Tetap tenang, karena di sinilah mental trader Anda ditempa.
  4. Buat rencana trading dan tetap konsisten pada rencana trading tersebut. Jangan menjadikan frekuensi masuk pasar sebagai parameter keberhasilan trading, namun akumulasi hasil trading dalam jangka panjanglah yang menentukan.
  5. Gunakan metode trading yang paling sederhana, terutama yang terasa paling mudah Anda pahami. Niall Fuller menyarankan untuk mencoba metode price action, namun tak masalah jika Anda sudah menguasai metode lain.
Anda memang bisa belajar trading tanpa akun demo. Namun, tidak perlu terlalu gengsi dengan benar-benar "anti" menggunakan akun demo. Nial Fuller mengatakan, seorang trader memang tak bisa sepenuhnya melewatkan akun demo, mereka tetap membutuhkannya untuk mencoba-coba strategi paling tidak selama dua atau tiga bulan, tapi ingat, jangan terlena, ya! Tetap segerakan untuk terjun ke akun live dan terapkan tips di atas. Semoga berhasil!

 

Rahmatrabani

Trader baru
Apa Itu Sindrom King Kong Dalam Trading?


Dalam trading forex, Anda berhadapan dengan peluang. Tidak ada yang pasti saat memprediksi pergerakan harga pada pasar forex. Anda bepeluang menang, tapi di saat yang sama, Anda juga bisa rugi.

Anda boleh saja merasa keberuntungan akan berpihak saat trading forex. Namun, awas jangan berlebihan. Mengapa? Hal tersebut dapat merugikan Anda sendiri. Kalau sejak awal Anda sudah overconfident untuk menang, maka Anda akan merasa stres berat saat ternyata mengalami kerugian.

Tingkat stres yang Anda alami tentunya lebih besar jika dibandingkan saat Anda tidak percaya diri berlebihan. Kondisi ini merupakan salah satu gejala sindrom King Kong dalam trading forex.

Apa Itu Sindrom King Kong?

Sindrom King Kong dimulai saat trader merasa menang saat memperoleh profit. Keberuntungan itu pun berlanjut sampai beberapakali trading selanjutnya. Nah, kondisi ini akhirnya membuat trader merasa percaya diri secara berlebihan. Mereka menganggap akan selalu menghasilkan profit secara terus-menerus, tanpa memperhatikan adanya peluang loss dalam trading.

Rasa percaya diri yang berlebihan inilah yang disebut dengan sindrom King Kong. Sindrom ini didominasi oleh dua jenis sifat, yaitu ketakutan untuk ketinggalan meraih profit dan keserakahan.

Dalam kebanyakan kasus, sindrom King Kong ini menyerang trader pemula. Sebab, mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam trading. Misalnya saja, mereka overconfident untuk menempatkan lot yang sangat besar tanpa memperhatikan faktor risikonya.

Ada juga trader dengan sindrom King Kong yang menggunakan leverage terlalu banyak. Iya kalau ia menghasilkan profit lagi, itu pasti baik. Namun kalau hasilnya justru rugi, bagaimana? Pastinya ia langsung stres. Terutama saat jumlah kerugiannya melebihi batas yang ditoleransi.

Siapa Saja Yang Mudah Terjebak?

Tidak hanya trader pemula, setiap trader bisa saja terjebak dalam sindrom King Kong. Mereka yang mulai merasa di atas anging setelah terlalu sering menang di luar dugaan dan berpikir bahwa trading itu mudah, adalah calon pengidap sindrom King Kong paling potensial.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa trader laki-laki cenderung lebih banyak merasa overconfident dibandingkan trader perempuan. Kondisi ini juga didukung oleh data yang menunjukkan bahwa laki-laki 45 persen lebih aktif trading dibandingkan perempuan. Persentase itu didominasi oleh trader laki-laki yang masih lajang.

Penyebab Sindrom King Kong

Terlalu banyak informasi juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya sindrom King Kong. Sebab, ada penelitian yang menyatakan bahwa semakin banyak informasi yang diserap, maka semakin tinggi pula tingkat percaya diri seorang trader dalam memprediksi hasil. Padahal, tidak semua informasi itu berkaitan dengan apa saja yang dibutuhkan saat trading. Kalau sudah begitu, banyaknya informasi malah membuat trader bingung dan salah dalam memprediksi hasil trading.

Faktor lainnya adalah emosi labil yang dialami oleh trader pemula. Tanpa melakukan persiapan terlebih dulu, trader pemula seringkali terjebak dengan iming-iming memperoleh profit cepat.

Selain itu, mencari sensasi juga dapat menjadi faktor penyebab seorang trader terkena sindrom King Kong. Mereka begitu ingin pamer keberhasilan trading sehingga mengejar peluang yang belum terkonfirmasi tanpa benar-benar memperhitungkan skenario lainnya, yaitu ketika kerugian besar menerjang.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Tips Forex Online ( Trading )

Tidak bisa dipungkiri bahwa bisnis forex trading memang sangat menggiurkan. Pergerakkan harga mata uang yang sangat fluktuatif membuka peluang bagi anda untuk memperoleh keuntungan yang besar dalam waktu yang sangat singkat. Tetapi jangan anda lupakan bahwa market/pasar mata uang seperti makhluk hidup, dia bergerak dan berubah-ubah arah atau metode seperti makhluk kebanyakan. Hal inilah yang menyebabkan tingginya resiko dalam bisnis ini.
Ketika anda sudah memutuskan untuk terjun kedalam bisnis ini, ada beberapa tips yang perlu anda ketahui demi suksesnya trading anda.

1. Demo Account
Ada yang bilang demo account itu tidak penting dan buang-buang waktu saja, hal ini tidak sepenuhnya benar. Didalam trading forex dibutuhkan kemampuan anda untuk membaca kemana arah pergerakkan harga yang biasanya disebut sebagai analisa teknikal (dengan menggunakan grafik) dan fundamental. Untuk bisa melakukan analisa teknikal dengan baik, tentunya anda membutuhkan banyak latihan-latihan tentang cara membaca grafik, karakteristik indikator yang digunakan dan sebagainya. Nah, disinilah peran demo account. Untuk menjadi seorang trader yang konsisten dan profitable, anda mungkin tidak cukup hanya melakukan demo account selama 1 bulan saja, mungkin dibutuhkan 2 bulan, 3 bulan atau bahkan lebih untuk mematangkan cara/sistem dan trading plan anda. Ingat, didalam trading forex tidak bisa menggunakan cara-cara yang instan. Semuanya membutuhkan waktu dan pengalaman untuk bisa berhasil dengan baik. Disini saya menganjurkan anda untuk melakukan demo account selama 6 bulan berturut-turut.

2. Sistem trading dan trading plan
Sistem trading dan trading plan ini sangat penting. Tanpa sistem trading yang bagus dan cocok dengan gaya anda, mustahil anda akan berhasil. Trading plan juga sangat penting untuk mencegah anda trading asal-asalan, apalagi emosional. Percayalah, tanpa hal tersebut, anda sama saja membuang-buang uang anda.

3. Dokumentasi trading
Mendokumentasikan trading anda sangat penting sebagai bahan evaluasi performa trading anda. Dengan melakukan evaluasi, anda bisa mengoreksi kesalahan trading dan meningkatkan performa trading anda. Jangan menjadi trader yang pemalas karena tanpa dokumentasi trading, mustahil anda bisa melakukan evaluasi seperti itu.

4. Risk management dan money management
Risk management dan money management juga sangat penting dalam bertrading. Besaran lot transaksi anda haruslah disesuaikan besaran resiko yang sanggup anda tanggung dan jumlah modal anda. Jika anda tidak memperhatikan money management, hampir bisa dipastikan anda akan kehabisan modal. Jika resiko per perdagangan anda terlalu agresif, maka ada resiko jatuhnya akun trading anda.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Kebijakan Moneter Bank Sentral

Bank sentral memiliki kewenangan yang bisa digunakan untuk mencapai target-target yang telah direncanakan. Kebijakan moneter bank sentral bisa diartikan sebagai tindakan yang diambil oleh bank sentral sesuai dengan wewenangnya untuk mengatur atau mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam negara tersebut. Di Amerika Serikat bank sentralnya (The Fed) bisa melakukan kebijakan ekspansi atau kontraksi untuk mengendalikan peredaran uang bergantung dari kondisi perekonomian pada saat itu.

Ketika kondisi ekonomi sedang krisis atau menurun, bank sentral akan menerapkan kebijakan ekspansi. Ekspansi dilakukan dengan cara membeli asset-asset yang akan meningkatkan basis moneternya. Selain itu juga dilakukan penurunan tingkat suku bunga. Tujuan dari ekspansi moneter ini adalah untuk menjaga ketersediaan uang yang akan disalurkan ke bank-bank komersial sehingga menunjang aktivitas perekonomian dan meningkatkan pertumbuhan. Hasil dari ekspansi ini adalah naiknya GDP dan turunnya tingkat pengangguran.

Sebaliknya, ketika perekonomian sedang memanas, bank sentral akan menerapkan kebijakan kontraksi. Kebijakan ini akan menyebabkan turunnya basis moneter, dan kemungkinan naiknya tingkat suku bunga. Akibatnya investasi akan menurun dan suku bunga pinjaman naik. Dengan berkurangnya arus modal investasi diharapkan akan terjadi kontraksi dan perekonomian akan slow down (melambat). Hasil dari kontraksi adalah turunnya angka GDP dan naiknya tingkat pengangguran.

Informasi mengenai kebijakan moneter bank sentral bisa diperoleh dari pernyataan-pernyataan para petingginya atau dari notulen rapat, proyeksi ekonomi, dan bulletin bulanan bank sentral tersebut.

Bank Sentral dan Pasar Forex

Dengan mengendalikan peredaran uang dan merubah tingkat suku bunga, bank sentral bisa membuat perubahan nilai tukar mata uang negaranya sesuai target yang diinginkan. Ketika kebijakan kontraksi diterapkan, maka peredaran uang berkurang dan pinjaman ke bank-bank komersial dibatasi dan permintaan uang akan meningkat. Ini disebut dengan kebijakan uang ketat, yang akan menyebabkan naiknya nilai tukar mata uang negara tersebut.

Sebaliknya ketika bank sentral menerapkan kebijakan ekspansi atau pelonggaran uang beredar, maka nilai tukar mata uang akan melemah. Kebijakan ini menyebabkan pinjaman ke bank komersial meningkat karena tingkat suku bunga yang rendah. Penawaran uang yang naik menyebabkan merosotnya nilai tukar. Pada bank-bank sentral negara mata uang utama, perubahan tingkat suku bunga biasanya diumumkan tiap bulan dan Anda bisa melihat jadwalnya pada kalender ekonomi.

 

Rahmatrabani

Trader baru
GAMBARAN UMUM MENGENAI TRADING CANDLESTICK
Analisa forex candlestick terdiri dari berbagai jenis, yang mungkin melibatkan 1-6 candlestick. Mayoritas pola bekerja lebih efisien dalam arah tren utama, pola pembalikan dianggap lemah. Dalam trading harian, tren utama pada timeframe yang lebih besar harus diperhitungkan.
Jika setelah menerima sinyal candlestick, pergerakan di pasar tidak mengkonfirmasi hal itu, maka tren mungkin akan bergerak ke arah yang berlawanan. Prinsip-prinsip manajemen modal sesuai untuk setiap strategi candlestick trading forex. Untuk posisi panjang Stop Loss harus berada 5-10 poin di bawah minimal pola candlestick, sementara Take Profit adalah 10 poin lebih rendah dari maksimal fraktal sebelumnya. Untuk aturan posisi pendek untuk menetapkan Stop Loss/Take Profit adalah sama.

Pola candlestick forex tidak dapat menjadi trade sinyal itu sendiri, mungkin juga tidak dapat digunakan untuk menunjukkan entri. Pola hanya menunjukkan harapan di pasar dan mungkin perubahan sinyal. Untuk mencari entri, metode analisa lain daripada candlesticks Jepang harus digunakan.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Jika Anda adalah seorang trader forex pasti pernah mendengar dua istilah ini, yaitu trading aktif dan trading pasif. Apa itu? Dan Anda masuk golongan yang mana? Dan mana yang lebih menguntungkan? Mungkin sebagian dari Anda belum pernah mengatahui dua istilah tersebut meskipun sudah bertahun-tahun trading forex. Tidak masalah, pada artikel ini kita akan membahas secara lengkap mengenai dua istilah tersebut. Simak ulasan lengkapnya pada artikel ini. Sebelum masuk terlalu dalam, mari kita bahas terlebih dahulu definisi masing-masing antara dua istilah trading tersebut, yaitu trading aktif dan trading pasif.

Definisi Trading Aktif (Trader)
Trader merupakan bagian dari para pelaku pasar yang berfokus pada transaksi yang ada hubungannya dengan sentimen dan kondisi pasar pada saat itu. Seorang trader biasanya melakukan trading jangka pendek dengan frekuensi yang jauh lebih besar. Pada umumnya, trader memiliki berbagai metode, strategi hingga rencana trading yang jelas dan terarah, karena mereka tak mungkin mau menahan posisi trading terlalu lama. Trader aktif atau trader jangka pendek meyakini pergerakan jangka pendek dan menangkap tren pasar ketika menghasilkan keuntungan. Ada banyak metode yang digunakan untuk menjalankan strategi trading aktif, masing-masing berkaitan dengan kondisi pasar yang tepat dan risiko yang melekat dalam strategi itu. Dalam menjalankan aktivitas trading aktif, para trader biasanya menggunakan elemen-elemen yang berpengaruh seperti Stop Loss, target profit, dan Leverage tertentu yang dapat mengontrol kerugian maupun keuntungan.

Definisi Trading Pasif (Market Maker)
Trading pasif atau Market Maker adalah satu dari banyaknya pelaku pasar yang melakukan transaksi perdagangan. Contoh-contoh Market Maker yang banyak dikenal antara lain: broker, bank, hegde fund, bahkan bank sentral. Market maker di sini memiliki tujuan untuk menyediakan likuiditas pada transaksi mata uang.

Nah, Anda berkesempatan untuk menjadi Market Maker (trading pasif). Sistematikanya adalah sebagai berikut:

Misalkan saja melakukan transaksi beli di broker tertentu, maka mereka akan menampung order dan melakukan eksekusi sesuai dengan harga bid/ask yang berlaku di pasar pada saat itu.

Jadi sederhananya, ketika ada yang membuka transaksi buy, maka Market Maker akan memasang posisi sell dengan tujuan memastikan bahwa seluruh order di pasar tereksekusi dengan baik. Dari sini Anda bisa melihat, jika menjadi Market Maker menguntungkan, mengapa tidak mencoba untuk menjadi bagian darinya?


 

Rahmatrabani

Trader baru
Benci Broker Bandar? Cek Dulu 3 Salah Kaprah Ini

Broker bandar sering jadi bahan umpatan trader. Stop loss hunter, manipulasi harga, makan duit haram, segala macam stigma negatif melekat pada istilah broker bandar. Namun, banyak anggapan yang beredar di kalangan trader terkait broker bandar itu sebenarnya kurang tepat atau bahkan agak menyesatkan. Berikut ini tiga fakta penting tentang broker bandar yang perlu diperhatikan oleh trader.

1. Broker Bandar = Market Maker?

Istilah "Market Maker" sering diterjemahkan sebagai "Broker Bandar" oleh trader Indonesia. Namun, penulis merasa kurang tepat. Market Maker adalah pihak-pihak yang bertindak sebagai penjual ataupun pembeli (counterparty) bagi order trader. Dalam hal ini, bank-bank besar itu merupakan Market Maker kawakan. Tak perlu jauh-jauh, mari kita bahas salah satu contoh transaksi penukaran valas di perbankan lokal yang mirip dengan praktek Market Maker:

Si Fulan membutuhkan Dolar AS untuk berwisata ke negeri Paman Sam. Ia membawa Rupiah ke bank BCA untuk ditukarkan dengan Dolar AS. Dalam hal ini, bank BCA bertindak sebagai penjual Dolar AS dan pembeli Rupiah. Sebulan kemudian, si Fulan pulang ke Indonesia dan ingin menukarkan sisa Dolar-nya menjadi Rupiah. Ia pun membawanya ke bank BCA lagi, di mana mereka bertindak sebagai pembeli Dolar AS dan penjual Rupiah. Di sini, bank BCA mendapatkan keuntungan dari selisih kurs jual dan kurs beli USD/IDR.

Hal serupa dilakukan pula oleh pihak-pihak yang dikenal sebagai liquidity provider (penyedia likuiditas) dan Prime Broker dalam dunia trading forex. Tentu saja, skalanya jauh lebih masif via sistem perdagangan digital yang canggih. Namun, mereka tidak melakukan penyelewengan kelas kroco yang kerap dituduhkan terhadap broker bandar. Banyak broker forex ritel yang telah mengantongi lisensi dari NFA/CFTC AS, FCA Inggris, dan sederet regulator bergengsi lain juga menggunakan model Market Maker.

Istilah "Broker Bandar" berkonotasi kasino, merujuk pada broker-broker yang sengaja mencari keuntungan dari kekalahan trader. Dalam konteks ini, istilah "Broker Bandar" lebih tepat dilekatkan pada broker tak teregulasi dan broker offshore. Market Maker bisa juga teregulasi dan wajib mengikuti standar yang ditentukan oleh regulator forex negaranya. Namun, broker tak teregulasi dan broker offshore dibingkai oleh kerangka aturan yang lebih longgar, sehingga bonafiditas tergantung pada itikad masing-masing. Ada broker offshore yang bonafide, tetapi ada juga yang meragukan.

2. Broker Bandar Pasti Menilep Uang Trader?

Beberapa waktu lalu, ada trader yang mengajukan pertanyaan kepada Seputarforex.com: Jika broker bandar, broker tak teregulasi, dan broker-broker offshore itu buruk, kenapa banyak trader forex yang tetap saja bergabung dengan mereka?

Nah, di sinilah letak kesalahpahaman selanjutnya tentang broker bandar. Faktanya, trader forex memilih broker sesuai kebutuhan, bukan sesuai prestise. Dalam konteks ini, broker bandar memiliki keunggulan tersendiri.

Jika trader membutuhkan keamanan dana, maka tentu ia akan mendaftar ke broker forex yang memiliki lisensi terbaik dan kredibilitas tinggi. Jika trader membutuhkan ketajaman eksekusi dan spread minimal, maka tentu ia akan bergabung dengan broker ECN. Namun, bagaimana jika trader cuma punya modal pas-pasan, sehingga membutuhkan broker yang memiliki standar leverage tinggi, lot minimum, dan syarat deposit rendah? Atau barangkali trader mengincar bonus, rebate, atau malah modal gratisan? Tentu saja broker bandar, broker tak teregulasi, dan broker-broker offshore itu jadi pilihan utama.

Tahukah Anda, broker OANDA yang terkenal di AS, Inggris, dan Kanada itu juga menggunakan model Market Maker? Ya, sebagai pionir lot nano di jagad trading forex, mereka tanpa malu-malu mendeklarasikan dirinya sebagai Market Maker. Toh, broker ECN tak bisa menyediakan lot nano. Namun, kita tentu tak dapat menyamakan status broker teregulasi AS ini dengan penipu seperti MFX Broker, walaupun model eksekusinya sama-sama langsung menjadi counterparty terhadap order trader.

3. Broker Bandar Lebih Buruk Daripada Broker ECN?

Dari berbagai uraian di atas, tentu Anda bisa memahami bahwa tak semua broker bandar itu buruk. Secara sepintas, kita dapat menentukan kualitas broker forex berdasarkan status regulasinya. Semakin ketat regulatornya, maka kredibilitas broker makin baik. Akan tetapi, pengelompokan jenis broker berdasarkan kategori Market Maker, STP, atau ECN, tidak dapat dipergunakan sebagai standar kualitas.

Mayoritas broker forex saat ini menerapkan sistem hybrid dengan menyediakan akun Market Maker, STP, dan ECN sekaligus. Kalaupun mereka menerapkan model STP/ECN, maka Prime Broker atau penyedia likuiditasnya itu Market Maker. Secara kasar, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa semua broker forex itu pada dasarnya "broker bandar" (dalam arti Market Maker). Jadi, kita tak bisa menentukan kualitas broker berdasarkan acuan ini.

Apabila Anda tak mau jadi korban scam, maka hindari saja broker tak teregulasi. Berdasarkan pengalaman penulis, semua broker tak teregulasi itu terindikasi scam. Cepat atau lambat, trader yang bergabung dengan mereka bakal kehilangan uang. Kecuali jika Anda berhasil profit, lalu keluar cepat sebelum umur sang broker habis.

Bagaimana dengan broker offshore? Dapat diperkirakan sekitar 50 persen broker offshore cukup bonafide, tetapi 50 persen sisanya sama saja dengan broker tak teregulasi. Di sisi lain, broker teregulasi memang lebih kredibel, tetapi tetap ada saja yang mencari dan memanfaatkan celah regulasi. Sebaiknya, periksalah rekam jejak broker forex sebelum bergabung. Cek testimoni dan pengalaman trader lain, pastikan broker tak terlibat dalam kasus gagal withdraw dan sejenisnya.

 

Rahmatrabani

Trader baru
7 Saran Terbaik Mengenai Trading Forex


Sebagai trader pemula, Anda mungkin pernah ditakut-takuti oleh trader senior tentang bagaimana kehidupan trading forex. Bisa jadi Anda dibayang-bayangi kerugian besar hingga modal habis tak bersisa. Tak perlu khawatir, trading forex sebenarnya tidak semenyeramkan yang dikatakan teman-teman Anda. Beberapa saran trading forex berikut ini dapat membantu Anda menghilangkan "isu horor" tersebut. Apa saja? Yuk simak satu per satu.

1. Jangan Mengambil Risiko Di Luar Batas Kemampuan Anda

Saran trading forex yang pertama ini berkaitan dengan banyak hal, misalnya besarnya nominal yang Anda depositkan serta besarnya Stop Loss yang Anda tentukan. Bagi trader pemula, usahakan besarnya deposit Anda adalah jumlah kerugian yang bisa Anda toleransi. Pun, sebaiknya jangan gunakan uang yang sudah ada jatah penggunaannya. Bak sudah jatuh tertimpa tangga, Anda tak hanya merugi, tapi juga kehilangan uang jatah cicilan motor atau uang bayar sekolah anak.

Satu hal yang perlu diingat, batas toleransi antara satu trader dengan trader lainnya tidak sama. Sebagai trader pemula, Anda dapat mencoba dengan ukuran risiko 1% terlebih dahulu. Jika setelah trading beberapa kali kemudian Anda merasa ukuran 1% terlalu berat, maka boleh saja dikurangi. Alangkah baiknya jika Anda mengukur sendiri batas toleransi risiko berdasarkan kondisi personal Anda.

2. Jangan Gunakan Margin Lebih Dari 20% Per Trading

Hindari melakukan Open Posisi dengan menggunakan Margin di atas 20% adalah saran trading forex kedua. Sesuai dengan prinsip aman main forex, gunakanlah Margin di bawah 20%, agar sisanya dapat digunakan untuk menahan Loss (kerugian) pada saat harga mata uang bergerak berlawanan dengan arah yang Anda harapkan.

Sebagai trader pemula, sebaiknya Anda tidak terlalu bernafsu saat melihat potensi profit yang besar, sehingga memutuskan untuk pasang Margin tinggi. Trading forex adalah transaksi dengan High Risk High Return: besarnya profit sebanding pula dengan besarnya risiko. Trading dengan hasil yang sedang tapi konsistem tentu lebih baik, daripada mendapat keuntungan besar dalam satu hari, tapi setelahnya justru mengalami kerugian yang lebih parah.

3. Selalu Gunakan Stop Loss

Bagi trader pemula terutama, saran trading forex selanjutnya adalah memperhatikan Stop Loss. Karena jika diabaikan, Loss yang diterima bisa di luar harapan. Meskipun demikian, beberapa trader yang sudah lebih dulu mengarungi dunia forex, biasanya berani menahan posisi yang Loss hingga waktu lama dengan harapan harga akan berbalik arah. Pada kenyataannya, cara trading semacam ini akan cenderung menghancurkan Account pemula karena tidak adanya batasan risiko. Ingat! Secanggih apapun strategi trading yang digunakan, Anda harus tetap menentukan Stop Loss sebagai proteksi dini.

4. Tentukan Besarnya Take Profit

Saran trading forex keempat ini ada kaitannya dengan yang ketiga. Jika Stop Loss digunakan untuk membatasi kerugian, maka Take Profit digunakan untuk mengamankan profit yang diterima. Usahakan besarnya Take Profit yang Anda tentukan berdasarkan pada analisa. Jangan menjadi trader yang memasang Take Profit tinggi karena ingin memperoleh keuntungan lebih banyak (serakah). Bukankah lebih baik jika Anda bisa menghasilkan profit yang konsisten -meskipun kecil- daripada tidak profit sama sekali karena keserakahan Anda sendiri?

5. Jangan Gengsi Menggunakan Demo Account

Jangan sampai Anda tiba-tiba terjun dalam dunia trading forex tanpa mengenal akun demo terlebih dahulu, bisa panjang urusannya... Saran trading forex yang kelima ini menekankan betapa pentingnya akun demo bagi trader pemula. Melalui demo, Anda bisa dengan leluasa belajar trading tanpa khawatir kehilangan modal, karena modal yang diberikan berbentuk uang virtual (uang demo atau mainan). Selain itu, Anda bisa memperhatikan gambaran harga forex sesuai pasar real di akun demo. Anda dapat mencoba beberapa analisa trading, baik itu teknikal, fundamental, maupun sentimen pasar.

6. Take A Break And Deep Breath

Jika pergerakan harga di pasar tidak sesuai dengan perkiraan Anda, maka jangan bernafsu untuk mencoba mengambil kembali kerugian atau berniat balas dendam. Percayalah, trading dengan niatan balas dendam justru akan membuat Account Anda semakin babak belur. Jika sudah demikian, maka saran trading forex keenam ini patut Anda lakukan: tutup platform trading, tinggalkan trading desk, lalu lakukan hal-hal menarik lain yang bisa mengembalikan mood Anda.

7. Jangan Biarkan Emosi Menguasai Anda

Trading dan emosi itu seperti listrik dan air. Jika dicampur bisa mematikan. Hal inilah yang mendasari perlunya memisahkan emosi saat sedang bertrading. Kenapa? Menghindari keputusan trading yang emosional dan hanya bertrading mengikuti strategi yang telah dibuat adalah kunci untuk memperoleh profit dalam pasar forex. Mengikuti emosi dan kemauan Anda bukan cara yang profitable, bahkan bisa menguras habis Account Anda.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Aliran Pergerakan Harga Pasar


Salah satu kesulitan utama trader pemula adalah menemukan posisi di pasar forex dan memahami aliran pergerakan harga yang seakan-akan terus berubah setiap detiknya. Paparan artikel ini dimaksudkan untuk mengakrabkan Anda dengan pemahaman tentang pasar forex.

Bayangkan Anda sedang berada ditengah sungai yang airnya mengalir dengan deras. Hanya Anda sendiri yang menentukan arah gerak Anda. Jika bergerak mengikuti arah aliran arus sungai, Anda akan bisa bergerak dengan cepat. Namun sebaliknya, bila Anda bergerak pada arah berlawanan, melawan arah aliran arus sungai, Anda akan bergerak dengan pelan atau bahkan tidak bergerak sama sekali atau terseret oleh arus jika Anda tidak kuat bertahan. Pada kenyataannya jika Anda bergerak ke arah yang berlawanan, maka diperlukan usaha yang keras hanya agar Anda tetap bisa bertahan dan tidak hanyut terbawa arus. Karena arus sungai cukup deras dan selalu mendorong Anda ke arah yang berlawanan, Anda harus bersusah payah untuk bergerak melawan arus, tetapi itu tidak menolong. Anda akan tetap akan hanyut terbawa aliran arus sungai.

Banyak orang yang lebih suka bersusah payah melawan arah aliran arus sungai.
Mereka mencoba semua cara untuk dapat tetap bertahan dan berusaha mencapai arah yang berlawanan. Mungkin solusinya adalah: jika tetap bergerak melawan arah arus hasilnya adalah frustasi. Jika Anda masih berada didalam sungai dan ingin terbebas dari frustasi maka Anda bisa keluar dari sungai. Tetapi itu berarti menyerah. Ada satu solusi yang mudah, yaitu dengan menerima kenyataan bahwa masalahnya bukan pada aliran arus sungai. Arus sungai memang demikian adanya. Aliran air memang mengalir ke arah yang berlawanan dan Anda tidak akan bisa mengubah arahnya. Jika Anda telah sadar bahwa masalahnya ada pada diri Anda, maka solusinya sudah jelas : santai saja dan ikuti arah aliran arus.

Buy pada harga tinggi, sell pada harga rendah?

Ada anjuran dalam psikologi pasar yang mengatakan "jangan takut untuk membeli pada harga tinggi dan menjual pada harga rendah" (buy high, sell low). Marilah kita telaah apa maksudnya. Jika harga pasar sedang tinggi, berarti pasar sedang merangkak naik. Mereka yang takut untuk buy karena menganggap harga pasar sudah terlalu tinggi adalah mereka yang bergerak melawan aliran arus sungai seperti contoh diatas. Mungkin saja aliran sungai berbalik arah, tetapi Anda tidak bisa memprediksi kapan akan terjadi hanya dengan menentukan lamanya arah aliran saat ini. Bisa saja arus tetap mengalir seperti arah alirannya sekarang hingga waktu yang tidak bisa diprediksi. Juga ketika harga pasar sedang rendah, mereka yang takut untuk sell karena menganggap harga sudah terlalu rendah, adalah mereka yang juga melawan arah aliran arus.

Tak peduli Anda akan tetap bertahan melawan aliran pergerakan harga pasar atau mengikuti arah pergerakannya, pasar akan tetap terus bergerak, dengan membawa Anda serta. Kenapa trader mencoba menahan arah aliran pergerakan pasar? Mereka melakukan itu karena mereka cenderung bermain secara psikologi dengan pasar. Permainan yang paling umum adalah Anda merasa bisa mengendalikan aliran pergerakan pasar walaupun sebenarnya Anda tidak pernah bisa. Anda tidak menyadari bahwa Anda sedang bersusah payah melawan pergerakan harga pasar. Sebaliknya, Anda berusaha untuk terus menerus menemukan cara agar bisa melawan pasar.

Sebagai contoh, jika Anda cenderung pada perkiraan pasar bearish, Anda akan selalu mengharapkan harga pasar turun. Setiap ada sedikit pergerakan kearah bawah Anda selalu membuka posisi sell, dan akibatnya Anda sering loss. Tetapi proses tersebut selalu Anda ulangi dengan terus berharap harga pasar benar-benar bearish. Setiap transaksi selalu Anda lakukan dengan penuh semangat.

Trader sering tidak mau menerima kenyataan yang tak bisa dihindari, yaitu loss. Pasar selalu bergerak berlawanan dengan posisinya, tetapi trader tersebut selalu menolak mengikuti arus arah gerakan pasar dan juga menolak menerima kenyataan loss sekecil apapun. Jika loss-nya bertambah besar maka akan lebih sulit untuk diterima hingga pada akhirnya tak ada pilihan lain kecuali menerima loss yang sudah terlanjur bertambah besar.

Solusi dari masalah mencoba menahan aliran arus harga pasar adalah dengan menyadari bahwa tidak ada yang bisa dilakukan terhadap pasar. Masalahnya ada pada trader itu sendiri. Tidak peduli apakah trader mengikuti aliran arus pasar atau bertahan melawannya, pasar akan tetap terus bergerak. Aliran pergerakan harga pasar jauh lebih besar dari yang diperkirakan trader. Jika trader mencoba melawan pasar, pasar akan tampak melawan balik trader tersebut, tetapi pasar bukanlah masalah utamanya. Masalah utamanya adalah bagaimana trader tersebut menyikapi aliran pergerakan harga pasar.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Kategori Pemain Besar

Forex Berbagai macam orang bisa bergabung ke dalam pasar forex dan secara garis besar mereka dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Salah satu aspek yang dapat menggolongkan beberapa pemain dalam forex adalah besar modal. Mereka yang bermodal besar biasanya disebut sebagai "Big Player" atau pemain besar dalam forex. Selain trader, ada pula pihak-pihak yang juga sering melakukan transaksi valas dalam jumlah besar dan dikategorikan sebagai pemain besar-nya forex. Berikut ini adalah pemain-pemain besar Forex:

1. Konsumen
Yang tergolong dalam pemain Forex jenis ini adalah para pengunjung dari suatu negara, wisatawan, dan imigran yang perlu menukarkan mata uang ketika melakukan perjalanan. Para pemain ini tidak memiliki kekuatan untuk menetapkan harga. Mereka hanya membeli dan menjual sesuai dengan nilai tukar yang berlaku.

2. Bisnis
Bisnis yang dimaksud di sini adalah jenis bisnis impor dan ekspor barang serta jasa, yang perlu menukar mata uang ketika menerima atau melakukan pembayaran untuk barang-barang atau jasa yang telah mereka beli.

3. Investor dan spekulan
Pemain Forex jenis ini adalah mereka yang membeli dan menjual mata uang asing dan mengambil profit melalui fluktuasi pergerakan harga. Namun dibanding investor, spekulan lebih ahli dalam menangani pergerakan harga. Bahkan mereka (spekulan) dengan berani mengesampingkan risiko yang muncul saat trading, sementara investor lebih sering menghindarinya.

4. Bank-bank komersial
Golongan yang secara tradisional dikenal sebagai institusi simpan-pinjam ini tentu saja adalah pemain mayor di pasar Forex. Bank-bank umumnya terlibat dalam trading spekulatif dan turn-over komersial harian.

Bank-bank komersial memanfaatkan spread (selisih) antara bid dan ask untuk mendapatkan keuntungannya. Harga ask adalah nilai tukar di mana bank komersial bersedia untuk menjual mata uangnya. Sedangkan harga bid adalah nilai tukar dimana bank komersial bersedia untuk membeli. Bank-bank komersial juga membuat keuntungan dari spekulasi mereka tentang pergerakan nilai tukar, apakah akan naik atau turun.

5. Bank sentral
Pemain forex jenis ini bertugas untuk berpartisipasi dalam pasar valuta asing dengan tugas yang efektif sebagai otoritas moneter. Bank sentral melakukan jual-beli mata uang bukan untuk tujuan membuat keuntungan, melainkan untuk memfasilitasi kebijakan moneter pemerintah dan menjaga stabilitas ekonomi dan moneter negaranya.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Cara Memilih Broker Berdasarkan Biaya Trading


Pasar forex menjanjikan banyak keuntungan. Broker-broker saling bersaing menawarkan fitur untuk memikat perhatian trader. Broker mana yang paling memberikan kondisi trading menarik, tentunya yang paling difavoritkan oleh trader. Ada broker yang menawarkan low spread, bahkan tidak sedikit pula yang mengklaim no commission.

Bagi trader pemula, penawaran-penawaran itu terdengar menarik. Trader mana sih yang tidak suka saat trading tanpa dipungut biaya tambahan apapun? Padahal kalau diperhatikan secara detail, tidak mungkin para broker itu tidak menarik keuntungan sepeser pun.

Broker sama seperti pedagang di pasar tradisional. Tidak mungkin jika pedagang itu memberikan penawaran secara cuma-cuma kepada pembeli. Di balik berbagai penawaran yang menarik seperti diskon, pastinya ada celah bagi pedagang untuk mendapatkan keuntungan dari pembeli. Hal itu sama seperti yang dilakukan oleh broker terhadap trader. Meski sudah memberikan fitur no commission, swap free, dan masih banyak lagi, broker-broker itu pasti sudah memiliki cara sendiri untuk menarik minat trader tanpa mengorbankan profit. Tentunya, keuntungan ini sangat dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan mereka.

Karena itu, sebaiknya trader jangan terlalu menjadi budak cinta atau "bucin" saat memilih broker. Maksudnya, trader gampang terbuai dengan penawaran-penawaran para broker tanpa mengetahui untung-ruginya bagi trading.

Untuk menghindari kerugian, trader perlu mengetahui secara detail bagaimana cara memilih broker dari penawaran biaya. Biaya-biaya apa saja yang perlu dihindari oleh trader dalam penawaran fitur broker. Trader harus cermat memilih fitur yang sesuai dengan kebutuhan trading masing-masing.

Perlu diingat bahwa bebas biaya 0% itu belum tentu memberikan profit maksimal. Sejatinya, profit trading itu dihasilkan dari kombinasi banyak faktor. Tidak hanya berdasarkan penawaran broker, tapi juga strategi trading yang mumpuni, manajemen risiko yang bagus, indikator trading yang tepat, dan lain-lain. Berikut akan dibahas biaya apa saja yang ditawarkan oleh broker, sekaligus bagaimana trader dapat menghindari maupun menyesuaikan biaya itu sesuai dengan kebutuhan trading.

Jenis Biaya Broker

Ada tiga bentuk biaya yang sering digunakan oleh broker dalam pasar forex. Beberapa broker menawarkan spread tetap. Broker lainnya memberikan bentuk spread mengambang. Ada lagi yang membebankan komisi berupa persentase atau nominal uang per volume trading. Jadi, pilihan mana yang terbaik bagi trader?

Spread adalah selisih antara harga penawaran (bid) dan harga permintaan (ask). Harga penawaran adalah harga yang trader terima untuk menjual mata uang, sedangkan harga permintaan adalah harga yang harus trader bayar untuk membeli mata uang. Spread ini digunakan oleh broker untuk meraup penghasilan. Nilai spread dapat trader lihat saat memilih pasangan mata uang yang akan digunakan untuk trading.

Sekilas, tampaknya spread tetap mungkin menjadi pilihan tepat. Dengan spread tetap, trader tahu betul seberapa banyak biaya yang dibebankan sejak awal. Trader tidak perlu khawatir perubahan biaya akibat pergerakan harga di pasar.

Sedangkan pada broker yang menawarkan spread mengambang, trader dapat mengharapkan spread lebih kecil. Misalnya sekitar 0.1 pip. Namun, nilai itu bisa berubah-ubah dan naik secara tek terduga, misalnya hingga 10 pips. Hal itu tergantung pada pasangan mata yang dipilih dan tingkat volatilitas pasar. Penawaran spread mengambang bisa menguntungkan sekaligus merugikan trader. Jika pasar berubah-ubah, trader bisa membayar biaya lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.

Jadi, Pilih Broker Yang Mana?

Itu menjadi pertanyaan yang sulit dijawab trader, bahkan oleh trader profesional sekalipun. Semua broker tidak mungkin dapat memberikan pelayanan yang sama. Beda broker, pastinya beda pelayanan. Ada kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dimiliki oleh setiap broker. Meski dalam pasangan mata uang sama, harga yang ditawarkan oleh broker A, belum tentu sama saat trading di broker B.

Hal tersebut dikarenakan oleh perbedaan penyedia likuiditas yang mereka gunakan. Mengapa? Karena pasar forex adalah pasar over-the-counter dimana bank-bank dan broker besar menjadi penyedia likuiditas, sementara broker ritel menjadi agregator harga yang menawarkan layanan trading secara luas pada klien. Dengan demikian, semakin baik relasi sebuah broker dengan penyedia likuiditas, dan semakin luas jangkauannya, maka semakin efektif pula biaya trading yang bisa ditawarkan.

Broker yang memiliki relasi kuat dengan beberapa penyedia likuiditas, sebut saja 12 bank besar, maka broker itu bisa memberikan penawaran harga yang lebih kompetitif kepada kliennya. Bahkan setelah melebarkan spread untuk meraih laba lebih besar, broker seperti ini masih dapat memberikan spread yang lebih kompetitif jika dibandingkan dengan broker lainnya. Apabila trader memilih broker yang memberikan jaminan likuiditas dengan spread menarik, maka inilah pilihan ideal yang semestinya dicari.

Namun bagi trader yang lebih memprioritaskan ketepatan eksekusi trading, maka spread tetap dapat menjadi solusi terbaik. Bagaimanapun juga, slippage adalah risiko yang tak ingin ditanggung oleh hampir semua trader di pasar forex.

Mengenai biaya trading broker dalam bentuk komisi, trader bisa mempertimbangkan kelayakannya dari fitur tambahan yang akan disediakan broker tersebut. Sebagai contoh nih, broker A menetapkan biaya kepada trader sebesar USD2.5 per trading 1 lot standard. Namun, ia bisa memberikan kualitas eksekusi ECN dan platform proprietary dengan tool trading yang jauh lebih superior dari MetaTrader. Dalam hal ini, maka komisi yang diberikan tentu bisa dianggap sepadan.

Namun, perlu diingat lagi, semua penawaran-penawaran itu harus disesuaikan dengan kebutuhan trader masing-masing. Jika Anda termasuk trader non-scalping yang tidak mengutamakan kecepatan eksekusi ataupun peralatan canggih, maka buat apa membayar komisi ekstra?

Cara Memilih Broker Perlu Disesuaikan Dengan Kebutuhan Trading

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya trading murah bisa didapatkan dari broker dengan penyedia likuiditas yang menjanjikan. Biasanya, broker-broker seperti ini menawarkan spread mengambang. Namun, semua itu tetap kembali pada kebutuhan masing-masing trader. Jika yang paling diutamakan adalah kestabilan spread, maka spread tetap bisa lebih diprioritaskan ketimbang jenis spread mengambang.

Selain itu, apabila trader memerlukan fasilitas tambahan yang disediakan oleh broker penyedia komisi trading, maka hal ini bisa menjadi biaya trading yang perlu dipertimbangkan sebagai fee tambahan. Intinya, pastikan agar kelebihan dan kekurangan biaya trading broker tidak membuat trader terperosok dalam kerugian. Apalagi, untung-ruginya trading akan trader tanggung sendiri nantinya.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Hedging Dan Netting Dalam Fitur Broker Forex, Apa Bedanya?


Beberapa tahun lalu, regulator forex AS sempat memicu kehebohan di jagat forex dengan memberlakukan aturan FIFO (First In, First Out) yang sekaligus meng-ilegal-kan hedging dalam satu pair forex. Beberapa pengembang kemudian membesut platform trading yang dilengkapi fitur anti-hedging dengan maksud memfasilitasi aturan tersebut, tetapi kemudian malah memancing penolakan keras dari para trader sedunia. Solusinya, pengembang dan broker memberikan opsi Hedging dan Netting dalam platform trading kekinian.

Hedging dan Netting dalam fitur broker forex ini bisa diaktifkan maupun dinonaktifkan sesuai jenis akun trader. Pertanyaannya, apa perbedaan antara Hedging dan Netting? Perbedaan utama terletak pada sistem akuntansi (pembukuan) posisi trading yang sedang dibuka. Namun, konsekuensinya berdampak pada metode yang boleh (atau tidak boleh) dipergunakan saat close posisi. Berikut ini ulasan selengkapnya.

Hedging: Fleksibel Mengatur Close Tiap Posisi

Dengan fitur Hedging, Anda bisa membuka banyak posisi buy maupun sell pada satu pair forex dalam waktu bersamaan. Setiap posisi yang dibuka akan dibukukan sebagai posisi trading independen yang sepenuhnya terpisah dari posisi trading awal.

Contohnya: Anda membuka posisi buy 1 lot pada GBP/USD, lalu satu jam kemudian membuka posisi sell 0.5 lot pada GBP/USD. Kedua posisi trading tersebut dicatat sendiri-sendiri dalam riwayat transaksi, dan Anda harus menutup posisi masing-masing secara terpisah. Anda juga bisa menutup posisi sell 0.5 lot GBP/USD terlebih dahulu, kemudian membiarkan posisi buy 1 lot GBP/USD untuk floating hingga esok hari atau kapanpun.

Keuntungan dari fitur Hedging dalam trading forex ada tiga:

  • Anda bisa membuka banyak posisi long dan short pada instrumen trading apapun secara bebas.
  • Anda bisa menerapkan target Stop Loss (SL) dan Take Profit (TP) berbeda-beda pada setiap posisi trading.
  • Anda bisa menyaksikan gambaran posisi trading yang banyak sekali itu di atas grafik.
Kekurangannya, tampilan daftar transaksi bisa jadi agak sesak. Anda juga harus menghitung sendiri titik impas (breakeven point) dari semua volume trading yang ditempatkan pada satu pair. Ada kemungkinan Anda akan keliru membuka posisi hingga terjadi konflik dimana ketika satu posisi profit, maka posisi lain akan loss.

Masih bingung apa keunikan fitur Hedging? Coba bandingkan dengan karakteristik fitur Netting dalam uraian berikutnya.

Netting: Manajemen Risiko Lebih Sederhana

Apabila Anda coba googling istilah "netting", maka hasil pencarian puncak mungkin berhubungan dengan permainan bulu tangkis. Namun, sebenarnya istilah ini juga dikenal luas dalam trading forex. Tentu saja, muatan maknanya berbeda.

Aktivasi fitur Netting dalam trading forex artinya Anda hanya boleh memiliki satu posisi dalam satu pair. Apabila Anda membuka posisi trading lagi dalam pair tersebut, maka secara otomatis akan menambah atau mengurangi volume trading sebelumnya dalam pembukuan transaksi.

Contohnya: Anda membuka posisi buy 1 lot pada GBP/USD, lalu satu jam kemudian membuka posisi sell 0.5 lot pada GBP/USD. Saat membuka posisi trading kedua, maka posisi trading buy yang dibuka lebih awal akan ditutup parsial (partial close) secara otomatis. Pada akhirnya, Anda hanya akan punya satu posisi trading buy sebesar 0.5 lot saja pada GBP/USD.

Keuntungan dari fitur Netting dalam trading forex ada tiga:

  • Anda hanya perlu mengelola satu posisi trading saja untuk setiap pair forex.
  • Anda mengetahui titik impas (breakeven point) dari semua volume trading yang ditempatkan pada satu pair.
  • Anda mengurangi risiko posisi trading yang saling konflik dimana ketika satu posisi profit, maka posisi lain akan loss.
Namun demikian, fitur Netting membuat Anda tidak bisa mengatur SL atau TP pada setiap posisi trading secara terpisah. Anda juga perlu ekstra hati-hati saat memasang Pending Order, karena kemungkinan posisi trading sebelumnya belum tertutup saat Pending Order tersebut ter-trigger.

Fitur Hedging dan Netting saat ini masih cukup jarang diperbincangkan di kalangan pengguna platform Metatrader 4. Akan tetapi, Anda boleh jadi akan menemukan kedua opsi dalam platform-platform trading yang lebih mutakhir. Trader forex umumnya lebih menyukai fitur Hedging karena dianggap lebih fleksibel. Namun, ada saja trader yang menganggap Netting lebih baik karena Risk Management menjadi lebih simpel.

Patut diperhatikan juga bahwa tak semua platform memiliki kedua opsi ini, karena default platform trading lama hanya memungkinkan sistem Hedging. Perintis yang menyatukan Hedging dan Netting untuk pertama kalinya adalah platform cTrader, disusul oleh Metatrader 5, dan sejumlah proprietary platforms ciptaan broker forex tertentu (khususnya asal AS).

 

Rahmatrabani

Trader baru
Risiko Mengakses Situs Broker Forex Dengan VPN Gratis

VPN (Virtual Private Network) merupakan salah satu opsi alternatif yang umum dipilih oleh trader untuk mengatasi masalah pemblokiran yang dialami oleh sejumlah situs broker forex. Dalam rangka menghemat biaya, tak sedikit pula trader yang mengakses situs broker forex dengan menggunakan VPN gratis. Padahal, ada sejumlah risiko VPN gratis yang mengancam data penggunanya.

Risiko VPN Gratis

John Mason dari TheBestVPN.com mengungkapkan tiga risiko yang mungkin timbul dari penggunaan VPN gratis, yaitu:

  1. Banyak penyedia layanan VPN gratis tidak bersikap transparan mengenai bagaimana cara mereka menghasilkan uang. Seringkali, jika mereka tak menawarkan produk kepada Anda, maka kemungkinan besar Anda-lah produknya.
  2. Banyak penyedia layanan VPN gratis menjual data-data Anda ke perusahaan mitranya atau ke pihak ketiga yang bersedia membayar mahal.
  3. Beberapa VPN gratis telah tertangkap basah melakukan praktek-praktek terselubung seperti injeksi iklan, mengalihkan trafik ke afiliasi, dan lain sebagainya. Riset mengenai tindakan-tindakan tak terpuji ini juga telah dilakukan oleh CSIRO, sebuah lembaga riset ilmiah Australia.
Lebih lanjut, Mason menyebutkan pula nama-nama sejumlah penyedia layanan VPN gratis yang bisa menjual data pengguna ke pihak ketiga, jika ditinjau dari kebijakan privasi (Privacy Policy) mereka. Beberapa penyedia layanan VPN gratis itu adalah Hola, Betternet, HotSpot Shield, Psiphon, Onavo Protect, ZPN, FinchVPN, TouchVPN, Private Pipe VPN, Tuxler, Go VPN, dan Hexatech.

Karena banyaknya penyedia layanan VPN gratis yang menyalahgunakan data pengguna tersebut, Mason menyarankan agar tidak menggunakan VPN gratis. Apalagi, menurutnya, VPN gratis juga cenderung menyimpan data log pengguna dan bisa membocorkan DNS pengguna.

Terlepas dari berbagai risiko tersebut, para trader forex Indonesia seringkali tak memiliki pilihan lain yang lebih baik dibandingkan VPN untuk mengakses broker forex. Jika demikian, lalu kita bisa apa? Simak bahasan selanjutnya.

Hal-hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Menggunakan VPN

Pertama-tama, Anda perlu mempertimbangkan ulang pilihan broker Anda. Di seluruh dunia, ada banyak sekali broker forex unggulan dengan berbagai layanan yang kompetitif. Jika broker forex yang tidak diblokir saja sudah memenuhi kebutuhan, lalu mengapa harus mendaftar ke broker forex yang situsnya diblokir!?

Apabila jawabannya memang ya, Anda sudah telanjur cinta kepada layanan suatu broker forex yang situsnya diblokir, atau keunggulan fitur-fiturnya sulit digantikan oleh broker forex yang tidak diblokir, maka mau tak mau Anda harus menerapkan prinsip kehati-hatian saat memilih VPN. Untuk itu, coba perhatikan beberapa hal berikut ini:

  1. Baca baik-baik kebijakan privasi (Privacy Policy) atau syarat dan ketentuan (Terms and Conditions) yang diterapkan oleh penyedia layanan VPN gratis. Hindari VPN gratis yang penyedia layanannya mengatakan bekerjasama dengan pihak ketiga atau membagi informasi kepada pihak lain. Dalam hal ini, VPN gratis yang padat iklan boleh jadi lebih baik dibandingkan risiko data login Anda dijual ke pihak ketiga.
  2. Pertimbangkan untuk menggunakan penyedia layanan VPN berbasis freemium. Istilah "freemium" di sini artinya sebagian layanan mereka gratis ("free"), tetapi sebagian lainnya berbayar ("premium"). Kita tahu bahwa mereka memperoleh pendapatan dari jualan fitur premium-nya, sehingga kemungkinan penjualan data ke pihak ketiga dapat ditekan. Layanan gratis yang ditawarkan penyedia VPN seperti ini memang umumnya sangat terbatas, tetapi cukup memadai jika Anda hanya mengakses situs broker forex sesekali saja.
  3. Apabila Anda membutuhkan VPN secara rutin dan berkelanjutan, maka ada baiknya berlangganan VPN premium.
Selain itu, perlu diketahui pula: menggunakan layanan VPN freemium maupun premium tetap tidak menjamin kalau perusahaan penyedia layanan VPN takkan mengumpulkan data Anda dan menjualnya kepada pihak lain. Sebagian orang menganggap remeh risiko tersebut, sehingga tetap nyaman menggunakan VPN. Namun, jika Anda termasuk golongan yang menganggapnya sebagai risiko besar, maka pertimbangkan untuk mengakses situs broker forex yang terblokir dengan menggunakan opsi alternatif non-VPN, seperti mengganti browser atau ISP.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Pentingnya Kesabaran Dalam Belajar Trading Forex


Sebagai seorang trader pemula, Anda seringkali akan dihadapkan dengan pertanyaan sederhana tapi susah dijawab, yaitu "Dalam kondisi pasar sekarang, apakah akan buy atau sell?" Ini adalah pertanyaan yang cukup membingungkan bagi pemula yang masih dalam tahap awal belajar trading forex. Namun, setelah agak lama belajar pun masih akan ada pertanyaan serupa, khususnya jika harga telah sampai pada titik yang menurut Anda bisa melakukan open posisi, tapi ada sinyal yang belum terkonfirmasi. Hal ini membuat diri Anda sedikit bingung, apakah sebaiknya open posisi atau tidak.

Harga di market memang akan selalu bergerak sesukanya. Pergerakan harga di market membuat para trader harus berfikir ekstra dan menganalisis untuk mendapatkan gambaran pergerakan harga, walaupun tidak akan sama persis dengan kenyataannya nanti. Kesalahan analisis dan prediksi akan semakin mungkin terjadi, jika tidak sabar dalam menganalisis, terburu-buru buka posisi, atau mengabaikan adanya indikator yang belum terkonfirmasi dalam sistem trading.

Kuncinya Adalah Kesabaran

Di sisi lain, akan muncul suatu kendala psikologis karena terlalu lama menunggu open posisi yang tepat. Kapan akan profit, jika tidak open posisi? Sehingga akhirnya cenderung membuka terlalu banyak posisi trading, atau malahan sudah memiliki beberapa posisi yang sedang floating dalam waktu bersamaan. Ada juga trader yang menyesal belakangan karena setelah mengklik tombol buy atau sell, ia baru menyadari bahwa transaksi itu seharusnya tidak diambil.

Biasanya keadaan seperti itu terjadi pada trader pemula. Kenapa trader pemula sering melakukan kesalahan? Pertama, karena ia melakukan transaksi berdasarkan keragu-raguan, apakah harus mengambil posisi atau harus menunggu kesempatan yang lebih baik. Pada akhirnya, mereka tidak sabar dan mengambil transaksi berdasarkan emosi, bukan didasarkan pada teknik dan analisa perdagangan yang rasional. Sekitar 90% kasus seperti demikian berakhir dengan salah posisi dan tentu saja, kerugian.

Dari sinilah, pentingnya melatih kesabaran dalam menunggu pergerakan market yang bagus dan menghindari posisi yang tidak cukup kuat. Trader pemula harus sungguh-sungguh mempelajari bagaimana menganalisis grafik dan mengabaikan pergerakan market yang tidak cukup baik. Disadari atau tidak, semua itu berangkat dari sebuah kesabaran.

Trader profesional telah melatih psikologi trading mereka hingga memiliki kesabaran dan ketenangan yang tinggi. Mereka akan selalu menunggu pergerakan yang baik di pasar. Jangan khawatir, kesabaran akan selalu berbuah manis pada akhirnya. Kesabaran akan terbayar setelah berhasil menyelesaikan transaksi setiap bulan dengan keuntungan yang luar biasa.

Merubah Pola Pikir

Meskipun sudah mengetahui pentingnya melatih kesabaran, tetapi trader pemula tetap saja acap serampangan dalam bertrading. Masalah utamanya ada dalam pola pikir yang ingin mengejar keuntungan secepat mungkin. Karena saat awal mulai trading forex lantaran tergoda iming-iming profit tinggi yang disampaikan marketing broker, maka harapannya pun "muluk-muluk", seperti untung 100% dalam seminggu, menggandakan modal dalam hitungan bulan, dan seterusnya.

Dalam hal ini, semua trader pemula sebaiknya memahami bahwa tak ada keuntungan yang bisa diperoleh secara instan. Tak ada orang yang akan sukses di bidang yang tidak dipahaminya, sehingga perlu untuk belajar trading forex secara tekun terlebih dahulu, baru kemudian memikirkan keuntungan. Keuntungan itu juga bukan sesuatu yang akan langsung didapatkan dalam sekali trading, melainkan setelah berkali-kali trading, berhasil mempertahankan proporsi untung lebih besar dibanding rugi, hingga pada akhirnya semua jerih payah itu terbayar dengan tercapainya keuntungan secara konsisten dari waktu ke waktu.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Malapetaka Si Trader Agresif

Sifat tidak sabaran seringkali menghadirkan kisah horor forex yang mencekam bagi kebanyakan trader. Si Trader Agresif membuktikannya sendiri, setelah ia mengalami kisah horor forex yang membuatnya menjauh selama-selamanya dari dunia trading.

Ceritanya dimulai dari keinginan kuatnya belajar trading. Ia ingin sekali menguasai ilmu price action dan segala hal yang berkaitan dengan cara menjadi trader sukses. Tak ada yang salah dalam hal itu, kecuali niatnya untuk mencerna semua itu dalam waktu sehari.

Ibarat seorang anak yang belajar berlari sebelum bisa berjalan, Si Trader Agresif jelas-jelas tak memahami pentingnya kesabaran dalam trading forex. Baru juga mengenal price action, ia tergesa-gesa menggunakannya di akun real tanpa latihan di akun demo. Setiap formasi pin bar di chart H1 disambarnya, begitu juga dengan pola candlestick lain di time frame rendah.

Praktis, ia telah masuk ke jurang overtrading yang perlahan-lahan menghancurkan akun tradingnya. Namun anehnya, Si Trader Agresif tak sadar akan bahaya tersebut dan malah menganggap hal itu sebagai sebuah progres. Ia bahkan membuka sebuah blog untuk merekam semua tradingnya dan menulis kisah "from nobody into a millionaire".

Tak lama kemudian, Si Trader Agresif akhirnya menghadapi peristiwa horor yang telah lama mengintainya. Dana tradingnya habis, akunnya cuma tinggal kenangan, dan blog-nya pun ditutup. Hingga saat ini, nama Si Trader Agresif tak pernah kedengaran lagi.

Belajar Trading Dari Trader Agresif

Ilmu trading forex sangatlah luas dan mustahil untuk dipelajari dalam waktu singkat, apalagi sehari saja. Bersabarlah dalam proses belajar trading, karena setiap teori, strategi, dan cara trading forex menuntut ketelatenan serta pemahaman yang mendalam. Seorang calon koki tak bisa berharap untuk menjadi master chef setelah berlatih hanya dalam waktu semalam, begitu pula situasinya dengan trader forex.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Motivasi Trading, Langkah Pertama Belajar Forex


Apa yang membuat Anda ingin belajar trading forex? Atau, kalau Anda memang sudah lama melakukan kegiatan ini, apa sih yang membuat Anda bertahan untuk terus bertrading?

Jawaban pertanyaan tentang motivasi untuk melakukan kegiatan trading ini bisa jadi sangat beraneka ragam. Ada teman trader yang menjawab bahwa motivasi trading dia adalah karena trading sudah menjadi hobi baginya. Ada juga trader menjawab, karena trading bisa mendatangkan penghasilan tambahan yang lumayan. Bahkan ada yang menjawab karena trading memang profesi utamanya.

Bagaimana dengan motivasi trading Anda? Sebaiknya, luruskan motivasi sebelum belajar, karena ini bisa mempengaruhi trading Anda kelak.

Motivasi Trading Bisa Bermacam-Macam

Iya sih, memang bisa jadi motivasi antara satu orang dengan orang lainnya berbeda, meskipun untuk kegiatan yang sama. Motivasi itu sendiri bisa diartikan sebagai hal atau faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. Jadi memang dimungkinkan, hal yang mendorong satu orang untuk melakukan satu kegiatan akan berbeda dengan orang lain.

Bagi teman-teman trader yang menganggap kegiatan trading sebagai hobi, saya bisa kira-kira nih, mereka inilah jenis trader yang biasanya suka telaten ngoprek indikator, betah berjam-jam mengamati chart, dan merasa kesepian saat market tutup di akhir pekan.

Sedangkan bagi trader yang menganggap trading sebagai pekerjaan sampingan atau bahkan yang sudah menjadikan trading sebagai penghasilan utama, bisa jadi mereka malah lebih mengandalkan EA alias Robot Trading dan berinvestasi sebagaimana investor yang rasional. Syukur-syukur sih kalau ada teman trader yang memang hobi trading dan bisa menjadikan trading sebagai penghasilan utamanya. Wah, bisa kebayang sih asyiknya, kalau kita bisa bekerja sesuai dengan minat kita.

Okelah, bagi teman-teman trader yang sudah "jadi", saya tidak terlalu mempermasalahkan apa motivasi trading utama mereka. Yang sering membuat saya prihatin, adalah motivasi teman-teman yang baru mulai belajar trading. Banyak teman-teman (calon) trader yang salah anggapan, menganggap trading adalah jalan singkat menuju kaya. Bahwa hanya dengan sekedar main tebak-tebakan buy atau sell, bisa mengeruk keuntungan tanpa harus bersusah payah.

Trading Bukan Jalan Singkat Jadi Kaya

Biasanya para (calon) trader yang ingin cepat kaya itu terjun ke dunia trading ini dengan semangat menggebu-gebu, invest dengan nominal yang relatif besar, dengan harapan bakalan memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar dalam waktu singkat. Tipe (calon) trader semacam inilah yang akhirnya nanti justru mempunyai pandangan negatif tentang trading forex. Setelah mengalami Margin Call (MC), barulah mereka sadar bahwa ternyata trading itu tidak semudah yang dibayangkan.

Nah, kalau anda sekarang memang baru dalam tahapan tertarik untuk belajar trading forex dengan motivasi ingin cepat kaya, wah, saya sarankan untuk stop dulu deh. Coba review dulu sebelum invest atau deposit.

Saya tegaskan bahwa trading ini bukanlah jalan cepat dan mudah untuk menjadi kaya. Kalaupun Anda mendengar cerita dari trader-trader yang sudah berhasil memperoleh keuntungan yang stabil dan lumayan besar dari trading, jangan cepat-cepat tergiur deh. Coba tanyakan dulu, sudah berapa lama mereka belajar? Tanyakan juga berapa waktu, tenaga dan biaya yang sudah mereka habiskan dalam prosesnya? Pertimbangkanlah hal-hal tersebut. Apakah Anda mau, mampu, dan bersedia, untuk terus belajar dan berusaha sekeras mereka?

Ngomong-ngomong, saya jadi ingat salah seorang teman trader suka menguji (calon) trader yang ingin belajar trading. Pertanyaan standarnya adalah, "Sudah siap babak belur belum? kalau memang udah siap babak belur dan benjut-benjut, ayo kita bareng-bareng belajar".

Nah lho, biasanya sih banyak yang sudah mundur duluan tuh, dengan pertanyaan seperti itu. Lah iya, mana ada sih orang yang mau belajar sesuatu yang baru dengan motivasi pengen babak belur!? Tapi realitanya, di dunia trading, tidak ada ramuan instan untuk jadi kaya; semuanya tetap membutuhkan usaha. Punya keinginan belajar dan nyali yang kuat merupakan dua prasyarat untuk sukses belajar trading forex.

 

Rahmatrabani

Trader baru
Kunci Forex Supaya Tidak Sulit​

Kita merasa tidak, kalau forex itu sulit? apalagi untuk mendapatkan profit. Kadang hari ini profit besoknya loss. Lantas apa kunci supaya forex tidak sulit? Mari kita kaji bersama-sama.

  1. Mereka berfikir bahwa forex jangan dipersulit. Ilmiahnya, kalau berfikir sulit tentu yang kita hadapi akan semakin sulit.
  2. Apapun market bekerja (naik turun) itu sudah pekerjaannya, membuat sideway atau trending itu sudah kewajibannya, kita hanya bisa mengelola trading kita; pengendalian diri untuk sabar, tidak serakah dan disiplin mengikuti rule dan alur. Ilmiahnya, kita tidak diombang-ambingkan market.. justru kita dancing with the market. Mau sideway oke... mau trending juga silahkan...! Kita trader yang tidak terpengaruh pergerakan market, tetapi terpengaruh kuat dengan rule-rule sistem kita.
  3. Adanya berbagai peran antagonis market (ketika kita buy harga turun dan kita sell harga naik), menjadikan kita wajib berpegang pada pengelolaan resiko. Ilmiahnya, kita gak mau dong kehilangan uang, meski statment utama sebelum trading adalah modal yang siap kehilangan.
Sekian dan terima kasih, untuk itu mari bersama-sama kita terapkan tips di atas agar trading forex tidak menjadi sulit.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Market is My Best Friends Forever​

Banyak trader yang menjadi trend follower yang jelas memilih mengikuti trend yang ada di market. Alasan para trend follower adalah karena melawan pasar adalah tindakan bodoh. Trader yang berteman dengan market lebih merasa aman. Trend follower bisa ikut trade dalam kondisi bullish maupun bearish. Dengan berteman dan mengikuti market trend semua lebih low risk. Alasan berikutnya, karena trader-trader enggan menghadapi para pesaing di balik layar. Yaitu para Big Player dan Smart Speculator. Karena dengan melawan mereka, sama saja menyerahkan uang kepada mereka.

Jika ingin mengambil keuntungan maka bersahabat dan beradaptasilah dengan kondisi dan suasana market, sebagai trend follower akan mudah bagi anda untuk melihat celah yang bisa menjadi peluang.
Jika tradingnya belum stabil, maka jangan terlalu nekat melawan arus. Karena melawan trend membutuhkan tahanan yang sangat tinggi. Sebagai pemain kecil kita hanya bisa mengikuti market yang dibuat oleh para pelaku pasar yang bermodal besar, karena sebagai trader perorangan kita tidak dapat membuat trend, makanya ikut arus untuk memperoleh profit.


 

Rahmatrabani

Trader baru
Mengelola Account Trading


Kebanyakan dari trader forex retail membuka account tradingnya dengan balance yang relatif kecil. Mereka tentunya ingin balance accountnya tumbuh berkembang. Walaupun tidak mudah melakukannya, hal itu bisa dicapai dengan merubah persepsi dan cara trading. Besar kecilnya sebuah account balance bukan ukuran sukses seorang trader, dan seorang trader yang berhasil mengelola account tradingnya dengan baik tidaklah harus seorang trader profesional yang full time. Sukses dalam trading forex diukur dari persentasi yang telah dihasilkan oleh account balance kita dalam waktu tertentu. Misalnya jika account balance kita $2,000 dan kita bisa menghasilkan profit $200 per bulan, maka bisa saja kita dianggap telah sukses dalam mengelola account trading. Seorang trader seharusnya tahu apa yang perlu dilakukan untuk mencapai sukses dalam mengelola account tradingnya.

Fokus pada cara trading kita, bukan pada besarnya profit
Kesalahan persepsi seorang trader dengan account balance yang relatif kecil adalah bahwa mereka harus mencetak profit sesering mungkin karena merasa telah menginvestasikan seluruh dananya dalam account trading dan berharap bisa dengan cepat meraih sukses dalam trading forex. Hal ini mengakibatkan kurangnya perhatian pada managemen resiko dan cara trading yang efektif , dua poin yang sangat penting dan dominan dalam trading forex.

Seorang trader seharusnya berhasil mengelola balance dengan nilai kecil terlebih dahulu sebelum mencoba mengelola balance dengan dana yang relatif besar. Bahkan jika kita memiliki dana yang relatif besar, tidak seharusnya kita investasikan seluruhnya pada account trading sebelum kita berhasil dengan baik mengelola account dengan dana yang relatif kecil. Seharusnya seorang trader tidak fokus pada strategi memperbesar ukuran lot setiap kali entry guna menggandakan profit, tetapi harus mengutamakan managemen resiko yang proporsional dan realistis untuk memperoleh profit yang konsisten dalam jangka panjang.

Dengan cara ini account trading kita akan berkembang dengan lambat, tetapi konsisten dari waktu ke waktu. Salah satu strategi trading yang cocok diterapkan adalah metode price action yang dikombinasikan dengan trading plan yang sesuai dengan risk manangement kita.

Perlakukan account balance kecil seperti Anda mengelola dana besar
Anggaplah Anda mengelola dana yang cukup besar jika account trading Anda relatif kecil, karena pada prinsipnya cara memperoleh hasil yang konsisten dalam trading adalah sama, yaitu managemen resiko yang benar, tidak over-trade dan tidak over-leverage. Jika Anda katakan punya account trading $1 juta, profit sekali atau dua kali dengan konsisten dalam sebulan mungkin nilainya sudah cukup berarti.

Sebaliknya jika balance Anda kecil, secara emosi Anda ingin dan merasa perlu untuk masuk pasar sesering mungkin untuk mengembangkan account dengan cepat. Hal ini tidak perlu Anda lakukan jika Anda menganggap dana pada account Anda cukup besar dan hanya ingin hasil trading yang konsisten. Memang ukuran lot per trade Anda lebih kecil, tetapi yang hendak dicapai adalah konsistensi dalam trading. Jika konsistensi tersebut telah dapat Anda lakukan, Anda bisa mulai memperbesar balance Anda secara bertahap, dan dengan metode dan strategi trading yang sama, account Anda tentu akan berkembang dengan konsisten dari waktu ke waktu.

Selain hal utama diatas, yang juga penting untuk Anda lakukan jika Anda ingin berhasil mengelola account balance kecil adalah dengan membuat jurnal trading yang diupdate dengan teratur untuk evaluasi hasil trading Anda dari waktu ke waktu, agar Anda bisa disiplin dan bertanggung jawab pada track record trading Anda.

Kalau Anda sedang berusaha menemukan investor untuk mengembangkan account trading Anda, tentunya si calon investor menginginkan bukti hasil trading Anda serta metode dan strategi trading yang Anda terapkan, dan ini bisa Anda tunjukkan dengan jurnal trading dan trading plan yang telah Anda buat. Dan jika Anda ingin menekuni trading forex dengan serius, sudah seharusnya Anda belajar untuk berhasil mengelola account dengan nilai kecil terlebih dahulu sebelum mengelola account trading dengan dana besar.

 
Top